Chereads / AurorA / Chapter 10 - AurorA #10 ( pemburu roh )

Chapter 10 - AurorA #10 ( pemburu roh )

Terlarut dalam kesedihan bahkan dalam tidur terbayang sosok kepala kota yang bijak sana itu, lembut dalam sebuah bimbingan, odin mengenal jelas dirinya walau dari cabang dari keluarga yang sama dan elshou tak mengenal Odin sebelumnya,

pertemuan itu membawa senyuman indah dalam hidup nya sampai ia mati pun semua dipercaya pada Odin begitu saja .

Malam berlalu pun bersinar, walau pemandangan sebatas bangunan yang merata namun ia tetap bisa membayangkan dahulu ini adalah kota megah yang menampung banyak kegembiraan ,

Odin bergegas pulang kembali ke kota gordin dia tidak menyadari akan banyak sekali bawaannya , terutama obat roh dan roh inti dalam tas gendongnya yang kian membengkak tidak lupa dengan 2 pedang dan satu tombak yang dia cabut dari tubuh elshou dia cepat mengambil itu dan berjalan pulang .

Ditengah perjalanan ia kembali memasuki hutan 7 nyawa dan masuk ke atas gunung itu lalu menancapkan ketiga senjata itu diatasnya sebagai persembahan pengorbanan elshou dan mengingat disinilah asal mula Odin memulai jalan barunya dengan Sherin dan martis sang naga emas .

Odin bergegas pulang dengan sayap emas nya itu tampak elegan terpancar sinar matahari adapun Odin melihat kembali kota pure terbayang bagaimana kota itu dahulu .

Odin kembali tersenyum bagaikan ia terlahir kembali sebagai awal senyum yang begitu tulus melihat itu Sherin seakan percaya masa depan yang Odin genggam akan lebih berwarna dan beragam

Adapun martis yang sedikit tersenyum melihat Odin yang kuat menahan perih hatinya .

Sampai pada kota gordin , segera Odin menyusup ke dalam kediaman gorgon meletakan surat di mejanya lalu pergi namun ia tidak menyadari kepala kota gorgon melihat dengan rasa bingung di hatinya tentang apa yang dilakukan Odin secara diam diam,

Melihat Odin pergi gorgon mengambil surat itu dan sentak terkejut dengan isi surat itu ia menitikan air mata dan kembali tersenyum melihat langit cerah saat itu .

" Elshou aku pasti menjaganya " gorgon diambang rasa kesedihan terbalut senyum bersumpah dalam hati ,

Kembali ke kelas dengan keramaian seperti biasa . Saat itu pelajaran sudah berlalu beberapa jam , Odin masuk memberi salam hormat dan maaf kepada guru Layla " maaf guru aku baru kembali" Odin meminta maaf

" Sudahlah duduk ditempatmu aku akan melihat perkembangan mu sepulang sekolah jika tak ada perubahanan kau layak dihukum " guru Layla sedikit senyum

Adapun para sahabatnya yang terlihat senang terlihat diwajahnya dan ria tersenyum kagum sepulang nya Odin dia merasa ada sesuatu yang berubah dengan Odin . Ria melihat Odin nampak dewasa ,

Odin mengingat banyaknya obat roh yang ia dapat lalu membagi nya 50 setiap murid di kelas naga putih

Semua terkejut dengan apa yang dia beri  " Odin  bagaimana bisa ini banyak sekali "" Rey dan also terkejut  dibuatnya

" Odin kami tidak bisa menerima ini secara cuma cuma" teman sekelasnya,

" sudahlah terima itu aku lelah jika aku sendiri yang menjaga nama baik kelas naga putih " Odin tersenyum meyakinkan tema temannya padahal dia hanya alasan agar mereka menerima pemberiannya itu

" Oke terimakasih banyak Odin aku akan mengingat ini" teman sekelasnya

Dan dilemparkan 30 obat roh  menengah pada guru Layla

" Hanya sedikit oleh oleh" Odin tersenyum

" Ini ,,,, " Layla terkejut

" Sudah sudah ambil saja sebagai kompensasi liburku " Odin menaruh jari telunjuk di bibirnya agar Layla tidak membahas nya lebih panjang

Odin kembali duduk disamping Rey dan also bercerita yang semua diubah menjadi perjalanan biasa saja

Odin kembali duduk namun seperti biasa dia menghiraukan guru dan lebih memilih untuk memandang betapa sederhana dan indah nya ria .

Hari berlalu sangat cepat seperti tak ada yang terjadi ,

kelas telah selesai namun pernyataan Layla bulat dia menahan Odin dan ingin melihat perkembangannya Odin mengoperasikan itu dan Layla dibuatnya terkejut kenaikan yang sangat cepat pada Sukma . Pada dasarnya setidaknya nya butuh 1 tahun naik dari emas 1 ke emas 3 walaupun itu jenius . Namun itu berbeda dengan yang Layla bayangkan .

Odin tersenyum dan pergi melambaikan tangan, Layla tak hentinya di buat nya terkejut ia tersenyum cerah melihat langit orange di jendela kelas

" Apa Odin dapat mengubah langit " Layla dalam hati penuh kebanggaan

" Malam berlalu Odin menyerap obat roh yang tersisa namun hanya naik 2 tingkat saat itu Odin senang namun ada rasa tidak puas dihatinya dia berharap akan langsung menembus diamond 1 atau ke Sukma diamond 2 saat itu, namun sepertinya itu bukan jalan  yang mudah .

Lelah dirasanya Odin tertidur sangat pulas sambil tersenyum di ranjang nya

Besok adalah hari libur selama 2 hari sekolah dengan sistem 5 hari masuk dan 2 hari libur agar murid nya memiliki  waktu  berkembang dan liburan sesukanya

Pagi mulai menggulung bulan . Terbangun dari tidurnya dan mempersiapkan  segalanya

Odin masih bingung dengan roh inti itu . Akan dia gunakan untuk apa

Adapun dia menyerah berpikir dan memilih bertanya pada Sherin

" Dewi apa ini berguna untuk ku " Odin menunjukan maksud yang ia tanyakan

"Hahahah sangat Tidak berguna untuk mu " Sherin menggeleng lalu senyum pahit

" Pada dasarnya itu hanya seperti sampah Dimata perak keatas paling tidak itu masih dapat kau jual kepada pedagang untuk bahan pembuatan obat atau memperkuat sebuah senjata dan harganya lumayan

Tapi kau memiliki roh inti master

Type air , tanah dan api kau bisa memberikan itu pada temanmu yang ber element tersebut

Atau menjual nya cukup tinggi " Sherin menjelaskan detail namun ia sedikit teeayarik dengan 3 roh inti menengah

Odin teringat ria adalah element air jadi tidak akan salah memberikan padanya namun mengingat Sukma nya sangat rendah ia kembali bertanya " apa Sukma perunggu dapat mengendalikan type master ini "

" Tidak masalah pada kultivasi nya namun yang jadi masalah ada lah bentuk hakat apa dia mampu menampung itu adapun type master hanya dapat mengeluarkan sedikit potensi pada manusia bersukma kecil " Sherin menjawab aga tenang

Odin mengambil keputusan lalu pergi ke pusat kota , dia mencari sesuatu yang menarik lalu ia sampai di sebuah toko besar itu terlihat mewah dari desain nya dan terpampang jelas * toko roh * di papan nya

Ia masuk kedalam, banyak orang juga disana menatap Odin yang hanya berpakaian biasa dan terlihat muda dan lemah, sedangkan mereka adalah para petualang gagah dan dengan senjata yang menyilaukan , Odin menghiraukan semua lalu menuju meja kasir " paman apa kau bersedia membeli roh inti kualitas rendah" Odin bertanya dengan senyum di wajahnya adapun orang lain mulai meremehkannya bagaimana bisa anak kecil mendapatkan roh inti bahkan bila dia adalah pelajar elite itu masih bisa maklumi namun hanya sekedar 1 atau 2 sebagai keberuntungan, jika itu mereka para petualang bahkan hanya bisa menghabiskan beberapa monster dan belum tentu ada roh inti didalamnya

" Tuan kau yakin tidak salah tempat , kami menerima jual atau beli roh . Senjata bahkan dari terendah hingga tertinggi "

Paman itu dengan sedikit acuh dan menghina

Namun dia melanjutkan dengan raut wajah menjengkelkan " jika hanya 1 atau 2 aku tak mau menerimanya "

Odin tersenyum mendengar dia berkata 1 atau 2 roh inti, Odin mengusap hidung nya membanting tas nya di meja dan mulai mengeluarkan sedikit roh inti yang bahkan itu terlihat banyak di mata paman itu atau petualang lainnya

" Tuan kau punya puluhan roh inti, hebat sekali tuan " semua tercengang bahkan paman itu seperti menarik perkataannya lalu dengan mata berbinar dengan pelayanan lembut dia tunjukan

Odin semakin menjadi melihat tingkah orang orang ini " kau bilang puluhan , aku punya sekitar 700 lebih roh inti ini" Odin membuyarkan semua isi tasnya di meja ,sampai beberapa petualang menelan ludah dan mengeluarkan keringat monster inti hanya sulit didapat jika itu seratus peringkat rendah setidaknya dia harus mengalahkan 1000monster tingkat warrior atau elite , membayang kan 1000 monster di depannya pria merinding dan berkeringat

" Jadi paman kira kira berapa harga totalnya, berikan aku harga yang pantas dan aku akan membawakannya lagi sesering mungkin " Odin bertanya dengan nada sombong dan tertawa , Sherin agak terkejut ini pertama kali nya melihat Odin sombong seperti itu adapaun martis hanya menggeleng

" sebentar tuan aku akan menghitung nya " paman itu pergi

Odin melihat lihat dan tertawa dalam hati melihat semua petualang yang baru saja terkagum dengannya

'"tuan muda yang hebat apa kau berminat bergabung dengan guild kami " seorang petualang sopan bertanya

" Mohon maaf senior aku belum berpikir masuk guild manapun bahkan aku masih pelajar magang" Odin sopan , kenyataannya dia saja baru tau ada semacam guild jika dikatakan dalam pikiran Odin itu hanya seperti keluarga cabang atau organisasi dalam tim

Pemuda itu lemas karena Odin menolak

Dia memalingkan pandangannya melihat lihat tiba di pintu masuk yang terbuka perlahan, seperti cahaya matahari meresap saat pagi kala kita membuka jendela , itu ria sosok anggun nan polos dari kelas nya dengan pakaian biasa , walau sangat biasa namun tidak menghalangi ke sejukan bagi siapapun yang memandangnya

Dia terlihat bersama seorang pria sekitaran 17 tahun. laki laki itu penuh semangat dengan beberapa luka memar diwajah dan badannya, dia terlihat sangat heroik dan jiwa seorang dewasa namun seperti sehabis di pukuli melihat bentuk luka nya dan pakaiannya aga sedikit mirip tukang kayu

Senyum ria perlahan meresap ke jantung Odin dengan malu malu menyapa " selamat pagi Odin , sepertinya kamu tertarik dengan roh " itu ria menyapa Odin dengan senyum malunya sangat membuat Odin semakin penasaran bagaimana kah kehidupan nya

" Halo ria dan,,," Odin sedikit terkejut dan sedikit cemberut dibibir

" Odin jangan salah paham , dia ini kakak ku Yusuf " ria memerah dan menjelaskan nya agak sedikit berantakan dimulutnya

Melihat itu kakanya pun terkejut bagaimana dia tahu persis sifat adiknya yang malu dan tertutup kini tersipu malu oleh seorang laki laki

" Salam kenal kakak tusuf saya Odin teman sekelasnya " Odin hormat

Namun petualang disana tiba tiba menghina Kaka ria

' hey Yusuf kau mungkin salah tempat , orang seperti mu pantas disini , kau bahkan tidak punya uang untuk membeli dan mana mungkin kau juga punya roh untuk dijual , hahahahah" petualang itu kejam " aku sarankan tuan jangan mendekati nya atau kau akan kesulitan dimasa depan " tertawa kejam para petualang

" Aku sudah katakan berikan adik mu padaku lalu aku akan menjaganya , kau pun tak usah repot repot jadi petualang yang tidak berguna " semakin menjadi tertawa dan keributan itu membuat Odin naik darah tatapan dingin menatap salah satu provokator itu pria dengan kepala botak yang benar benar 2 kali menyebalkan ,

Adapun Yusuf penuh wajah kesal menahan amarahnya karna bagaimana pun dia takkan mampu melawan nya dan ria sedikit murung melihat Kaka nya di hina di depan umum, " sudah lah ka kita pulang saja , jangan kesini lagi" ria hampir menangis, Odin merasa sedikit terpukul bagaimana bisa seseorang menyakiti ria didepannya, walau pun itu hanya teman sekelasnya yang seperti ini Odin mungkin akan melakukan sesuatu,

Odin menatap dengan mata dingin dan tajam seperti hendak ingin membunuh monster saat dikota pure dan membantai ribuan monster, menghajar hakat orang berkepala botak itu dengan Sukma element apinya , itu adalah jurus andalan fire spear langsung masuk ke hakatnya

" Ugghhhhh" pria botak kesakitan memuntahkan semua yang diminumnya lalu pingsan dengan duduk dan wajah di mejanya

Sesaat semua terdiam menatap Odin dengan wajah takut dan memalingkan pandangannya kembali

Ria sedikit terkejut tidak tau apa yang terjadi , adapun Yusuf yang sedikit bingung namun agak senang dia mendapat ganjaran nya . Dan Odin hanya berpura pura tidak tahu sambil menunggu paman memberikan uangnya .

"Kaka Yusuf dan juga ria , ad perlu apa kalian kesini " Odin lembut bertanya

" Kami datang untuk membeli senjata rendah dan beberapa roh inti kualitas rendah untuk memulai petualangan dan menghidupi keluarga" Yusuf dengan wajah pasrah tidak tau apa yang sebenarnya di derita keluarga mereka sampai mereka terintimidasi seperti ini

Paman pemilik toko datang dengan senyum pada Odin namun raut wajah tidak senang dengan ria dan Kaka nya

" Tuan ini jumlah totalnya ada sekitar 400ribu pouch "

Odin sedikit terkejut berpikir kembali berburu satu Minggu membuatnya kaya dan menaikan 4 tingkat Sukma bagaimana jika itu berburu satu tahun penuh, dia tersenyum dalam hati

" Baiklah terimakasih kasih paman " Odin tersenyum

" Oh iya Kaka Yusuf senjata apa yang kalian ingin beli " Odin bertanya

" Aku ingin membeli beberapa pedang murah " Yusuf termenung

" Paman harga pedang tingkat menengah berapa " Odin bertanya

" 50 ribu tuan " paman itu menjawab sambil menggosok kedua tangannya berharap Odin membeli

" Baik , berikan aku satu " Odin melempar uang nya

" Siap tuan " paman itu bersemangat

Odin membeli pedang itu lalu mengajak ria dan Kaka nya keluar

" Ria dan Kaka Yusuf ikut aku keluar " Odin mengajak kedua nya lalu pergi dengan wajah sombong menghadap para petualang , bagaikan seorang bangsawan kaya raya dia berjalan keluar,

Tiba di sebuah tanah lapang di luar kota gorgon Odin memandang kedua nya dan tersenyum

" Baiklah aku akan mengetes kalian dan hadiahnya cukup menarik buat kalian " Odin bicara pada ria serta Kaka nya membuat heran dan bingung dengan maksudnya

" Tuan Odin apa maksudmu " Yusuf bertanya tanya

Adapun ria juga bingung dibuatnya disebuah dataran luas dengan beberapa monster kecil di kejauhan itu hanya seekor katak rawa yang besarnya sekitar setengah tinggi manusia dan adapun serigala tingkat rendah yang haus darah ria ketakutan dan memeluk lengan kakaknya,

Odin menunjuk monster monster itu dengan jarinya dengan wajah mengesankan membuat ria berpikir seberapa hebatnya Odin semakin dalam dan jauh mengenalnya ria terambang rasa hormat dan takjub dengan sosok Odin saat ini .blush merah terlihat diwajah ria kian menambah cantik nya hembusan angin mengibarkan rambut nya seakan Sorang wanita yang benar benar ditakdirkan untuk mengambil alih beberapa pria, dia tersenyum melihat Odin , Odin gugup melihat senyum ria dan dia mulai menunjukkan maksud nya itu ,

# bab selanjutnya dan seterusnya akan di buat singkat / setengah dari biasanya demi menjaga kenyamanan pembaca agar sedikit ringan dibaca dan untuk memperbanyak jumlah viewer , mohon dimengerti saya mengharapkan komentar, saran dan kritik dari kalian para pembaca jika ada kata yang kurang pas bisa berbagi dan mengajari saya sedikit, karna saya hanya novelis awam yang masih dalam tahap awal ,