Chereads / Me is me / Chapter 29 - seperti mendapatkan emas di saat tersesat.

Chapter 29 - seperti mendapatkan emas di saat tersesat.

seperti biasa, pagi ini suasana perusahaan sangat ramai dengan kesibukan masing-masing. bunyi langkah kaki dari sepatu sneakers yang dikenakan semua karyawan di design khusus oleh Ceo Riri berhentakan karena sang pejalan kaki yang terkadang terburu buru menuju lift.riri yang memperhatikan keramaian dari atas tangga nampak tersenyum melihat para karyawan yang bersemangat tanpa cidera akibat terburu buru melangkahkan kakinya dalam bekerja.

Zhi han yang sibuk di ruangan nya bersama pengawal Kwang nampak serius menangani beberapa pekerjaan penting mengingat mereka akan ke shanghai dalam waktu dekat. namun sekilas Zhi han melihat ada sesuatu yang nampak mencurigakannya dari balik tirai jendela.perlahan ia melangkahkan kaki mendekati suara gemerisik itu. "aaarrrrgghhh.... siapa kamuuu...apa yang kamu lakukan disiniii ..." teriaknya sambil mengambil gelas minumnya dan menyiramkan langsung karena kaget melihat seseorang dengan wajah yang memerah seperti alergi. dan sangat baauuu.... pengawal Kwang pun ikut terkejut hingga kertas dokumen terlepas dari tangannya.ia hampir tak mengenali seseorang yang wajahnya memerah seperti itu.

"Zhi..." suara uncle lee yang memelas karena kesakitan dan rambutnya yang basah akibat siraman mendadak dari keponakannya sendiri.

segera saja Zhi han menatapnya baik baik setelah orang itu terlihat jelas di depannya, barulah ia sadar itu paman nya. iapun memapah masuk dan mendudukkan uncle lee di sofa. dan kotak P3k pun segera di taruh pengawal Kwang untuk mengobati beliau.

Zhi han memandangi wajah uncle lee menatapnya lama dan berfikir mengingat kejadian malam tadi, mereka yang dikejar anjing anjing galak itu. tapi uncle tak ada...

"Uncle..malam tadi uncle tiba tiba menghilang...sewaktu kamiii " ucap Zhi han mengingat kejadian memalukan malam tadi. " ahh..sudahlah...uncle kemana tak pamit kepada kami.." ucap Zhi han dengan penasaran.

#####

beberapa menit sebelum mereka di kejar anjing. Uncle lee secara diam diam bersembunyi di semak semak tanpa ada yang mengetahui. ia sudah berfikir sebelumnya pasti bakal kejadian lagi seperti tahun lalu. mengingat tak ada yang membawa dompet karena ketinggalan.

uncle lee yang mendengar suara jeritan para majikannya hanya terkekeh menertawakan sambil menepuki wajah dan tubuhnya yang asyik ditemani nyamuk malam. karena masih takut ia enggan keluar dari persembunyian. namun siapa sangka setumpuk sampah mendarat di tubuhnya. pemilik warung sambil marah marah melempar sampah ke semak semak yang berada di belakang Warung tanpa tau ada seseorang yang bersembunyi di situ.

uncle lee hanya bisa pasrah. setelah orang itu pergi, baru uncle lee keluar dari persembunyiannya. ia tak langsung pulang, melainkan ke perusahaan Zhi han untuk membersihkan diri. ia menaiki lift khusus langsung menuju ruangan keponakannya.namun begitu lift sampai ke depan tujuan ternyata ruangannnya terkunci, mau tak mau ia meneruskan ke balkon lantai atas. ia beristirahat karena kelelahan, dengan wajah yang memerah akibat di gigit nyamuk dan tertidur dengan senandung suara jangkrik malam. paginya suasana cerah menyinari wajahnya. ia tersadar telah tertidur tanpa membersihkan diri, namun ia malu kalau ketahuan semua karyawan kondisinya. mau tak mau ia menuruni lift ke ruangan Zhi han berharap Zhi han berada di perusahaan istrinya. hingga ia bisa meminjam kamar mandinya untuk membersihkan diri. siapa sangka harapannya sia sia Zhi han sudah berada di ruangan kantornya sejak sejam yang lalu. hingga ia bersembunyi disamping dibalik tirai jendela dan akhirnya..

"WKWKWKWK..... jadi Paman bersembunyi dan digigit nyamuk.. lalu di siram dengan sampah...gkgkgkkg...dan pagi ini akuu..wkwkwkwk....pantas kami bingung malam tadi paman menghilang kemana..." ucap Zhi han sambil tertawa terpingkal pingkal begitupun dengan pengawal kwang. uncle lee tertunduk lesu...malam tadi adalah pengalaman yang sama seperti setahun yang lalu. bedanya uncle tak di kejar anjing tahun ini, tapi malah berteman nyamuk,jangkrik dan guyuran sampah.di tambah lagi siraman dingin dari keponakannya. (apeess)

riri kembali ke ruangan kantornya, sambil sesekali ia mengotak atik laptopnya untuk memeriksa file file yang sudah ia persiapkan. ia tau pasti ada seseorang yang akan mengacaukan penilaian kompetensi nanti terlebih ada dua benalu di perusahaan akuisisi. ia sudah mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

"ttuuuttt...ttuuut " suara massenge nya berbunyi, segera ia baca " bisakah kita bertemu " Riri pun menutupnya dengan cuek. ia tau massenge siapa itu.

namun jauh di seberang sana yang menunggu balasan massenge berdiri gelisah tak karuan karena menunggu sedari tadi. ia berkali kali memandangi handphonenya yang tak berbunyi.

" baiklah..kalau kau tak suka cara halus,,,aku akan bermain cara lain agar kamu paham!" ucapnya sambil melempar handphonenya ke sofa.

dina yang memperhatikan sikap suaminya nampak curiga. tak seperti biasa nya ia seperti itu.

"mass..ada apa sihh" ucapnya manja sambil memeluk suaminya.

"ini kantor.." ucap rifah yang melepaskan pelukan dina. segera ia kembali duduk ke mejanya.

"bagaimana, sudah kamu selesaikan perintah riri" ucap rifah lagi.

"mmmm..beres kok mass..." ucap dina sambil memandangi wajah kesal suaminya.

" jangan...jangan.." ucap rifah yang curiga melihat dina dengan santai nya dalam beberapa hari ini, seperti tak ada kesibukan.

" menurutmu..." ucap dina sambil berlalu meninggalkan ruangan rifah dengan senyuman penuh makna. namun sebenarnya sekretarisnya lah yang mengerjakan semuanya, dengan bersusah payah.

"segera rapat sekarang!" isi massenge nona xiou kepada semua kepala bidang dan sekretaris perusahaan untuk berkumpul. kali ini mereka akan membahas berkas berkas yang akan di ajukan kepada tim penilai kompetensi karena waktunya sudah sangat dekat, nona xiou tak ingin ada kesalahan sedikitpun.

di ruangan rapat ia meminta dina menjelaskan uraian dokumen yang sudah di tugaskan kepadanya. tadinya ia sangat gugup karena tak mengerti isi dokumen yang di kerjakan sekretarisnya. dengan terbata-bata ia seperti sedang mendikte pelajaran. nona xiou hanya tersenyum senyum tak senang.

"Siang semuanyaa...." semua yang ada di ruangan rapat terkejut begitu melihat video dalam layar proyektor 3d dihadapan semuanya.mereka tak mengira CEO mereka akan ikut bergabung.

"saya akan mendengar penjelasan dina sekali lagi, tolong di ulang" ucap riri yakin.

dina yang mendengarnya mengepalkan tangannya seoah ingin meninju. namun tak kuasa ia lakukan karena posisinya sulit.

iapun mengulang semuanya.

"setelah aku mendengar penjelasan dina barusan aku jadi ingin bertanya, kenapa kau sangat gugup, apa kau tak mempelajari dokumen yang sudah kau kerjakan." ucap riri dari dalam video.

"mmmmm...tentu saja aku sendiri yang mengerjakannya,," balas dina meyakinkan.

"baiklah...aku percayakan nantinya kepada mu, karena kau akan ikut dalam bagian tim yang menjelaskan isi semua dokumen yang sudah kau kerjakan sendiri, bukan sekretarismu!". ucap riri dengan tegasnya.

" semuanya, rapat kita selesai, aku berharap kalian semua jangan bersantai dulu,masih ada waktu dalam beberapa hari ke depan untuk mempersiapkan semuanya. dan tolong tim khusus dari nona xiou, karyawan yang aku rekrut tinggal sebentar.yang lainnya silahkan keluar?.."

semuanya saling berpandangan sejenak hingga akhirnya satu persatu mereka meninggalkan ruang rapat. dan tersisa hanya tim khusus yang sudah dipilih riri sendiri. "kalian bisa bahasa spanyol". ucap riri

semua karyawan saling berpandangan lagi. sambil mengangkat bahu mereka tanda tak bisa.

" baiklah,,, empat hari lagi sehabis pulang kerja luangkan waktu kalian selama dua jam untuk pergi ke perusahaan utama kita, kalian aku kursuskan untuk mempelajari bahasa spanyol tersebut,paham!". ucap riri yang sebelum mematikan video di handphonenya dan menutup rapat siang itu. karena riri kedatangan seorang tamu wanita muda dengan rambut pirang sebahu ia Catrine.

Catrine adik pengawal john yang riri selamatkan beberapa tahun yang lalu, kini tumbuh menjadi seorang gadis yang belia. riri merasa tak sia sia menyekolahkannya sampai jadi sekarang. ia juga sebagai pengelola hotel berbintang di spanyol hotel yang di wariskan kakak lelaki riri kepada riri. ia sambil kuliah di sana.

"bienvenido mi querida hermana..#dalam bahasa spanyol yang artinya (selamat datang adikku sayang).." ucap riri sambil memeluk Catrine dengan bangga.

"Welcome my dear..i miss you so much".ucap john pula dengan cerianya karena merindukan adiknya.

" te extrano mucho hermano ".

(aku sangat merindukan kalian kakak)" ucap Catrine sambil memeluk riri dan kakak lelakinya

setelah aksi saling memeluk satu sama lain mereka duduk duduk sambil berbincang di teras. halaman kantor riri.

"es hora de que te instales aqui catrine" (sudah saatnya kau diam menetap disini,Catrine)

ucap riri sambil memandangi Catrine dan tersenyum.

Catrine pun membalas senyuman riri, kalau saja...kalau saja tak ada riri bagi Catrine mungkin hidupnya tak seperti sekarang, meski ia tau kakaknya yang masih belum mampu mengingat semua kejadian yang menimpa mereka beberapa tahun lalu. ia menyadari riri memang dewi fortunanya.

"ne..hermano" (tidak kakak). balas Catrine lagi.

"Why Catrine...are you happy to leave us here"..ucap john yang tak menyetujui keputusan adiknya.

"yess,,i am happy..my broo...siapa lagi yang akan meneruskan cita cita ka riri yang mau semua usahanya go internasional, perusahaan semakin meningkat. aku menyukai spanyol brother...please understand with me..okey..?.ucap catrine menjelaskan keinginannya. "alright..i agree for you..but...please help me now" ucap riri dengan wajah manisnya.

"why my sister...i am not understand for you" balas Catrine.

"ajari anak buah ku bahasa spanyol, kamu taukan aku sangat sibuk mengurus semuanya, gak sempat mengajari mereka." ucap riri lagi sambil meminum minumannya.

"apa sih yang nggak buat kakakku yang cantik ini..but...ada syaratnya". balas Catrine dengan matanya yang mengedip ngedip nakal.

"Whaatt.." balas riri bertanya.

"kenalkan aku pada suami barumu. sewaktu di spanyol kakak belum sempat memperkenalkan nya karena... aku memang tak ada karena sibuk kuliah...maafkan" ucapnya menunduk lesu.

"Okeyy...dia ada di belakangmu tuhh". ucap riri yang melirik Zhi han dan uncle lee sedang menuju ke arah mereka.

Catrine pun menoleh..dan seketika..ia terpana dengan ketampanan Zhi han..'tinggi tegap postur V, perpecto " ucapnya dalam hati, namun begitu Zhi han mendekat ia sangat mengenali wajah itu. "bukankah..itu CEO..perusahaan raksasa dan bukankah dia baru saja mengakuisisi hotel mewah di spanyol.my god.." gumam catrine dalam hati, bahkan catrine ingat ia yang ditemui sewaktu hotel mengadakan jamuan makan malam setahun yang lalu. Catrine tak menyangka kakak perempuannya sangat beruntung, menikah dengan lelaki yang walau misterius keberadaannya tapi bagi Catrine mendapatkan emas saat tersesat adalah hal yang mustahil.kakakku yang beruntung

"hayyy....hayyy" ucap Zhi han yang menjulingkan matanya karena dari tadi tak disahut oleh gadis yang mengajaknya ingin berkenalan.

"adduuuuhhh..." ucap Catrine tersadar dari lamunan karena hidungnya yang di tarik uncle lee sampai memerah.

"dasar jailangkung...kebiasaan tak memberi kabar bila kemari"

ucap uncle lee sambil bercanda. pengawal john tertawa melihat tingkah mereka berdua.

Zhi han segera mengambil tempat duduk disamping riri. dan menuangkan minuman ke cangkir riri sambil tersenyum.

"Sweetyy..my heart..".ucapnya manja..

"wuuuu....gombal" balas riri sambil tersenyum.

"romance...so romance..." ucap Catrine sambil mengulurkan tangannya mengajak berkenalan.

"hai..namaku Catrine..kita pernah..." ucap Catrine sambil memandangi Zhi han yang memicingkan matanya serius,artinya ia tak ingin pertemuan mereka di ketahui riri setahun yang lalu. karena riri tak tau hotel makan malam pertemuannya dengan tiga tim penilai diadakan di hotel Zhi han.

Catrine yang memahami maksud Zhi han berhenti meneruskan kata katanya.

"Anteee...." teriak satria yng berlari kecil memeluk Catrine.

"Uri wangjaa..." ucap Catrine sambil memeluk erat satria yang di sayangi nya. namun setelah itu kembali hidungnya di tarik papi riri. "gadis tengik, gak ada angin ribut sudah ada di sini ya kamuu."

ucapnya sambil memeluk manja anak angkatnya.

"miss you papiii...sorry" ucapnya membalas pelukan papi riri yang ia anggap sebagai pengganti orangtuanya yang sudah terbunuh beberapa tahun yang lalu sebelum mereka di culik.

mereka tengah asyik duduk santai sambil menikmati suasana sore yang tenang.

"papi sudah menyewa fhotografer yang akan mengurus sesi prewedding kalian, jadi persiapkan diri." ucap papi riri mengumumkan secara tiba tiba.

Zhi han sambil tersenyum bahagia menoleh ke arah riri. sedang riri hanya memanyunkan bibirnya.

"waahhh...bagus tuh boleh ikutan nih, please.." ucap Catrine..

" tentu saja boleh, urusan kalian semua sudah sekretaris papi yang membereskan kita tinggal berangkat saja." ucap papi riri

Zhi han dan riri serta semua yang ada saling berpandangan tak mengerti.

"Kapan" ucap Riri dan Zhi han bersamaan.

"mulai besok pagi selama empat hari" balas papi riri sambil tersenyum puas.

uncle lee yang hendak menghirup teh nya tak sadar mulutnya hampir meletup karena kepanasan alhasil airnya tumpah mengenai pengawal john. karena ia sangat kaget dengan pengumuman bos besarnya.

sedang Catrine dan satria tertawa senang mendengarnya mereka saling mengepalkan tinju.

"yess". ucap Catrine dan satria bersamaan sambil menciumi papi riri dengan gemasnya. sedangkan ada dua orang yang harus menunda beberapa pekerjaan besok dan mereka tentu saja Zhi han dan istrinya riri hanya saling bengong berpandangan.😱😱

"guukk..guuukk..🐕🐕" terdengar suara sahutan anjing di warung seberang seperti mengerti isi hati Riri.😁