Layla telah tiba dengan khawatir berlebihan tentang murid kebanggaannya . Adapun Yusuf masih dalam keadaan Wajah kosong dalam ketakutan mendalam, setelah melihat sacred dragon didepannya begitu seram,
Odin bangun dengan sedikit kesadaran yang perlahan pulih , dia terkejut gorgon dan Layla didepannya , " apa yang terjadi pada ku" Odin sedikit pusing bertanya
" Tidak ada apa apa koq " gorgon tersenyum bersyukur Odin masih dapat sadar setelah ledakan itu ,
Adapun Layla ingin bertanya tentang penyebab ledakan itu namun dia tidak dapat berkata apapun di depan gorgon ,
Ria dalam keadaan menangis memeluk Odin " syukurlah kau tidak apa apa " ria sangat khawatir pada Odin ,
Odin dibuatnya nyaman namun mendadak malu dipeluk didepan gorgon dan Layla, Odin menyela pelukan nya secara perlahan " aku baik baik saja " Odin mengusap kepala ria dan tersenyum,
" Kau harus istirahat beberapa saat " gorgon menjulurkan tangannya mengajak Odin pulang kerumahnya , Odin gak berkata banyak karna dia belum pulih sebenarnya, dia mengikuti gorgon dan pulang kerumahnya, adapun ria disana menjaga Odin semalaman wajah perhatian ria sangat menakjubkan, merawat Odin sepenuh hati dengan keringat di badannya dan baju yang aga sedikit masih kotor karna kejadian itu sangat mengkhawatirkan Odin ,,,
"Lekas sembuh Odin " ria mencium kening Odin lalu tidur dilantai menyangga ranjang Odin dan memegang tangannya ,
Pagi itu datang terasa lebih cepat Rey , also dan teman lainnya mendapat kabar kejadian yang menimpa Odin , mereka cepat menuju rumah Odin tanpa permisi,
Also masuk pertama disusul temannya, also terkejut ria tidur bersama Odin walau mereka tidak benar benar seranjang tapi Dimata also itu seperti sepasang kekasih yang mesra ,
Ria bangun dan terkejut malu, takut mereka salah paham dengan situasi ini , ditambah wajah also yang menyebalkan dengan penuh curiga terhadapnya " ini. Ini tidak seperti yang kalian kira " ria malu lalu membentak mereka,
" Hohohoho, terimakasih putri ria telah merawat pangeran Odin semalaman" also meledek dengan wajah yang konyol
" Also aku benci kamu " ria marah menahan malu
" Aku tidak melihat apapun sumpah aku gak melihatnya , ya kan teman teman kita tidak melihatnya kan " also tertawa melebarkan tangan nya menjauhkan diri dari permasalahan
Odin bangun dengan kekuatan yang sedikit pulih , ria tersenyum mendadak tanpa berpikir memeluk Odin dengan kecemasan yang perlahan hilang
" Hooohhh, aku tak perlu menjelaskan pada orang orang disini kan " also meledek lagi, kali ini lebih parah hingga membuat ria tak bisa menyela pernyataan itu dan melempar bantal pada also
Wajah merah ria sangat menunjukan bagaimana perasaan nya, bahkan teman temannya memasang raut wajah yang sama dengan also ditambah acungan jempol semuanya
" Ada apa ini " Odin mulai sadar
" Aku bilang kau harus istirahat " ria terjebak pada situasi malu wajah memerah penuh kesal pada also lalu memukul Odin tanpa sadar, dengan keras memukulnya ,
"Taakk" tepat kepala Odin dipukul
" Aahhh Odin aku tidak sengaja" ria terkejut dengan apa yang dia tidak sengaja lakukan, ini semua salah also yang membuat ria canggung dihadapan teman teman nya , ria panik dia harus tidak tahu harus apa ,
wajah nya semakin memerah dia serba salah khawatir pada Odin akan jadi ejekan jika dibiarkan juga tidak bisa Karena ria sendiri yang memukul Odin,
Akhirnya dia diam salah tingkah
" Aduh , kau memukul ku cukup keras , apa ada yang salah dengan mu " Odin mengambil kepala ria dan menyatukan dahi kedua nya "
Ria semakin memerah kali ini benar benar sudah melewati batas dan memukul kembali Odin, namun Odin menangkap kedua tangannya, dia heran ada apa dengan ria,
Dia terkejut saat melihat kesamping banyak teman teman sekelas menjenguk nya dia akhirnya tahu mengapa ria seperti ini , pasti ini ulah also yang sering meledek, dan situasi seperti ini mana bisa ria memahannya ,
Dia melihat also dingin ,
" Ah ah ah aku tidak mengatakan apapun , bahkan kami tidak melihatnya, iya kan teman teman "
Also mengelak dengan senyum menyamping memberi jempol pada Odin ,
Ria beranjak pergi dengan rasa malu sangat dalam dia keluar membanting pintu kamar Odin ,
" Ria , apa yang salah denganku' Odin melas melihat ria seperti itu padahal dia berharap teman temannya tidak datang mengganggu , namun dia kehilangan itu,
Odin melihat mereka semua tersenyum pahit
'" oh iya teman teman, karna Odin sudah pulih , kita lanjutkan ke pasar untuk membeli sesuatu, iya kan" also mengelak ingin lari dari situasi itu, namun saat also berbalik teman temannya sudah menghilang mereka lari perlahan setelah Odin memandang mereka
Also panik dia pun juga cepat lari.
" Lekas sembuh kawan" also panik dan berlari menyusul mereka,
Rey masih didalam dia tidak peduli dengan sikap mereka
" Odin kau tidak apa apa " Rey bertanya ,
Odin memandang Rey adalah seorang jenius dengan akal dan pemikiran dingin dan tajam, dia type jenius dengan pemikiran tenang , jadi apapun hal sepele takkan berguna padanya ,
" Aku baik saja " Odin tersenyum
" Rey kalo aku boleh tau , element apa yang kau punya " Odin bertanya
" Aku hanya dapat angin saat test " Rey jujur dengan wajah tak enak sambil menggeleng roh inti angin pada rey
" Ambil lah ini" Odin melempar roh inti pada rey
" Tapi .." rey mencoba menolak
" Ambilah , jika kau tak menganggap ku teman makan kembalikan itu " Odin tersenyum
" Baiklah , aku akan membalasnya suatu saat" Rey penuh semangat menerima itu ,
" Sudah lah jangan diambil serius itu hanya inti roh monster rank master " Odin meringis tawa meremehkan roh inti itu
" Apaaa... Master bagaimana kaaa..u "
Sudah lah jangan bertanya aku akan kembalk beristirahat , kalau hakat mu sudah cukup serap lah itu " Odin kembali tidur ,
Rey penuh terima kasih lalu pergi keluar
Sesaat mereka semua pergi Odin bangun dari tidur nya dan bergegas keluar , dia hanya ingin berpura pura masih dalam kondisi lemah padahal dia ingin berjalan jalan sendiri di kota,