***
Hari sabtu sore, aku pergi ke rumah Daryl sepupu ku, dan yah... seperti biasa, aku kesini hanya untuk meminjam buku fisika milik Daryl. Saat ini Daryl sedang kuliah di fakultas teknik.
Tok tok tok
Ku ketuk daun pintu rumah Daryl yang berwarna coklat tua, tak lama suara handle pintu yang diputar menyebabkan pintu yang tertutup tadi menjadi terbuka setengahnya dengan sesosok pria tanggung didalamnya.
"Hai!" sapa ku riang tersenyum manis pada sang pemilik rumah. Daryl hanya bergumam dan mempersilahkan ku untuk masuk.
"Maaf aku ganggu kamu, tapi aku butuh buku fisika mu itu." ujarku padanya yang hanya ditatap datar olehnya.
"Kenapa baru sekarang datangnya? Kemarin kemana saja?" pertanyaan beruntun darinya membuatku menghembuskan nafasku kasar.
"Aku sibuk." jawabku sambil memanyunkan bibir. Daryl hanya menghela nafas, "Kamu ambil saja bukanya di meja belajarku, aku ada tamu."
"Oh, baiklah." ia pun segera pergi menuju ke gazebo yang berada dibelakang rumahnya. Aku yang tak berminat untuk tahu siapa tamunya, langsung bergegas ke kamar Daryl.
Sama seperti beberapa bulan yang lalu, kamarnya tak ada perubahan. Aku pun sibuk mencari buku fisika bekas Daryl dulu. Sesudah menemukan apa yang ku cari, aku pun segera bergegas pergi dari kamarnya. Tapi sebelum itu, aku ingin berpamitan terlebih dulu dengan sang pemilik buku dan rumah ini. Segera saja, langkah kaki ku menuju taman belakang di rumah Daryl yang tidak jauh dari kamarnya.
Samar-samar ku dengar suara Daryl sedang mengobrol dengan suara laki-laki. Mungkin itu tamunya, pikir ku. Sesampainya aku disana, mataku tak lepas dengan sosok laki-laki yang sedang tertawa renyah menanggapi candaan Daryl. Dan entah mengapa, jantungku berdetak begitu cepat, ku peluk buku fisika dengan kedua tanganku yang berada didada dengan eratnya. Mencoba menahan desiran yang merambat di sekujur tubuh...