Liliana verse
Ia sudah pergi ini kesempatan ku untuk kabur. (Liliana)
Dengan segera aku pergi keluar dari gua dan berjalan keluar.
"Wow tempat apa ini?"
Aku melihat pemandangan yang sangat berbeda dibanding dengan hutan pada umumnya terlihat pemandangan yang indah dengan hewan - hewan yang juga menakjubkan letak gua ini ada di bukit sehingga aku bisa melihat kearah sekitarnya.
Lalu segera aku berlari dan masuk ke arah pepohonan. Aku melihat begitu banyak binatang yang sama sekali aku tidak pernah temui di hutan yang biasa.
"Apa ini yang disebut sebagai Hutan Terlarang?"
Aku berjalan menelusuri hutan dan mencari jalan keluar, sambil terus berjalan dan berjalan pada akhirnya aku tidak tahu arah lagi.
"Sial!" Dengan mulut yang ku gembungkan aku mengeluh.
Pada akhirnya aku tersesat dan tidak menemukan arah jalan untuk keluar hutan. Tapi karena aku tidak mau melepaskan kesempatan kabur begitu saja aku terus berjalan.
Saat aku berjalan, ku lihat di sekitar pohon - pohon itu mulai terlihat menakutkan. Karena hari sudah menjelang malam aku berhenti dan memilih beristirahat di dekat sebuah pohon yang tidak begitu menakutkan di banding pohon - pohon yang lainnya.
Disaat aku mendekat ke sebuah pohon tiba - tiba aku terjatuh.
"Aduh!"
Kaki ku terikat oleh akar - akar yang ada di pohon itu.
"Eh, bagaimana bisa?"
Akar-akar itu terus merambat disekujur tubuhku. Aku tidak bisa bergerak. Aku terikat.
"Sial..."
Aku tidak bisa bergerak dan akhirnya bergelantungan di atas pohon.
Apakah ada seseorang yang akan menemukan ku?
"Haa....."
Saat aku memperhatikan, Roh Hutan yang tadi datang bersama dengan hewan - hewan. Tampak seluruh hewan tunduk padanya. Lalu ia tersenyum melihat ku.
"Hai Ratuku, sedang apakah kamu?"
"I-Itu, cepat tolong lepaskan lilitan ini!"
Dengar alasan ku tidak menginjikan mu keluar dari gua adalah, karena hutan ini terlalu berbahaya buat mu, aku sudah tahu bahwa kau akan mengalami ini.
Aku akan membantu mu dengan syarat kau mau menjadi kekasih ku.
"Tidak akan!"
Baiklah jika kau tidak mau aku akan membiarkan mu tetap terikat di situ.
Ia berbalik dan beranjak pergi.
"Tu-tunggu lepaskan aku!"
Setelah mendengar teriakan ku, ia pun kembali bertanya.
"Apakah kau menyetujuinya?"
"Tidak!"
Baiklah, aku akan membiarkan mu disitu sampai kau mau menerimanya.
Ia beranjak pergi tanpa memperdulikan teriakan minta tolong ku.
"Tunggu..., tolong aku...., Hey Tolong....."
Tanpa menghiraukan lagi ia sama sekali tidak memperdulikan ku sama sekali.
Berulangkali aku berteriak minta tolong padanya.
"Tolong....!!!"
"Sial!"
Saat ia sudah agak jauh aku pun berteriak lebih kencang dan menyatakan mau menerimanya. Ia berjalan dengan pelan membuat ku masih bisa melihatnya.
"Ba-Baik...., Aku akan menerima mu sebagai kekasih ku"
Setelah mendengar perkataan ku itu, ia berhenti sejenak dan berjalan kembali mendekati ku.
Apakah benar kau mau menerimaku sebagai kekasih mu?
"I-Itu, jika kau melepaskan ku dari ikatan ini"
"Tentu aku akan melepaskan mu, tapi aku tidak yakin dengan jawaban mu"
"Ba-baik, cepat lepaskan aku!!"
"Baiklah"
Tanpa menyentuh akar - akar itu, hanya dengan mengerakan tangannya saja; akar-akar yang melilit tubuhku langsung bergerak melepaskan ku.
Tanpa terjatuh, beberapa akar yang tadi menahan ku dan membuat ku berdiri. Aku terkejut dengan kemampuan nya, apa ini yang disebut sebagai penyihir Roh alam?
"Baiklah, sesuai kesepakatan. Kau akan segera kunikahi".
" Tu-tunggu, bukankah kau hanya mengatakan akan menjadi kekasih?"
"Itu benar, kekasih dengan makna calon istriku"
"Ta-tapi, aku, kita perlu waktu. Benar, butuh waktu pengenalan sebelum menikah".
"Hmm, baiklah jika itu yang kau mau.
"Ha...., lega. Aku bersyukur bisa mengulur waktu, setidaknya semoga saja pelayan dan para ksatria mencari ku dan semoga mereka bisa secepatnya menemukanku.
Aku di naikkan olehnya di atas tubuh serigala neraka, dan kami berjalan kembali ke arah tempat gua.
"I-ini, cukup besar"
Aku ketakutan saat menaikinya, dengan segera ia melompat dan menaiki serigala bersama ku serta memeluk ku dari belakang.
Sesampainya di dalam gua, aku terkejut melihat perubahan yang telah terjadi, hanya dalam waktu singkat gua itu berubah menjadi penuh dengan cahaya dan tampak begitu bersih dan rapi. Sangat nyaman untuk di tinggali penuh dengan pernak pernik.
Ia lalu mengenalkan ku pada hewan - hewan yang terlihat di persiapkan untuk melayani ku. Aku tidak tahu hewan itu apa, tapi mereka terlihat seperti seekor monyet dengan tampilan yang elegan. Dia memberitahu ku bahwa mereka semua adalah betina jadi aku tidak perlu takut.
"Tu-tunggu, kenapa semua ini dipersiakan dan sejak kapan?"
"Ah, tentu saja aku telah mempersiapkannya saat kau pergi dari tempat ini. Karena aku tahu kau pasti memerlukan pertolongan. Hahaha"
"Ja-jadi kamu yang merencanakan itu semua?"
"Kau tidak bisa menuduhku begitu saja, bukankah sudah kukatakan bahwa kau tidak boleh keluar dari gua ini?"
Dari caranya bicara aku yakin bahwa alasan aku tersesat dan juga akar - akar itu. Pasti ia yang melakukanya, jika melihat dengan mudahnya ia memerintahkan tumbuhan itu bergerak, aku menduga bahwa itu merupakan salah satu dari sihirnya. Sial!
Aku tidak bisa membantah perkataan nya, pada akhirnya ia membiarkan ku sendiri dan mengatakan.
"Sebelum pernikahan kita; aku akan membiarkan mu tidur di sini sendiri"
Dan pada akhirnya aku tetap terkurung di dalam gua ini. Sampai ia memperbolehkan ku keluar dari tempat ini. Terlihat 2 ekor serigala neraka dan 2 ekor binatang yang menyerang kami menjaga gua ini.
"Aku berbaring di atas tempat tidur yang terbuat dari tanah dan menghela napas"
"Ha...., tolong aku"
*********
Barnat verse
Aku mencoba bangkit dan melihat seluruh tubuhku sudah kembali normal. Tampaknya tubuh ku memiliki kemampuan menyembuhkan diri.
Aku berdiri dan kembali berjalan mencari para ksatria dan pelayan yang telah menyelamatkan diri mereka.
Aku kembali memfokuskan pendengaran ku. Saat aku terfokus tendengar suara teriakan minta tolong. Aku berpikir suara ini berasal dari pelayan. Namun, terdengar suara ini bukan suara laki-laki melainkan suara perempuan.
Aku memfokuskan pada arah suara itu.
"I-ini bukankah suara yang pernah aku dengar!"
Aku mencoba mengingat akan suara itu, saat aku merasa tidak asing dengan suaranya terlintas di pikiran ku bahwa suara ini adalah suara milik liliana.
"Benar, ini suara nona liliana!"
Ku fokuskan pendengaran ku untuk mengetahui arah darimana suara itu berasal.
"Suara itu berasal dari arah utara dari hutan ini!"
Aku menuju ke arah suara itu. Namun suara itu berhenti, dan tidak dapat kupastikan apakah nona liliana baik-baik saja. Terdengar bahwa ia sedang berbicara dengan seseorang.
Walau suara itu menghilang, tapi aku sudah tahu darimana suara itu berasal. Setidaknya itu sudah membantu ku mengetahui keberadaan nona liliana.
Aku berjalan dengan cepat dan menuju arah yang telah kupastikan tepat, semoga saja ia tidak berada dalam bahaya.
*******
Dia terlalu berani, kenapa dia begitu cepat bertindak. (Raffin)
Tuan Marius apakah kita perlu membantunya? (Lonsa)
Tidak perlu, kita harus menghargai apa yang menjadi keputusannya, jangan membiarkan pengorbanannya sia-sia.
Baiklah, ayo kita menjauh dari tempat ini.
******
Kenapa pelayan dan kepala ksatria terlalu lama sekali kembali? (Ksatria Muda 1)
Aku juga tidak tahu, semoga saja mereka secepatnya menemukan nona Liliana. (Ksatria Muda 2)
Apakah kau berpikir mereka tidak akan menemukan nona Liliana?
Tidak, hanya saja sudah dua hari telah berlalu dan kita tidak bisa menunggu terlalu lama.
Itu benar, tapi dengan luas hutan sebesar ini apakah bisa menemukannya dengan cepat. Jadi kita biarkan saja mereka berjuang menemukan nona. Bagaimana pun tugas kita adalah menjaga tempat ini.
"Ya, kau benar juga"
Kalian membicarakan apa? (Kusir)
Kami penasaran dengan keadaan nona, apakah ia akan baik-baik saja. (1)
"Ya, setelah menunggu cukup lama kami berpikir apakah nona liliana baik-baik saja.
Aku juga merasa bersalah padahal aku berada di dekat nona. Tapi aku sama sekali tidak tahu bahwa ia telah di culik.
"Ya, semoga saja mereka bisa secepatnya menemukan nona Liliana" (Ksatria Muda 2)