jantung merekapun berdetak kencang bersamaan. Zhi han tak sanggup menahan hasratnya lagi dalam balutan ciuman istrinya sekarang...
ia pun membalikkan tubuh istrinya tepat berada di bawahnya meski harus rela melepaskan ciuman istrinya... namun sayang karena kecerobohannya dengkul kaki istrinya sudah berada di bagian dadanya. hingga ia meringis kesakitan dan membaringkan tubuhnya di samping istrinya. lama suasana hening mereka rasakan. riri sedikit bernafas lega walau ia sangat gugup sekali dengan kejadian barusan. ia masih belum siap. mengingat trauma masa lalunya.
" Zhi han menurutmu apa yang harus kita lakukan karena ada papi sekarang " ucap riri sambil menatap langit - langit kamar.
Zhi han berfikir sejenak.." tentu saja kita harus menjadi suami istri yang sebagaimana kehidupan pasangan baru " jawab Zhi han sambil memiringkan tubuhnya di samping istrinya dan menatap istrinya dari dekat.
"perlukah..." ucap riri singkat
"mmm..perlu jadi 100%..." ucap Zhi han meyakinkan riri dan setengah menggoda.
"mmm..bagaimana 40% saja" tawar riri sambil menatap suaminya.
Zhi han berfikir itu lumayan dari pada terus bertahan di 30%. walaupun..itu bukan maksudnya.
"oke...??" ucap Zhi han sambil memeluk dan mengaitkan kakinya di tubuh riri.
"yaaaa....aku bukan guliiiingg". teriak riri tak berdaya karena perlakuan suaminya...
Malam itu suasana kamar mereka berubah jadi sedikit gaduh. karena pada akhirnya riri memberi kesempatan kepada suaminya untuk berbagi tempat tidur bersama...hanya berbagi tempat tidur... 😓
dan malampun semakin larut, Riri yang sudah tertidur pulas di samping Zhi han tak menyadari, kalau suaminya belum memejamkan mata. Zhi han seperti menemukan arti sebuah cinta. yang tak pernah ia rasakan. ia pandangi wajah manis istrinya sambil membelai indah wajahnya. hingga ia mendaratkan ciuman tepat di bibir istrinya sebelum akhirnya terlelap.
*****
pagi ini cuaca cerah menyinari sebuah apartemen yang di bangun di atas lantai sebuah perusahaan raksasa. wajah sumringah Zhi han terpancar mempesona sekali, sambil dimainkannya pisau..ia memasak di dapur menyiapkan sarapan pagi. papi riri yang baru selesai mandi menatap menantu barunya ini dari kejauhan sambil di gandeng satria. ia tersenyum sesaat. namun begitu menantunya melihatnya, ia hentikan senyumannya dan menyuruh satria duduk di meja makan.
"Bisa masak..!?". ucap papi riri
Zhi han langsung menatap papi riri tak mengira ia bisa berbahasa indonesia dengan fasih.
" tentu ...mmm..pap..pii" ucapnya ragu takut bakalan ada sesuatu yang mendarat di wajahnya.
" aku juga bisa masak,,, apa kita perlu taruhan masakan siapa yang bakal di sukai istrimu" ajak papi riri.
Zhi han berfikir sejenak, hingga akhirnya ia sepakat.
"baik... " ucap zhi han sambil menatap tajam papi riri dan memainkan pisaunya bak chef handal.
" bagaimana 3 point...anggap ini point pertama dari taruhan kita dan yang kalah harus rela mengajak seluruh keluarga kita jalan - jalan, dan yang menentukan adalah putriku " ajak papi riri dengan antusias.
"Setuju !..tapi ini hanya rahasia diantara kita berdua dan satria saksinya"
satriapun bertepuk tangan tanda setuju dan memulai dengan waktu 30 menit saja, karena takut mimmonya terbangun.
papi riri mengambil beberapa bahan dan peralatan masak, begitu juga Zhi han sambil menyiapkan bumbu - bumbu. pertarungan mereka selama 30 menit berlangsung seru dan menegangkan.
papi riri yang denga cekatan memasak makanan di wajan dengan api yang berkobar ala chef, sedang Zhi han yang dengan cekatan pula memotong bahan - bahan tanpa melukai sedikitpun tangannya
tak terasa 30menit berlalu. di meja makan sudah tersaji hidangan hasil persaingan papi mertua dan sang menantu. Zhi han membuat Paella, Gazpacho dan milk thea. Paella adalah masakan khas spanyol yang terbuat dari nasi, dan berbagai macam lauk baik daging, ayam , maupun seafood. serta berbagai bumbu dengan hasil akhir masakan berwarna kuning mirip nasi kuning buatan indonesia. menu kedua adalah Gazpacho yaitu sup tomat dengan isi paprika, bawang putih, minyak zaitun dan roti panggang, tak lupa minuman milk thea yang terbuat dari campuran teh dan susu hangat. ini adalah hidangan khas ala spanyol yang khusus Zhi han masak untuk keluarganya.
sedang papi riri memilih masakan ala vietnam negara tempat lahirnya. walaupun ia masih ada keturunan indonesia. ia memasak khusus, Banh Cuon hidangan kue beras lembut yang di kukus istimewa, berkolaborasi dengan potongan mentimun, daun selada dan irisan daging, di taburi bawang goreng kriuk. dipadu dengan saos ikan. sedang menu kedua makanan agak padat Com Tam atau lebih di kenal dengan The Broken Rice, namanya memang seperti itu karena terbuat dari beras khas negara vietnam yang di bawa papi Riri. tekstur yang agak padat, dilengkapi dengan potongan daging dan tak lupa Cha Pe kopi khas vietnam, kopi pekat biasa yang berbusa di campur susu kental manis serta ayam kampung mentah yang di aduk sedemikian rupa.
Mata satria terkagum kagum melihat masakan istimewa tersebut. ia tak pernah menyangka pagi ini di buatkan menu spesial. dari oppa dan pipponya.
Riri pun terperangah melihat semua masakan istimewa itu sudah tersaji di meja makan.
" ada apa ini, kenapa kalian memasak semua makanan ini,apa hari ini hari special ". tanya riri
" duduklah " ajak Zhi han sambil menarik kursi dan mempersilahkan istrinya menikmati hidangan sarapan pagi itu.
"Mimmoo..look..this is chicken i like this and than Soup tomato, really ...reaallyy delecious..." ungkap satria yang tak sabar ingin mencicipi, namun seperti biasa selalu yang lebih tua yang harus di dahulukan. karena itu tradisi dalam keluarga Riri.
Riri dan satria memandangi sang oppa yang bingung melihat anak dan cucunya memandangi nya...
ia pun tersadar ialah yang paling tua di meja makan. tanpa ingin menimbulkan kecurigaan riri ia mengambil semangkuk kecil sup tomat yang di bikin Zhi han. citarasa yang lezat terasa di lidahnya, perpaduan sedikit asam dan manis..
"mmmmm....hebat juga dia memasak " puji nya dalam hati terhadap menantunya. namun dengan ekspresi biasa saja.
Zhi han yang menatapnya bertanya tanya apa komentar papi mertuanya.
namun papi mertuanya hanya meangguk saja. riri pun mencoba hal yang sama...
"mmmm...Lezattooo..." ucapnya memuji.
" aku pasti menang, .." ucap Zhi han sambil menyodorkan makanan yang lain pada riri dan satria.
tapi mata riri mengarah kepada masakan yang ia kangeni selama ini.
Banh Cuon kue beras kukus yang berisi sayuran dan daging. begitu ia menggigit dan mengunyahnya.hening seketika.. papi riri dan Zhi han yang menunggu reaksi riri sama - sama melongo..memandangi nya... namun ada yang aneh...mata riri berkaca - kaca...hingga ia meangguk angguk dan meneteskan air matanya, kemudian berlari ke atas lantai dua menuju kamar nya, ia mengunci diri di kamar mandi.
Zhi han yang melihat riri pergi sambil menangis mengejarnya tak mengerti ada apa. sementara papi Riri dan satria hanya terdiam di meja makan.
di kamar mandi, riri menangis tak bersuara... itu adalah masakan kenangan terakhir dari kakak lelakinya, beberapa jam sebelum ia meninggalkan riri sendirian seperti sekarang. sebelum ia di temukan tewas di rumah yang ditempati kakaknya. masih terbayang canda tawa dan ciuman kakaknya di pipi riri, pagi hari sebelum kematiannya, ia melihat kakak lelakinya memasak di dapur menyiapkan sarapan pagi untuknya dan satria. serta bekal makanan untuk Rima, sahabatnya. meski hanya masakan sederhana namun sangat nikmat sekali bagi riri. masakan yang persis sama rasanya seperti yang di masak papinya tadi. Banh Cuon ... hingga bayangan kenangan itu melintas begitu saja di ingatan riri, membuat hatinya sangat sakit sekali.
" yaa... aku iriii...". ucap riri pada kakaknya yang merapikan bekal makanan buat rima. " apa yang kamu iri kan.. bukankah kau sudah mendapat lebih dari yng sekarang di atas meja makanmu.." ucap kakak riri sambil tersenyum dan mencubit pipi riri gemas.
" ingat... mulai sekarang kau harus terbiasa sendiri, ini pilihanmu yang tepat, sakit hati... buang lah jauh jauh dan selalu tempatkan di kaki, kuatkan diri dan jangan memperlihatkan air mta sekalipun " ucap kakaknya penuh makna pada riri.
untuk itulah riri tak pernah ingin terlihat lemah, meski ia sangat lelah.
Zhi han terus menggedor gedor pintu kamar mandi, namun tak ada sahutan. ia sangat cemas sekali, bingung harus berbuat apa. hingga ia meninggalkan kamar tidurnya dan pergi kembali ke lantai bawah.
"papi kalah..ucapnya...aq menang satu point,," ucap Zhi han.
" yaaa....riri belum bilang apa apa tentang masakakanku..???" balas papi riri membela diri.
" tapi papi membuat istriku menangis.." sambung Zhi han.
papi Zhi han yang di serang perkataan itu dari mulut menantunya tak mampu berucap lagi dan mengakui kekalahannya.
Satria mengelus tangan oppanya, tangan mungil nya menyadarkan bahwa ada hal yang tak pernah ia ketahui sama sekali tentang putrinya.
Zhi han pun berbalik kembali ke lantai atas menuju kamar tidur dan membuka pintu ruangan pribadi riri yang terhubung ke kamar mandi.
riri yang baru menyeka air matanya tak sadar akan keberadaan suaminya yang memeluknya dari belakang dn menciumi punggung lembutnya..
" Don't cry Sweety...Please...' bisiknya
riri yang terpaku berdiam diri tak menyangka ada kejutan pelukan hangat yang mampu menenangkan bathinnya. merekapun melepaskan pandangan ke cermin besar kamar mandi yang lumayan luas.
Papi riri menatap jauh pemandangan kota yang tengah ramai dengan hiruk pikuk suasana kota. sambil ia menelaah apa kesalahan yang ia perbuat barusan hingga membuat putrinya bersedih. banyak halkah yang tidak ia ketahui tentang putrinya. benar benar membuat ia kesal akan dirinya sendiri...