Chereads / Show up dreamer in that world / Chapter 27 - Searching - 3

Chapter 27 - Searching - 3

"Ehm, Tapi maaf saya tidak tahu. Aku mengatakannya seperti orang bodoh sambil mengaruk kepala ku.

Ka-kamu tidak tahu siapa keluarga Marius. Mereka adalah para kaum keluarga Ksatria elit. Dan bahkan adiknya merupakan tangan kanan Raja. (Kepala Ksatria)

Ja-jadi kenapa kita tidak minta bantuan saja dari adik anda.

"Itu tidak mungkin!", kerajaan membutuhkan dia sebagai salah satu ke Enam Penjaga Interest. Tidak mungkin earldom bisa meminta tolong darinya.

Jadi begitu. Tapi kenapa kita bisa meminta si panglima perang itu?

Itu karena dia lah satu-satunya yang bebas dan yang bisa di mintai tolong untuk menjaga earldom dari ancaman luar.

Satelah aku mendengar semua penjelasan itu kami pun kembali berjalan dan mencari nona liliana, kami terus mencari di sekeliling hutan dan kami juga harus menghadapi hewan buas biasa di hutan.

Tanpa terasa hari pun sudah menjelang malam. Kami akhirnya memutuskan untuk beristirahat di hutan ini. Karena tidak ada di antara kami yang bisa mengunakan sihir api maka, kami hanya bisa mengandalkan cahaya bulan.

Lalu saat kami beristirahat aku mendengar ada hewan yang berlari kearah kami. Karena mereka tidak tahu aku pun hanya mendiamkan keadaan mereka terlebih mereka juga tidak dapat melihat dengan jelas apa yang akan kulakukan. Saat hewan tersebut keluar dan menampakkan diri kulihat ia mirip dengan seekor babi hutan. Ia pun menyerang kami lalu aku menahan serangannya dan menghentikan gerakkannya dengan memegang kepalannya.

Tampak ia ngamuk dengan cepat kuangkat dan kubantingkan ke tanah.

Pelayan dan ksatria melihat tindakan ku. Dan pelayan Raffin memberitahuku hewan apa itu.

Hewan itu adalah Bartas, bartas merupakan babi hutan yang memiliki ukuran setengah tubuh manusia. Dikatakan mereka biasanya akan tumbuh lebih besar lagi namun setelah sampai setinggi manusia ia akan masuk ke dalam hutan terlarang.

Lalu saat pagi menjelang kami pun kembali melanjutkan pencarian, sudah sehari penuh kami tidak makan.

Saat kami terus berjalan kami telah sampai dan berada di perbatasan dekat dengan hutan terlarang. Perbatasan itu terlihat seperti sebuah jalan yang memisahkan antara hutan ini dengan hutan terlarang.

Sang Pelayan merasa kecewa karena belum menemukan tanda - tanda keberadaan nona Liliana. Tapi kami tidak menyerah kami kembali masuk ke dalam hutan. Namun, saat aku berbalik aku merasa melihat ada sebuah kilauan cahaya dari arah hutan terlarang.

"Tunggu, Tunggu sebentar!" ada yang ingin aku periksa.

"Apa, apakah kamu menemukan sesuatu? (Pelayan)

"Benar apakah kamu menemukan jejak nona liliana.

Tidak, tapi aku merasa ada sesuatu dari arah hutan terlarang, biar aku mendekat kesana.

Tidak, jangan kamu masuk ke area hutan terlarang disana sangat berbahaya. Sebaiknya kamu jangan masuk ke dalam. (Pelayan)

Apakah aku tidak di ijinkan untuk memeriksanya, siapa tahu itu ada hubungannya dengan nona muda.

Nona muda tidak mungkin pergi ke dalam hutan terlarang, dan walaupun ada seseorang yang telah menculiknya, tidak mungkin juga ia akan masuk ke dalam hutan yang berbahaya ini. (Pelayan)

Karena perkataan pelayan aku pun tidak jadi memeriksanya. Kami pada akhirnya berbalik arah dan kembali mencari di dalam hutan.

Tapi karena aku masih menyimpan rasa penasaran, aku pun meninggalkan mereka yang kembali ke hutan dan menuju kilauan cahaya itu.

Aku masuk ke dalam hutan terlarang dan memeriksanya. Saat hendak mendekat aku memeriksa di sekitar rerumputan dan melihat sebuah benda yang tampaknya di jatuh kan oleh seseorang. Benda itu berkilau saat terkena cahaya matahari. Aku merasa pernah melihat benda ini.

"Oh iya!", ini kan bando perak milik nona muda.

Lalu aku pun berteriak ke arah pelayan dan ksatria pergi. Dengan keras aku meneriaki mereka agar kembali kesini. Tapi, tampaknya mereka sudah pergi meninggalkan ku terlalu jauh.

Karena merasa tidak mungkin dan berbahaya jika aku sendiri yang mencari di dalam hutan terlarang, aku pun mengejar mereka.

Aku mencari kemana arah pelayan dan ksatria. Kali ini pekerjaan yang berat aku berkeluh kesah pada diriku sendiri.

Saat berjalan aku kembali menemukan kelinci Coelgnir, kelinci yang sangat indah. Ia memiliki tanduk permata di kepalanya dan tumpukan permata di sekujur tubuhnya.

Aku bisa menduga jika para petualang sebenarnya mereka mengincar makhluk ini. Karena aku yakin baik bulu maupun permata di tubuhnya sangat di cari oleh kaum wanita. Dan pastinya memiliki nilai yang tinggi dan sangat berharga.

Aku berjalan dan mencari mereka, aku sebenarnya penasaran dengan guild petualang ini. Dan ingin sekali mencobanya siapa tahu aku bisa memulai usaha dengan modal dari uang yang aku dapatkan dari menjadi petualang.

Sebenarnya makhluk weseperer itu juga termasuk hewan yang di cari, tapi hewan tersebut tergolong berbahaya dan juga tidak terlalu berharga.

Aku mengetahui hal ini dari ksatria, karena mereka sedikit tahu tentang apa yang di inginkan oleh guild dan juga salah satu guild petualang berada di earldom.

Aku berjalan dan masih mencari mereka, karena masih belum menemukan keberadaan mereka. Aku akhirnya kembali memfokuskan pendengaran ku ke seluruh hutan dengan menutup mata. Dan sampai terdengar langkah kaki semut.

"Itu dia!"

Aku berhasil menemukan keberadaan mereka. Aku berjalan dengan cepat dan berhasil bertemu dengan mereka.

Tampak mereka kaget, karena aku muncul tiba-tiba di hadapan mereka. Dengan mengarahkan senjata ke arah ku dan terlihat pelayan Raffin mengeluarkan mantra untuk menyerang ku.

"Tu-Tunggu ini aku".

"Ah, kamu sungguh mengagetkan saja. (Pelayan)

"Betul, saya pikir musuh tiba-tiba muncul begitu saja". (Kepala Ksatria)

"Hah, mengagetkan saja. ( Ksatria tua)

"Ma-maaf". Aku menundukkan kepala dan meminta maaf.

Aku telah menemukan jejak nona muda.

"Apa?" x3

Dengan tampak kaget mereka berteriak pada ku.

Dimana nona muda, apakah kamu telah menemukannya? (Pelayan)

Apakah kamu tahu keberadaan nya? (Kepala Ksatria)

Ti-Tidak, hanya saja aku menemukan ini.

Aku menunjukkan bando milik nona liliana kepada mereka dan terlihat mereka sangat senang.

I-ini adalah bando kesayangan milik nona, tidak mungkin aku lupa. Syukurlah kita menemukan sebuah jejak dari nona. (Pelayan)

Mereka melihat kearah ku dengan wajah penasaran dan bertanya; dimana aku menemukannya.

Dimana kamu menemukan ini? (Pelayan)

Aku menemukan benda itu berada di hutan terlarang.

Hutan Terlarang ? (Kepala Ksatria)

Benar tepat sekali, benda itu ada di rerumputan di sekitar hutan terlarang.

"Hmm, apa mungkin penculik nona liliana membawanya masuk ke dalam hutan terlarang. (Pelayan)

Apakah kamu serius mengatakan, bahwa kamu menemukan ini; jatuh dan berada di hutan terlarang? (Kepala Ksatria).

"Benar!" aku menganggukkan kepala.

Pelayan Raffin, jika begini, kita tidak mungkin tidak memeriksa ke dalam hutan terlarang. (Kepala Ksatria)

"Hmm baiklah, kita akan kembali dan memasuki kedalam hutan terlarang. Dan memeriksa apakah disana nona liliana berada.

Kami pun kembali berjalan ke arah hutan terlarang. Sesampainya di dekat hutan terlarang, bersama - sama kami memberanikan diri dan melangkah masuk.

Kami mencari nona liliana di sekitar area hutan terlarang.

Saat kami melangkah masuk dan berjalan sekitar lima langkah. Tampak seekor Serigala yang sangat besar melihat kami dan datang menghadang kami.

Seekor serigala besar dengan tinggi kira-kira 2 meter dan panjang 4 meter, tampak berada di depan kami dengan menampilkan giginya yang tajam Ia menyerang.

Dengan cepat kami menghindari serangannya ke samping kiri dan kanan. Saat ini aku berada di dekat pelayan di samping kiri dan di samping kanan terdapat 2 ksatria.

Serigala apa ini? Besar sekali. (Barnat)

"Sial!" ada lima serigala Neraka Fenrir, kenapa kami harus berhadapan dengannya (Pelayan).

Serigala Neraka, memang awal yang buruk. (Kepala Ksatria)

Tuan Marius, tampaknya sekarang anda harus serius untuk bertarung. (Kepala Ksatria)

Tidak usah katakan, aku juga tahu Lonsa! (Pelayan)

Rilan, siapkan tombakmu saatnya kita bertarung habis - habisan bersama dengan Tuan ksatria Insan. (Kepala Ksatria)

"Baik!"

Apakah aku harus kembali muda? (Pelayan)

Tampaknya mereka terlihat lebih serius di banding saat melawan Wesperer, apakah makhluk ini jauh lebih kuat dari yang waktu itu.