***
Di salah satu mall terbesar di Jakarta Selatan, tiga orang yang sudah memesan tiket nonton bioskop duduk dengan tenang di bangkunya masing-masing. Ethan berada di tengah-tengah mereka, sesekali Clara mengajak ngobrol berdua dengan Ethan ketika film belum ditayangkan. Amanda menatap gusar pada kedua orang tersebut, jika boleh jujur, ingin sekali ia pergi dari tempat ini sekarang juga.
Film sudah di tayangkan, suasana sudah gelap hanya sorot layar lebar didepan ruangan itu yang menampilkan siluet Clara dan Ethan yang saling memegang tangan. Tak tahan di diamkan seperti ini, Amanda mulai berucap pelan di samping Ethan.
"Film nya sudah mulai" bisiknya di telinga Ethan, orang yang di bisik pun menoleh. Mata Ethan kini menatap lembut ke arah Amanda dan mengangguk kepala sambil berkata, "Aku tahu, sebentar.." kini Ethan kembali menoleh pada Clara dan menempatkan telunjuk didepan bibirnya sambil tersenyum tipis, "sssttt.." Clara hanya tersenyum malu dan menutup mulutnya rapat. Mereka pun sama-sama menoleh menghadap layar, dan menikmati film yang sedang di putar.
Tangan kanan Ethan menggenggam tangan kiri Amanda, yang di pegang hanya terjengkit kaget dan menoleh kearah laki-laki muda di sebelahnya, Ethan hanya tersenyum lembut menatap Amanda. Tanpa terasa, hati nya berbunga-bunga. Tak menyangka laki-laki itu bisa bersikap romantis.
Clara yang melirik kearah Amanda, tertegun sejenak. Kedua matanya turun melihat, jari tangan mereka saling berpaut. Ia merasa gusar dan menatap wajah Ethan sambil meremas tangan Ethan yang ia genggam, Ethan tampak shock dan seketika pandangan mata nya pun jatuh ke kedua bola mata yang indah itu sambil tersenyum lebar.
Betapa bahagianya Clara, tanpa sadar, ia merebahkan kepalanya di bahu Ethan dan menautkan jari lentiknya di jari laki-laki yang menjadi teman lamanya.
Hati Ethan berdesir, dadanya bergemuruh merasakan kepala gadis disebelah nya sedang menyandar nyaman di bahu nya yang tegap. Entah apa yang terjadi saat ini, mimpi yang selama ini ia impikan akhirnya terwujudkan. Dalam kegelapan yang pekat, sepasang mata coklat yang duduk di sebelah kanan Ethan, berkaca-kaca, tak menyangka kisah cinta nya kali ini harus hancur dengan orang yang sama...