"Oi Kazuto kau dengar aku."
Sepertinya aku mendengar suara Mamoru. Lagi pula rasanya sudah lama aku membaca buku ini dan aku sudah membaca bagian akhirnya "Ada apa Mamoru."
"Wah tumben kau kembali kedunia saat kupanggil. Itu Kigahara-sensei memanggilmu."
Rei-chan? Ada apa dia memanggil ku "Ada apa Kigahara-sensei?".
"Aku hanya ingin menanyakan kau ingin makan apa malam ini."
Aku tidak pernah memikirkan hal itu bagiku makanan enak dan mudah dimakan itu sudah cukup "Pokonya makanan enak maka akan membuatku senang."
Rei-chan tersenyum dan bersemangat "Baiklah! Jangan terlambat ya pulangnya nanti."
Rei-chan pergi lalu aku kembali ke kelas mengambil tasku lalu pergi ke perpustakaan bersama Mamoru "Bagaimana Mamoru? Apa ada yang ingin bergabung dengan klub perpustakaan?".
"Nah itu dia tadi siang saat aku keperpustakaan ada gadis kecil yang bertanya dimana ruang klub perpustakaan. Dia bertemu denganku dan dia mengajukan kertas permohonan bergabung ke klub kepadaku."
Anggota pertama tahun ini adalah cewek? Tumben juga "Heeh jadi dia dimana sekarang?".
"Katanya dia ingin bertemu dengan Ketua klub jadi dia menunggu mu diperpustakaan."
Karena Kakak kelasku tahun kemarin lulus semua jadi aku diberikan posisi sebagai ketua dan Mamoru sebagai wakil ketua. Padahal aku tidak mau karena terpaksa ya sudahlah.
"Lagi pula kita butuh 2 anggota lagi agar dapat menambah anggaran klub. Jadi Mamoru tolong cari 2 orang lagi."
Aku pergi keruang klub dan mengambil daftar nama anggota "Jadi siapa namamu."
"Kazuto kau terlalu kasar. Perkenalkan dirimu Aoyama."
"Namaku Aoyama Kaede kelas 1-2. Salam kenal Kigahara-sepai, dan juga Kagurazaka-se Pai!" Aoyama mendekatiku dan memberiku sebuah pin bergambar karakter anime "Terima ini senpai!".
Aku mengambil nya dan aku mengenali siapa karakter yang ada di pin itu "Miyu-chan. Kau suka yang beginian Aoyama?".
Dia menggangguk "Iya! Apa senpai juga?".
"Yah aku membaca Manganya jadi aku juga menonton animenya" Walau sebenarnya aku hanya melihat tv untuk menonton berita.
Namun dengan bergabungnya Aoyama sepertinya klub perpustakaan akan lebih terbantu apalagi perempuan. Tapi aku butuh 2 lagi untuk menambah anggaran klub agar klub punya perlengkapan lebih banyak. Aku berbincang-bincang dengan Aoyama dan akhirnya kuputuskan dia menjadi anggota resmi klub perpustakaan.
Malam aku pulang dan sepertinya Rei-chan menungguku "Loh Kigahara-kun?".
Aku melihat kearah suara yang memanggilku "Kalau tidak salah... Saigahara?".
Aku bertemu Saigahara didepan supermarket dan sepertinya dia membeli bahan makan malam "Benar. Terima kasih telah mengingat namaku Kigahara-kun."
Arah jalan pulang kami sama jadinya kami berjalan bersama "Kau baru pulang?".
"Iya aku habis mengurus klub perpustakaan jadi pulang malam."
Saigahara tersenyum "Kigahara-kun terkenal bukan? Tapi kenapa Kigahara-kun sama sekali gak dekat dengan cewek."
Pertanyaan yang sangat ingin kuhindari namun jika aku diam maka dia akan terus menanyakanku "Aku tidak suka dengan para cewek yang ingin dekat denganku hanya karena nama Kigahara" Aku melihat ke Saigahara yang tercengang "Apa kau berbicara denganku karena nama Kigahara?".
Dia terkejut "Tidak-tidak aku tidak seperti itu. Lagi pula Kigahara-kun kau orangnya menarik bagiku karena itu aku ingin berbicara denganmu."
Aku melihat kearah matanya yang penuh dengan pertanyaan. Dia sepertinya ingin menanyakan banyak hal namun dia takut akan membebaniku jika dia menanyakan banyak hal. Namun ucapannya itu bukanlah kebohongan, dia serius ingin bicara denganku karena dia kira aku orangnya menarik. Aku tau dari matanya.
"Baiklah aku belok disini."
"Ah. Baiklah selamat malam Kigahara-kun."
Ok pulang nanti aku akan bertemu dengan Rei-chan yang sepertinya akan marah karena aku pulang malam "Aku pulang."
"Selamat datang Kazu-kun."
"Bau yang enak. Aku akan mandi dulu."
Air hangat sudah disiapkan oleh Rei-chan jadi tinggal berendam. Jika aku bisa bernafas di air maka aku akan tinggal diair karena diair sangat tenang dan damai. Aku sedang berfikir jika dunia ini memiliki dimensi lain dan aku dimensi lain apakah aku juga sedang berendam di bak ini? Aku terkadang mempelajari sebuah teori dimensi lain dan mesin waktu, aku berpendapat jika kita mengubah masa lalu maka dimensi baru akan tercipta dan seketika kita juga berpindah dimensi secara tanpa sadar. Jadi misalnya kita mengubah kemenangan sekutu di perang dunia 2 dan menjadikan Nazi menang dalam perang dunia ke-2 dan dimensi baru dengan Kemenangan Nazi terbentuk dan otomatis jika kita ke masa depan maka kita sudah dimensi kemenangan Nazi, jadi dimensi dimana sekutu menang tidak akan terganggu oleh perjalanan waktu kita karena itu sudah berbeda dimensi. Membingungkan bukan?.
"Kazu-kun pakaianmu kutaruh disini ya."
"Baik terima kasih."
Banyak teori yang kupelajari namun hanya Mesin Waktu dan Dimensi lain saja yang membuat otaku terus berpikir jika sedang mandi atau melamun, ini sudah kebiasaan ku dari dulu.
"Wah segarnya habis mandi" Aku pergi ke meja makan dan melihat kare bikinan Rei-chan "Walau aku bilang makanan enak tapi gak kusangka juga ternyata malah kare."
"Hehe aku suka dengan kare karena itulah aku membuatnya untukmu juga."
Aku duduk di kursi "Baik-baik" aku mencobanya dan memang rasanya sangat enak sesuai dengan baunya "Enak!".
Mata Rei-chan berkilauan "Benarkah?! Baiklah aku tambah semangat."
Mulai hari ini aku tidak bisa merasakan masakan Ibu dan mulai hari ini juga aku akan terus menyantap masakan Rei-chan "Rei-chan aku boleh bertanya?".
"Ada apa?".
Mungkin ini pertanyaan yang terlambat namun "Rei-chan...bagaimana reaksi Paman dan Bibi saat Ayah ingin menikahkan kita berdua?".
Rei-chan sempat terkejut dan tertawa "Reaksi Ayah dan Ibuku sangatlah lucu. Ibuku mengira semua yang dikatakan Ayah mu hanyalah khayalan nya dan Ayahku malah ingin mencarimu lalu mencincangnya."
Aku langsung ketakutan saat mendengar ucapan Rei-chan, jika aku bertemu dengan Ayah Rei-chan bisa-bisa aku akan dicincang beneran "Aku terkejut Paman dan Bibi merestuinya."
Rei-chan menaruh sumpitnya dan mengambil gelas air minum "Ayah dan Ibu juga sebenarnya sudah menduga akan terjadi hal seperti ini, karena Ayah kita berdua dulu saat mabuk bersama pernah membuat janji jika kita akan dinikahkan suatu saat nanti."
Jika aku bertemu dengan Ayahku lagi maka akan kuajak bergulat dan membuatnya menyesal dengan janji yang dia buat tanpa sepengetahuan ku "Maaf Rei-chan Ayah ku yang bodoh seenaknya bikin janji tanpa seijin kita."
"Tidak kok malah aku bersyuku karena Kazu-kun mau menerimaku apa adanya."
Aku juga masih penasaran dengan Rei-chan bagaimana dia bisa jatuh cinta denganku, mungkin aku harus menanyakannya "Rei-chan bisa ceritakan bagaimana Rei-chan bisa jatuh cinta padaku?".
Wajah Rei-chan langsung memerah "K-k-k-k-k-k-kenapa tiba-tiba!!".
"Yah aku bingung saja bagaimana Rei-chan bisa jauh cinta dengan ku."
Rei-chan berusaha untuk tenang "Baiklah walau agak memalukan namun kau harus tau kan Kazu-kun" Rei-chan pindah di kursi sampingku "Apa kau ingat saat dokumen OSIS yang kubawa pulang hilang?".
Aku terkejut dan mengingat masa itu "Tentu saja aku ingat! Itu pertama kalinya Rei-chan menangis didepan ku."
Wajahnya memerah kembali "Baiklah lupakanlah yang itu. Aku masih ingat sekali kejadian itu, saat aku pulang sekolah sambil membawa dokumen OSIS tiba-tiba aku terjebak di kerumunan orang yang mengincar diskon besar-besaran di supermarket dan saat terjebak aku tidak sengaja melepaskan kertas data OSIS tersebut. Aku berusaha mengambilnya kembali namun tidak bisa karena kerumunan yang sangat padat. Setelah sunyi aku berusaha mencari dokumen tersebut namun tidak menemukan sampai jam 9 malam. Kazu-kun yang kebetulan lewat melihatku dan membantuku mencari dokumen tersebut, yang waktu itu Kazu-kun sangat keren sampai menyuruhku pulang dan Kazu-kun tetap mencarinya. Dan akhirnya Kazu-kun mencari dokumen tersebut sampai pagi dan menemukannya."
Saat itu dokumen yang kutemukan sudah sangat kotor dan Kumal jadi karena kutemukan saat tengah malam maka kuputuskan untuk mengerjakan ulang dokumen tersebut menggunakan komputer dengan kecepatan dewa aku berhasil menyelesaikan dokumen tersebut dan paginya aku memberikannya kepada Rei-chan.
"Setelah itu Kazu-kun sakit parah dan aku yang merawat Kazu-kun sampai sembuh sebagai tanda terima kasih...Dan saat itulah aku menyukai Kazu-kun sampai sekarang."
Kejadian tersebut saat aku masih kelas 2 SMP dan Rei-chan kelas 3 SMA yang masih menjabat sebagai ketua OSIS "Ya mungkin waktu itu juga aku melakukannya karena melihat tangisan Rei-chan."
Rei-chan bersandar di pundak ku "Saat itu Kazu-kun sangat keren dan saat aku mulai jatuh cinta aku tidak ingin Kazu-kun dekat dengan cewek lain."
Aku merasakan ada sedikit sifat Yandere di dalam sifat Rei-chan "Baiklah aku ingin tidur."
"Heh cepat sekali."
Aku melihat wajahnya Rei-chan yang memelas agar aku tidak tidur cepat "Baiklah apa yang kita lakukan sekarang?".
Rei-chan langsung bersemangat dan dia pergi ke kamar mengambil sesuatu "Bagaimana kita bermain tes psikologi di majalah ini?."
"Tes psikologi? Sepertinya menarik" Yah cuman tes psikologi paling cuman yang aneh-aneh.
"Baiklah pertanyaan yang pertama ,bayangkan Kazu-kun berada di sebuah pantai. Berapa banyak jumlah orang yang ada di pantai tersebut?".
Hmm aku lebih suka pantai sepi dan hanya beberapa orang saja yang ada disektarku "Sedikit."
"Wah ternyata Kazu-kun orangnya Introvert ya. Jawabnya jika Kazu-kun membayangkan terdapat banyak orang berarti Kazu-kun termasuk orang yang suka menjalin pertemanan dengan siapa saja. Namun jika Kazu-kun membayangkan hanya ada sedikit orang di pantai tersebut, berarti Kazu-kun hanya suka menjalin pertemanan dengan beberapa orang saja."
Yah aku orangnya tidak terlalu keramaian dan tidak suka jika banyak orang yang mengenalku karena itu aku bisa dibilang Introvert.
"Baik tes kedua, Seberapa jauh jarak Kazu-kun dengan orang-orang yang ada di pantai itu?".
Jika dipantau pasti bertemu dengan banyak orang dan tentu saja kita akan berdekatan dengan orang-orang dipantau apalagi di laut "Dekat."
Rei-chan terkejut "Wah kebalikan dari yang pertama ya, Jika Kazu-kun membayangkan jarak yang dekat berarti Kazu-kun termasuk orang yang mudah terbuka, sekalipun dengan orang baru. Sebaliknya, jika Kazu-kun membayangkan jarak yang jauh berarti Kazu-kun termasuk orang yang tertutup."
"Aku tidak akan terbuka terhadap orang baru!" Aku membantah jawaban yang sangat berlawanan denganku tadi.
"Tapi kau akan terbuka kan kepada orang yang dekat dengan mu bukan?" Sial dia benar contoh saja Mamoru dia tahu semua rahasiaku.
"Baiklah lanjutkan."
"Oke yang terakhir, jika Kazu-kun diberikan anak kucing dikotak yang berisikan banyak anak kucing maka berapa anak kucing yang Kazu-kun inginkan?".
Karena kucing itu hewan yang kalem dan tidak pernah membuat keributan maka jika aku bisa membawa 5 maka akan kubawa "Akan kubawa dan pelihara 5 anak kucing."
Wajah Rei-chan memerah dan dia melepas majalahnya lalu menutup wajahnya "Ke-kenapa Rei-chan?".
Lalu aku membaca jawaban tes terakhir dan jawabannya adalah semakin banyak kucing yang ingin kita pelihara maka semakin banyak anak yang ingin kita punya...
"Benar sekali!!!" tanpa sengaja aku malah teriak
Rei-chan terkejut dan melihat wajahku "J-Jadi benar? Kazu-kun ingin punya anak 5?!".
Aku juga ikut-ikutan tersipu "Su-sudah aku ingin tidur duluan!".
Sungguh aku tidak menyangka jika ada tes memalukan seperti itu! Aku mohon Rei-chan melupakan hal itu secepatnya.
Namun setelah 2 hari kami melakukan tes tersebut aku melihat ada buku tentang "Cara hamil anak kembar"....