Chereads / AurorA / Chapter 12 - AurorA #12 ( sacred dragon )

Chapter 12 - AurorA #12 ( sacred dragon )

Namun di balik kesenangan tiba tiba seekor naga muncul , naga dengan beberapa duri tajam yang menjulur diseluruh tubuh berwarna hitam pekat sayap mengepak sekira 6 meter, mata biru dengan cakar cakar menakutkan dimiliki nya .

Itu adalah sacred dragon peringkat epic dasar namun puncak dari segala monster,

Ria sangat takut melihat nya ditambah itu persis di belakang sang kakak nya melihat dengan mata haus akan kematian meraung dengan nada yang membuat hati merinding tak terbayangkan ,

"Grooaaaaaw" sacred dragon meraung membuat panik, ria yang berpikir kakaknya dalam bahaya besar yang tak mungkin dapat ia tangani .

Yusuf bergetar seluruh tubuh berbalik menatap nya,

Dia tidak bisa menggerakkan kaki nya karna rasa takut mendalam

" Kakaaaaak" ria menjerit mengeluarkan air mata ,ria ketakutan berteriak agar sang kakak cepat lari atau menghindar,

Odin bersiaga menciptakan sayap emas bersiap membantu Yusuf ,

Kecemasan mulai membesar di wajah ria .

Sang naga hendak menahan mulutnya hingga membesar ingin menyemburkan sesuatu ,

Odin tidak punya pilihan kecuali menggunakan fire spear untuk menyelamatkan Yusuf, walaupun dia sebenarnya tak ingin ada siapapun yang melihat jurus mengerikannya, tapi untuk saat ini dia membuang semua itu karena dia tak ingin ria menderita lagi ,

Odin mengepal kedua tangan didepan dan menyatukannya ,dia fokus pada api ditangannya dengan kekuatan Sukma emas 5 dia siap membuat sebuah teknik tinggi jauh lebih keras ,

Kali ini bukan api putih melainkan api biru ditangannya membentuk sebuah tombak tajam yang menyilaukan seakan sinar matahari aga kebiruan di tubuh Odin terpantul

" Kali ini biru, api tingkat 2 " Sherin terkejut membayangkan bahkan dirinya butuh 2 tahun bertahap ke api biru dan berumur 18 tahun saat itu,

Martis hanya melihat itu sedikit mengesankan dan mengangguk seperti seorang peneliti roh ,

Adapun ria masih berteriak dengan wajah ketakutan , tidak peduli dengan api biru ditangan Odin yang dia ingin adalah kakaknya bisa diselamatkan,

Dihempaskan fire spear tepat ke dada sacred dragon menembus kedalam tubuh nya, bahkan saat itu Odin juga terbang cepat dan tiba membelakangi yusuf dan melebarkan sayapnya sebagai pelindung dari dampak yang akan terjadi karena serangannya itu,

Benar saja ledakan yang dihasilkan sangat terlihat dari kejauhan bahkan ria terpental karna dampak nya apalagi Odin yang tepat dekat dengannya,

Dampak yang besar hingga menerbangkan beberapa monster didekat nya,

Dari kota gordin itu tampak dan terdengar ,

Angin berhembus kencang seperti pukulan keras pada siapapun yang terkena , ria bangun dari jatuh nya namun tak bisa melihat Odin dan sang kakak karna Tertutup asap dan debu yang menggumpal ,

Ria menangis dia tidak berpikir akan kehilangan dua orang sekaligus saat itu,

Gorgon terlambat datang saat itu yang dia sadari tadi ada sebuah ledakan dashyat dari kejauhan , melihat ria menangis gorgon bertanya ,

" Hay nak apa yang terjadi "

Ria terisak Isak penuh air mata kesulitan bicara didepan gorgon

" O din d dan ka ka di sana " ria menangis semakin dalam dan membungkuk badannya ketanah menempel di rerumputan

" Apa Odin disana " gorgon khawatir cepat menghempas sebuah angin untuk menghilangkan debu dari dampak ledakan itu ,

Saat itu Yusuf baik baik saja dia terduduk gemetaran menutup telinganya dengan apa yang dilihatnya , suara ledakan yang merusak pendengaran dia penuh wajah takut mati ,

Adapun Odin tetap dalam posisi berdiri dan sayap tetap utuh dan kokoh tersenyum pada ria ,

Gorgon hilang kekhawatiran dan tersenyum , walaupun dia tidak tahu apa yang terjadi namun dia bersyukur ,

Layla hadir saat itu karena dia tertarik pada ledakan yang dia pikir itu pasti sesuatu tekhnik api yang dia cari dan ingin tahu ,

Melihat pemandangan didepannya terkejut itu adalah Odin dengan sayap emas yang melebar ,

Ria berlari ingin memeluk sang kakak dan berterimakasih untuk Odin,

namun setengah dia berlari Odin keluar darah dimulutnya hilang perlahan sayap nya seperti asap emas kabur lalu terjatuh tak berdaya ,

Disusul dengan debu dan asap tebal di belakanganya naga itu pun terjatuh mati dibelakang Odin ,

Layla terkejut orang macam apa yang bisa mengalahkan sacred dragon terlebih lagi takhnik ledakan itu sangat membuat dia penasaran,

"I.. itu sacred dragon "

Adapun gorgon cepat menggendong Odin dan membawanya ke suatu tempat jauh dari tempat itu

" Layla bereskan isi naga itu, aku akan mengobati Odin " gorgon tebang membawa Odin ke bawah pohon tidak jauh dari situ ,

Ria tetap memeluk sang kakak dia senang kakaknya tidak terluka tercampur sedih karena Odin mengalami luka serius , ria melihat pergi gorgon dengan wajah sedih ,

Adapun lakukan terkejut itu benar benar sacred dragon tingkat epic , dia memandang naga itu hangus bagian luarnya dengan lubang besar perut serta bagian dadanya seperti meledak,

Layla membereskan dan membedah isi naga itu mengambil yang bisa ia ambil , lalu membawa ria dan kakak nya ke tempat Odin dan gorgon ,

Adapun para petualang dan prajurit terlambat datang dan hanya terkejut melihat sacred dragon mati karna ledakan yang bahkan dia tidak tahu siapa penyebabnya ,

" Apa apaan ini, siapa yang berhasil mengalahkan sacred dragon dengan dampak tekhnik seperti ini' para petualang penuh penasaran dan terkejut adapun yang masih takut menggigil melihat sang naga itu,

Dilain sisi

Gorgon memberi botol obat pemulih tingkat tinggi meminumkannya pada Odin , seketika luka nya sembuh namun Odin masih belum sadar ,

" Bodoh , dia selalu saja gegabah seperti ini, cepat sadar bajingan" Sherin mengomel khawatir

" Tenang dia masih hidup " martis sedikit tenang namun berkeringat dia juga takut luka Odin sangat serius

" Tenang apa nya " Sherin masih mengomel

" Jeruji nya masih , itu tanda dia masih hidup" martis menjelaskan karna jika jeruji menghilang itu pertanda odin mencapai Ruby dan dapat menggunakan tekhnik Pelepas segel atau Odin dalam keadaan mati dan mereka berdua terbebas dari hakatnya ,

20 menit berlalu gorgon masih berdiri, belum ada reaksi dari Odin sampai saat itu ,