Pagi ini rasanya sangat berbeda dibandingkan dengan pagi yang lain. Aku seperti memiliki istri tidak aku memang memiliki istri namun rasanya hidupku sangat sempurna sekarang. Calon Istriku sangat lah cantik dan perhatian.
"Kazu-kun makan jangan terburu-buru!".
Aku pagi ini harus pergi ke perpustakaan sekolah karena aku adalah Ketua anggota perpustakaan jadi hari ini aku harus pagi pergi ke sekolah untuk mempersiapkan perekrutan anggota baru "Maaf Rei-chan aku akan berangkat sekarang."
"Heh?! Sepagi ini?".
Aku Mengganguk dan mengambil blazer bajuku "Kazu-kun ini tas mu."
"Ah terima kasih."
Saat aku ingin mengambil tasku Rei-chan melarang ku mengambil tasku "Aku akan membawakan nya sampai di depan pintu."
Aku kedepan pintu dan memang sepatuku "Baiklah mana tasku."
Rei-chan memberikan tasku lalu aku merapikan pakaianku "Ada apa Rei-chan?".
"Ciuman selama tinggal."
Geh! Apakah harus aku lakukan?! Padahal baru 1 hari kami tinggal bersama "Baiklah tapi dipipi saja."
Rei-chan mendekatiku dan aku mencium pipinya lalu membuka pintu rumah "Baiklah aku pergi dulu."
"Hati-hati dijalan" Sungguh, hidupku rasanya sangat sempurna.
Saat sampai disekolah aku langsung ke perpustakaan lalu mempersiapkan brosur dan menghapalkan materi promosi klub perpustakaan. Aku tidak melakukannya sendirian aku bersama temanku yang bodoh, namanya Kagurazaka Mamoru.
"Wuih cepat banget kau datang" dia satu-satunya anggota Perpustakaan yang tidak ingin bekerja dan hanya tau enak saja.
"Kau saja yang terlambat! Ingat bagikan brosur ini dan jangan sampai kau goda muird perempuan yang baru."
Tenaga kerja dibutuhkan diperpustakaan, setiap harinya ada buku baru dan harus disusun di rak buku dan untuk itu aku harus mengajak setidaknya 3 orang untuk mengurus perpustakaan. Hanya ditempat ini aku bisa tenang dan membaca buku apa saja tanpa membeli.
"Permisi" Aku melihat kearah pintu Perpustakaan "Ah Kigahara-kun."
"Ada apa Futaki? Aku tidak membuat masalah apapun dengan OSIS."
"Ah aku kesini untuk meminta pengajuan tentang pengeluaran klub semester kemarin."
Futaki Mizore adalah ketua OSIS yang diberi julukan "The Great One" karena kebijakan nya sebagai Ketua OSIS sangatlah membuat semua murid ketakutan untuk melanggar peraturan sekolah. Dia selalu bermain ke perpustakaan untuk mengganggu ku.
Aku mengambil kertas di tasku lalu memberikannya ke Futaki "Nih, tolong tambahkan sedikit anggaran kami."
"Kalian cuman berdua, jika kalian punya 3 anggota baru maka aku akan menaikkan anggaran nya" Futaki pergi dan melambaikan tangannya dengan kertas anggaran.
"Baiklah sekarang, Mamoru ayo kita pergi ke gedung olahraga. Upacara pembukaan akan dimulai."
1 sekolah mengenal diriku dan setiap upacara pembukaan aku yang akan membacakan pidato selamat datang untuk murid baru. Aku juga tidak terlalu suka diriku dianggap paling hebat dan unggul dibandingkan orang lain karena itu aku selalu diperpustakaan untuk menghindari orang-orang yang mengikuti dari belakang.
"Sekian terima kasih" Pembacaan pidato selesai dan aku kembali ke kursi ku.
"Ternyata benar Kigahara Kazuto ada disekolah ini" "Kazuto-sama lihatlah kesini!" "Kazuto-sama keren banget!!".
Sungguh murid baru apalagi perempuan nya sangatlah membuat ku kesal. Apa karena nama Kigahara aku disanjung dan dipuja-puja?.
"Enak ya populer."
"Diamlah! Kau tau aku kan tidak suka seperti itu" Hanya Mamoru yang paling dekat denganku dan hanya dia yang mau mendengarkan keluh kesah ku.
Upacara pembukaan selesai dan pembagian kelas sudah diumumkan. Aku kembali sekelas dengan Mamoru padahal tahun kemarin juga aku sekelas dengannya juga.
"Sepertinya kita akan sekelas lagi Kagurazaka-kun dan Kigahara-kun."
Aku tidak mengenalnya "Kau siapa?".
Mamoru memukulku "Woi kau bodoh dia ketua kelas di kelas 1 kemarin bodoh."
Karena aku yang selalu suka membaca buku dan tidak peduli dengan perempuan jadi aku tidak tahu dia siapa "Maafkan aku. Aku orangnya pelupa" hanya alasan biasa.
"Tidak apa. Kigahara-kun namaku Saigahara Rize jadi salam kenal."
"Baiklah salam kenal. Ayo Mamoru kita incar tempat duduk dibelakang."
Kelas ku adalah kelas unggulan yang berisi anak pintar dan guru juga sangat senang jika masuk ke kelasku. Walau kudengar ada guru baru yang akan menjadi wali kelas dikelas baruku.
"Untunglah tempat dudukku dibelakang lagi."
"Yah aku disampingmu lagi."
Aku tidak peduli guru baru atau guru lama namun yang pasti dia tidak menggangu jika aku dikelas dan saat aku membaca buku. Ah yang penting guru itu tidak cerewet.
"Ayo semuanya duduk dimeja masing" Sepertinya aku kenal suara ini..."Nah sensei baru mengajar disini. Nama Sensei adalah Kigahara Reina."
...
...
...HMMMMMMM???!!!!!!!
"Kigahara Reina?" "Apa kakaknya Kigahara-kun?" "Tidak mungkin dia cantik sekali."
Jadi dia mengajar disekolah ku?! Ini pasti perbuatan Ayah dan juga Rei-chan tidak pernah memberitahukan jika dia akan mengajar disekolahku.
"Ah Kazu-kun ternyata kau dikelas ini juga?".
Ah matilah aku jika ketahuan aku menikah dengan Rei-chan maka kehidupan sekolahku akan berantakan.
"Kigahara-sensei hubungan mu dengan Kazuto apa?" MA-MAMORU!!?! Dia suka mengumpulkan informasi sesorang dan dia sebarkan kepada yang membutuhkan. Jika Rei-chan mengatakan yang sejujurnya maka sudahlah Mamoru akan terus menggodaku.
"Kazu-kun adalah Adikku" Syukurlah Dewi Fortuna ada dipihaku.
Setelah ini aku harus memastikan apakah Rei-chan yang diutus Ayah untuk mengajar disekolah ku atau Rei-chan sendiri yang ingin mengajar disekolah ku. Namun selama Rei-chan bisa merahasiakan hubungan kami berdua maka tidak ada yang perlu di khawatirkan.
"Enak ya dirimu punya kakak yang cantik."
Mamoru mulai lagi "Diam kau, aku saja tidak tahu Rei-chan mengajar disekolah ini."
Mamoru melihatku dengan wajah penasaran "Ngomong-ngomong kau dan Kigahara-sensei sangat dekatnya sampai paket nama panggilan."
Benar juga jika aku menggunakan nama panggilan disekolah maka akan menimbulkan pertanyaan dan rasa penasaran orang-orang "Iya kami dekat dari kecil."
Setelah ini aku harus bicara dengan Rei-chan. Istirahat tiba aku langsung keluar kelas dan menunggu di tangga. Rei-chan keruang guru melewati tangga dan saat itu aku menarik tangannya dan membawanya keatas atap sekolah.
"Kazu-kun? Ada apa?".
Sepertinya dia tidak masalah dengan keadaan ini "Rei-chan kenapa kau mengajar disini?".
Rei-chan tersenyum dan mendekatiku "Saat aku diberi tahu jika aku akan menikahimu aku memutuskan untuk mengajar di sekolahmu sekalian untuk mengawasimu disekolah."
Sungguh jika Rei-chan dimasukan di kategori Istri pengertian maka dia akan juara kujamin itu "Baiklah tidak masalah bagiku tapi ingat Rei-chan kita harus memanggil nama kita jangan pakai nama panggilan. Jika pakai nama panggilan maka akan menimbulkan kecurigaan."
Rei-chan menangguk dan memelukku "Kazu-kun jangan main sama cewek lainnya nanti aku sedih."
Walau ada cewek yang menggodaku paling aku hanya diam dan membaca buku "Tenang saja Rei-chan aku tidak memiliki teman perempuan."
Aku kembali ke kelas, mengambil buku dan membacanya. Disaat seperti ini aku merasa di dunia lain, seperti aku masuk kedunia buku yang aku baca sehingga jika ada yang memanggil ku maka tidak akan ku respon. Kelas dimulai kembali dan aku tetap membaca buku karena pelajaran kali ini hanya sejarah dan itu lumayan membosankan karena itu aku akan lewatkan pelajaran ini dengan membaca buku.