Mata merah sehabis menangis itu menatap ku sendu, aku memperhatikan nya sesaat dan gadis disebelah ku mulai berbicara.
"Maaf, kalau kedatangan ku ke sini mengganggu mu."
"Tidak masalah, ada apa Clara kamu kemari?"
Clara menghembuskan napas nya pelan, dan kepalanya menunduk. Dia terlihat rapuh kali ini, dan kembali air mata turun di kedua pipinya.
"Ini tentang hubungan ku dan Ivan,"
kali ini aku menarik napas pelan, ku rasakan tanganku mulai dingin.
"Ivan mengatakan pada ku, bahwa saat ini hubungan kami tidak bisa seperti kemarin. Dia bilang, bahwa hari ini ia akan pergi ke Madrid untuk melakukan latihan intensif. Dan saat ini juga, hubungan ku dengan nya menjadi LDR. Aku tidak bisa menerima keputusan itu!"
Ada nada kecewa yang terpatri di kalimatnya itu, aku hanya menatap kosong wajahnya, sejujurnya aku bingung harus bersikap seperti apa saat ini.
"Kamu tahu, Ivan sangat sibuk dengan latihannya untuk menjadi pemain sepakbola. Tapi aku tidak terima jika hubungan ku seperti ini, maka dari itu" Clara sejenak menanggalkan ucapannya.
"Aku tidak ingin mengangkat telponnya dan membalas pesan yang ia kirim, aku begitu marah dengan keputusannya." Clara melanjutkan dengan intonasi tinggi dan raut wajah tegang.
Aku mengelus punggung tangannya pelan, menyalurkan rasa tenang padanya.
"Sebelumnya aku ingin kamu tahu, jika kamu bersikap seperti ini terus, hubungan mu dan. Ivan akan sulit. Biarkanlah Ivan pergi, lagipula dia pasti kembali lagi dan menjalani cinta kalian berdua." saran ku pada nya. Clara hanya menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, akan aku coba untuk lapang dada dan kembali seperti semula."
Clara tersenyum lembut kearah ku, dan aku pun melakukan hal yang sama.
Hingga ketukan di pintu dan suara orang yang mengatakan permisi, mengusik kami yang sedang duduk di sofa. Seketika aku berdiri dan berjalan mendekati pintu, tanpa ku duga, seseorang yang baru saja mengantar ku pulang sudah kembali lagi ke rumah ku dan tersenyum ramah.
"Maaf mengganggu mu, aku hanya ingin mengajak mu pergi ke bioskop. Apa kamu sibuk?"
"Emm, oh itu, aku tidak sibuk." jawabku tergeragap dari lamunan ku, kenapa dia begitu tampan dan rapih hari ini?
"Kalau begitu baguslah, ayo bersiap siap aku tunggu kamu di mobil."
"Ha?" kembali aku di buat terkejut, apa dia kesini benar membawa mobil? anak seusianya begitu berani dan lancang sekali.
"Aku ganti baju dulu sebentar, kamu silahkan tunggu di ruang tamu saja." Aku mempersilahkan nya masuk dan seketika tubuh tinggi besar nya mendadak kaku dan menatap seseorang yang sedang duduk di sofa. Wajah Clara juga sama terkejutnya dengan Ethan.
"Ethan..."
"Clara?!"
Aku membekap mulut ku, dan seketika pandangan ku melebar. Aku terkejut ketika Clara berdiri dan menghampiri Ethan seraya memeluknya erat.
"Apa kabar teman lama ku?"