Chereads / Sekenario Cinta / Chapter 35 - menahan

Chapter 35 - menahan

ia mulai memberontak dalam fikirannya. bagaimana bisa dia mencintai orang yang sama sekali tidak ia kenali. walaupun ia bersama untuk beberapa bulan ini bahkan hampir setengah tahun tapi itu tidak menunjukan bahwa mereka saling mengerti atau mengenal satu sama lain.

ia bernafas dengan teratur menghirup udara segar yang mengalir melewati celah-celah tubuhnya.

sebuah perasaan entah dari mana itu yang membuatnya merasa sesenang ini di perlakukan seperti itu. sebuah perasaan senang yang berlebihan yang bisa membuatmu meyakininya bahwa itu cinta.

tiba-tiba sebuah ciuman bersarang di bibirnya yang mungil itu. pria itu sekarang sedang menjumbunya dengan rakus di sana untuk beberapa menit. Zia bersusah payah untuk bernafas, sebuah perasaan aneh yang membuat tubuhnya semakin gemetar. aliran listrik yang sama mulai mengalir perlahan demi lahan di sekujur tubuhnya.

Pria itu melepaskan ciumannya dan memandang wajah dari gadis yang ada di hadapannya dan seolah-olah tatapannya ingin berkata kau membangkitkan hasratku.

Zia dengan tatapan kosongnya berkata "ada apa?" "ah, tidak" ia berpaling dan berfikir ini tempat umum mana mungkin aku melakukannya disini, aku akan menahannya dan akan ku makan dia nanti, dengan menahan sesuatu yang telah tumbuh membesar ia mulai mengatur nafasnya sembari membenarkan celananya.

"ayo kita pulang. kita harus kembali ke apartemen". bukankah kau ada ujian skripsi besok". ia berjalan di depan dan mengulurkan satu tangannya kebelakang sembari berkata "ayo!".

ia memandang punggung dari pria yang ada di depannya. ada sebuah perasaan membahagiakan yang aneh. ia terlihat tampan dan sangat memikat.

"o..iya" ia mulai berlari bagaikan anak kecil dengan sangat bahagia dan meraih tangan itu.

mereka terlihat bagaikan pasangan yang sangat bahagia dengan senyum yang tak bisa di tahan dari keduanya. anehnya keduanya berusaha menahan sesuatu tapi entah apa itu tapi senyum itu semakin dan semakin mengembang. apa mereka sedang kasmaran.

melihat pasangan yang sangat serasi itu bahkan akan membuat pepohonan dan rerumputan merasa iri ketika mereka berjalan. bahkan rumput putri malu pun merasa enggan untuk melihat ke romantisan mereka dan menutup tubuhnya seketika ketika mereka berjalan.

angin pun berlarian melewati kedua pasangan ini tanpa permisi karena rasa malunya.

tanpa membuang waktu berlama-lama mereka berpamitan kepada orangtua Fian dan beranjak pergi menuju apartemen.

jarang yang di tempuh begitu jauh memakan waktu tiga jam lebih hingga malampun semakin dingin dan semakin gelap.

Fian mengendarai mobilnya dengan kencang tapi sangat halus dan lembut hingga batu pun akan tergelincir karenanya.

hingga Zia dapat tertidur dengan lelap di dalam mobil itu, tanpa sadar mereka telah sampai di apartemen pukul 10 malam.

"bangunlah kita sudah sampai" sebuah kecupan bersandar di keningnya hingga membangunkannya dari tidur yang lelap selayaknya bayi.

tatapan yang lembut itu membuat siapapun yang melihatnya pasti jatuh hati.

mereka keluar dari mobil dan masuk ke apartemen itu.

rasa ngantuk yang sangat berat itu membuatnya tidak bisa menahan diri untuk mencari kasur yang empuk untuk tidur.

setelah pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri pria itu berjalan menuju kamar tidurnya, ia mendapati gadisnya telah tertidur lelap bagaikan bayi. ia menahan perasaannya dan ikut tertidur dengan sesuatu yang tertahan.