Chereads / Sekenario Cinta / Chapter 3 - aku ini apa

Chapter 3 - aku ini apa

Alex :" heh, Ian kamu gak kuliyah?"

Vian :" gue kalau kuliyah ya gak bakal disini nemenin loe" ... "gue bolos lagi suntuk".

Alex :" ayo pergi nongkrong... ada tempat tongkrongan baru yang rame kamu pasti suka. mengrangkul Vian dan pergi.

------------***------------

di Asrama pria Riko dan Zia berbincang-bincang bersama Dion dan Riska. Dion dan Riska adalah sepasang kekasih jadi wajar bila Riska sering ke Asrama pria untuk menghabiskan waktu bersama Dion.

tanpa sengaja ketika Zia memperhatikan Riko yang tanpa henti memandang Riska. "'apa mungkin Riko suka sama Riska"... tapi kan Riska pacarnya Dion teman satu kamarnya" ah mana mungkin itu perasaanku saja.(batin Zia)

ketua kelas itu memperhatikan pacar temannya tanpa berkedip bahkan sesekali dia tersenyum kecil ketika melihat Riska tertawa. wajar saja bagi kaum adam melihat sesosok perempuan seperti Riska adalah seperti melihat boneka yang manis, bibirnya yang mungil ketika tersenyum akan menimbulkan perasaan yang menyenangkan ditambah lesung pipit nya yang ada di pipinya menambah kesan imut dan ingin segera untuk di cium. tubuh yang tidak terlalu tinggi standar gadis biasa 155cm berbadan langsing dan istimawa nya dia memiliki dada yang lumayan berisi sehingga bisa membentuk tubuhnya.

sedangkan Dion memiliki wajah yang rupawan bertubuh tinggi dan tegas. bila disandingkan mereka adalah pasangan yang sempurna.

acara belajar bersama itu usai begitu cepat, bisa dibilang bukan belajar bersama karena hampir seluruh waktu yang mereka habiskan hanya untuk berbincang-bincang. Zia yang kurang akrab dengan mereka lebih banyak mendengarkan saja. "aku pamit pulang dulu ya."terima kasih atas waktunya" sekedar berbasa-basi untuk berpamitan. dan segera Riko berinisiatif untuk mengantarkan Zia pulang.

sesampainya di sebelah Asrama Zia berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepada Riko. ketika Zia akan pergi tiba-tiba Riko menarik tangan Zia dan melumat bibir mungil itu dengan buas. sontak Zia kaget dan berusaha menepis ciuman itu, wajar saja Zia jarang sekali berciuman apalagi itu di tempat umum. Zia mendorong Riko "apa yang kamu lakukan ?!!!" tanya Zia marah.

Riko:" kenapa bukankah kita sudah jadian"

Zia:"apa maksudmu" (Zia berfikir dan ingat semua pesan obrolan yang ada di Hp nya kemarin malam).

tapi bukan ini yang dia inginkan, sebenarnya kemarin malam Zia hanya berniat untuk menggoda Riko saja, dia tidak tertarik untuk berpacaran dengan Riko. Dia hanya kagum karena Riko pintar.

Zia :" ..." (terdiam)

aku yang bodoh... kenapa aku bermain2 dengan menggodanya. ahhh shit!!!" batin Zia.

Zia pergi meninggalkan Riko tanpa sepatah katapun, Zia malu, Zia merasa dia yang salah maka dia pergi begitu saja...

setelah mandi Zia berbaring di tempat tidur sambil membuka buku pelajaran dan sesekali melirik Hp yang ada disebelahnya... tak mau ambil pusing Zia tertidur dengan pulas.

kuliyah berjalan seperti biasa... sudah beberapa kali Zia bertemu dengan Riko dan tidak mempermasalahkan setatus mereka hingga suatu ketika dia mendengar sebuah kabar bahwa Riko menyatakan cintanya pada Silvia dan lebih parahnya dia juga menyatakan cinta pada Riska pacar teman satu kamarnya sendiri.

"what the Hell!!!" alangkah bodohnya aku ini... selama ini aku dianggap apa?" batin Zia. dia mulai merasa kecewa sedih dan marah ketika dia sudah merasa nyaman kepada seseorang dan mulai mencoba mencintai seseorang tapi akhirnya di hianati bahkan dihina seperti ini. dia sudah menganggap Riko sebagai pacarnya walau mereka tidak mengumumkan hubungan mereka secara langsung. tapi ini sudah dianggap penghinaan dan penghianatan bagi Zia. bagaimana bisa Riko yang bersetatus sebagai pacar Zia mengungkapkan perasaan cintanya pada perempuan lain dan lagi kenapa dia sebodoh itu...

tanpa sadar Zia meneteskan air mata bukan karena Zia sudah jatuh cinta pada Riko dan merasa di hianati tapi dia merasa tidak pernah dihargai selama ini.

"menangis lah biar kamu lebih tenang!!" kata Fandi sambil mengelus punggung Zia