Chereads / Me is me / Chapter 18 - Burung Yang Cepat akan mendapatkan cacing...

Chapter 18 - Burung Yang Cepat akan mendapatkan cacing...

Riri yang duduk manis di sofa mengibaskan rambutnya yang kepanasan.

Zhi han pun mempertanyakan kedatangannya yang secara tiba - tiba tanpa pemberitahuan.

" Aku hanya ingin mampir sebentar..tapi.."

lanjut riri sambil berfikir.

Zhi han menunggu lanjutan dari kata- kata istrinya sambil tajam memandangi.

" ajak aku jalan - jalan ". lanjut riri

Zhi han tak menyangka ucapan itu mengalir begitu saja dari mulut istrinya. walau ia tau istrinya sehabis menemui seseorang siang tadi. sambil memperhatikan jam di tangannya ia mengambil handphonenya dan mengirim sms kepada sekretarisnya ia membatalkn pertemuan sore itu dengan beberapa relasi perusahaan. Segera di raih Zhi han tangan riri mengajaknya pergi keluar dari perusahaan.

Mobil Maybach Exelero hitam meluncur menuju jakarta utara. Zhi han mengajaknya ke Segarra beach club Ancol jakarta utara. dimana di sana ia bisa menikmati pemandangan romantis di sisi teluk bersama istrinya, pemandangan sore hari dengan sinar matahari yang membenamkan diri. yang memancarkan warna jingga kemerahan. Angin sore yang bertiup sepoi sepoi mengibaskan rambut indah Riri.

suasana tenang ia rasakan setelah berfikir penat seharian, dengan berbagai tumpukan pekerjaan di tambah Pr yang membuatnya sangat ke fikiran.

Zhi han yang memperhatikan istrinya dari tadi merangkul bahu riri dengan mesra.

" Zhi han... menurutmu aq seperti apa?.."

tanya riri sambil menyilangkan tangannya.

" kamu... " sejenak Zhi han berfikir.

"kamu..aq tak mampu membicarakannya, mengutarakan nya, maupun menilainya".

" maksudnya... " tanya riri heran.

"kamu terlalu mempesona untukku bicarakan". jawab Zhi han serius memandangi riri yang begitu sangat manis.

riri hanya diam sesaat. dan mengalihkan pembicaraan.

" lalu bagaimana tentang perusahaan yang aku akuisisi setahun yang lalu, aq terlalu mengabaikannya,.. tak menyangka tim penilai sangat antusias dengan perusahaan itu" sahut riri mengarahkan pandangannya lurus ke depan.

" Sugu ni mushi o eru Tori " kata Zhi han dalam bahasa jepang yang artinya Burung yang cepat akan mendapatkan cacing.

itu bermakna seseorang yang cekatan dan rajin kelak akan mengalahkan orang yang malas dalam hidupnya, jadi jangan membuang-buang waktu. riri yang mendengarnya menyunggingkan senyuman puas dan mengerti maksud Zhi han.

suara kicauan burung di sore hari membuat suasana semakin romantis. Kemudian Zhi han mengajaknya ke dalam ruangan Segarra beach Club, di mana di dalam ruangan itu suasana hangat terasa di tambah alunan musik jazz yang di reques Zhi han barusan.

~ Cintamu tlah menjadi candu... cintamu tlah..membuatku membisu...Cintamu oh..seindah lagu, membuatku tak bisa berpaling darimu....

~ kau adalah belahan jiwa... ku tau itu sayang sedari dulu... kau cinta yang hembuskan aku, surga dunia disepanjang nafasku.... by Tompi ~ Sedari Dulu

riri begitu menikmati alunan musik jazz kesukaannya, ia tak mengira Zhi han sangat apik dalam merebut hatinya.

....

Di dalam kamar apartemen riri, Zhi han sudah tertidur pulas sehabis mandi.. riri yang berada di ruangan pribadinya tampak serius di depan notebooknya mencermati isi Flashdisk yang di berikan Pak Ahmad siang tadi. ia meraih Handphonenya dan menekan no. Uncle lee..tapi sayang uncle lee tak bisa di hubungi, riri yang tak melihatnya seharian nampak bingung, kemana uncle lee sebenarnya.

karena tak bisa di hubungi ia pun menekan no.handphone Pengawal Ali.

"Pengawal Ali.. segera renovasi perusahaan Cardivan Property House Word dalam 10 hari ke depan" perintah riri yang kemudian menutup handphonenya Kemudikan memencet sekali lagi no.Handphone milik John.

"John ..cari uncle seharian ini aku tak melihatnya,aq takut terjadi sesuatu padanya "

John yang mendengar perintah majikannya segera saja menghubungi pengawal yang lain meminta bantuan.

riri begitu sangat cemas sekarang. bahkan ia membangunkan suaminya dari tidurnya.

sambil mengucek matanya yang di banguni riri secara tiba - tiba ia pun melihat kecemasan di mata riri.

" ada apa, apa kamu sakit..." tanyanya sambil meraba dahi riri.

" bukan...Uncle lee aq tak melihatnya seharian, apa kau bertemu dengannya hari ini..." tanya riri memandangi Zhi han.

Zhi han memelototkan matanya menyadari bahwa paman nya masih berada dikamar mandi yang ia kunci siang tadi, ia pun berusaha tenang takut riri mengetahui hal itu.

riri yang beranjak dari kamar tidurnya menuju ruang tengah, mencoba menghubungi kembali Uncle Lee.

Zhi han meraba Handphonenya di pinggiran bantal dan meraihnya mengirim massenge ke pengawal Kwang dan memberitahu perihal keberadaan paman nya.

sementara di dalam kamar mandi kantor Zhi han, Uncle lee tengah Asik memutar lagu Please Don't bawaan penyanyi asal korsel, Kwill. sambil mengelap kaca kamar mandi dan memainkan sabun ia pun mengiringi alunan lagu yang di putarnya karena baterai handphonenya baru saja terisi dengan charger yang ia dapat di dalam laci lemari kamar mandi. ia tak mendengar nona majikannya yang menelponnya dari tadi.

Dengan gaya ala penyanyi k-pop korea ia menari nari yang tanpa sadar pengawal Kwang memperhatikannya karena dari tadi ia sudah membuka pintu kamar mandi. yang tampak di hadapannya sekarang adalah pria tua dengan baju kaos dalam dan celana pendek dengan handuk yang melilit kepalanya.

Uncle lee sangat terkejut karena tak sadar ia di pandangi dari tadi,ia begitu sangat malu pada pengawal Kwang, karena tau alunan lagu dan tariannya tak nyambung. pengawal Kwang menutup kembali kamar mandinya dengan tawanya yang mulai membesar meninggalkan uncle lee yang hanya melongo karena sangat malu akan kelakuannya barusan.😁

tiga puluh menit kemudian Zhi han yang barusan menerima video dari pengawalnya tertawa cekikikan melihat hasil video pengawalnya yang merekam video uncle lee asyik bernyanyi dan menari kocak di kamar mandi ruang kerjanya. segera ia pun beranjak dari tempat tidur sambil menahan tawanya memberitahu riri bahwa Uncle nya sudah sampai di rumahnya barusan.

riri yang mendengarnya bernafas lega dan kecemasannya pun hilang. Zhi han memperhatikan bahwa riri ternyata belum mengganti pakaiannya, ia yang tadi sudah tertidur pulas baru menyadari istrinya sedang bekerja sendirian malam ini. karena ia lihat ruang pribadi istrinya terbuka lebar dan setumpuk dokumen yang terbuka berada di samping notebooknya.

bagi Zhi han ia wanita yang sebenarnya sangat rapuh, hanya saja ia berusaha kuat demi semuanya. dalam hatinya Zhi han apapun akan ia lakukan demi wanitanya,ia tak akan membiarkan siapapun menyakitinya. untuk itu ia kerahkan semua para pengawal hebat pilihannya secara diam - diam. walau ia tau riri pun mempunyai banyak orang orang tangguh di sekitarnya. bahkan Zhi han sudah memblok duluan relasi relasi yang bekerja di perusahaan akuisisi istrinya. karena ia takut mereka menjadi serangan secara diam - diam yang akan menghancurkan istrinya perlahan. memang itu adalah perusahaan raksasa terbesar yang di akuisisi istrinya, istrinya mungkin sudah sangat matang memikirkan memiliki perusahaan itu hanya saja kadang pedang tumpul pun mampu melukai. Zhi han sangat khawatir sekali. hingga ia memeluk istrinya begitu saja sewaktu riri berdiri di depan jendela kaca. mereka seakan memandang waktu yang terus berlarut seiring malam yang semakin dingin.