Chereads / Mantan Gebetan! / Chapter 30 - Antara Cinta Dan Penyesalan

Chapter 30 - Antara Cinta Dan Penyesalan

***

Hidup sudah ada alurnya, masa lalu dan masa kini ada kaitannya, seperti malam yang berganti siang, dan adanya bulan juga mentari. Aku tak bisa berkata apapun, sampai Tante Erika menyelesaikan ceritanya. Diam terpekur dan membisu. Hadirkan sebuah dilema yang luar biasa.

Jason! satu nama yang kini bersemayam dihatiku seolah menari bebas dipikiran. Dan ini adalah sebuah cerita yang menggambarkan seorang Jason, Alex, dan Tania...

Mereka terlibat cinta segitiga! Dan satu hal yang membuatku tercengang dan tak percaya, bahwa selama ini Jason dan Alex adalah sahabat dekat seperti saudara. Tania... ya, nama perempuan itu. Membuatku kecewa dengan apa yang sudah ia lakukan, membuat dua orang laki-laki yang mencintainya harus menjadi musuh! Hah... Bolehkah aku berkata kasar pada perempuan itu?! Ia telah merusak persahabatan Jason dan Alex dengan begitu mudahnya. Dan sekarang, kabar darinya adalah Tania sudah menikah dengan pria yang berusia matang, menyebabkan kesalahpahaman diantara mereka berdua masih berlanjut hingga kini. Jason sudah menjelaskan apa yang terjadi pada Alex, namun Alex yang masih diliputi dendam dan amarah tak percaya dengan apa yang Jason katakan.

Tania seolah menghilang dari peredaran, dan meninggalkan luka yang mendalam bagi mereka, ia memberikan harapan palsu dan menghempaskan keduanya bersama. Motif yang ia lakukan hanya untuk menguji mereka yang benar-benar mencintainya, namun.. itu hanya kedok belaka, yang ia mau memang sengaja membuat mereka berkelahi demi memperebutkannya. Satu kata untuknya, wanita licik! Mungkin saat ini, ia telah bahagia dengan kehidupan barunya. Dan tak memikirkan apa yang sudah ia lakukan. Tapi Tante Erika, Om Baron, dan kedua orangtua Alex tak ingin masalah ini berlarut-larut. Mereka semua akhirnya memindahkan Jason dan Alex dari Den Haag kesini. Mereka pikir, Jason dan Alex sudah melupakan masalah itu namun, itu semua justru menimbulkan masalah baru. Yang saat ini Jason dan Alex lakukan adalah menutupi luka hati dengan cara menyerang satu sama lain, melibatkan sejumlah orang yang tidak tahu menahu apa tujuan diadakannya sebuah tawuran.

"Mungkin ini yang terbaik untuk Jason, Amanda." Aku menatap sorot mata milik tante Erika yang sayu, membuatku berpikir jika benar ini yang harus dilakukan, maka biarlah Jason hidup bahagia.

***

Bandara Soekarno-Hatta pukul 15.45 PM, aku berada disini mengantar Jason dan kedua orangtua nya, entah ini yang terakhir atau awal dari sebuah permulaan, untukku dan Jason. Mata ku sudah berkaca-kaca, aku berusaha menahan air mata yang akan jatuh ke pipi ku, berusaha memberikan senyum yang manis untuk nya, dan menahan kegetiran hati. Jason mendekat, membuat jarak beberapa langkah dariku. Mata biru indahnya seolah berkata bahwa aku jangan bersedih, bahwa ia juga ingin aku tak usah memikirkan yang sudah terjadi, tapi aku.. sama sekali tak peduli, air mata ini akhirnya jatuh! aku menundukkan kepala, menghalau tangis yang berubah menjadi isakan dengan kedua telapak tangan ku yang berada di bibir. Tanpa ku tahu, Jason merengkuhku dalam pelukannya yang hangat. Mengelus punggung ku dan mencium pucuk kepala ku. Aku pun balas memeluknya dan menangis semakin dalam didada bidangnya.

"Tunggulah aku, jika kamu mau Amanda."