Chereads / Me is me / Chapter 33 - Bayangan masa lalu

Chapter 33 - Bayangan masa lalu

Pagi ini, Zhi han,riri,dan keluarga kecilnya bersama kru sedang menjelajahi pantai Ngurtafur, pantai yang akan terlihat hamparan pasir apabila airnya surut.pantai ini sangat panjang, kurang lebih 2 km.dan akan terlihat berliuk liuk seperti ular dari ketinggian. riri yang memakai dress yang menjuntai ke pasir berwarna pink pastel. begitu senada dengan hamparan pasir putih,sedang Zhi han yang sedang asyik memegang layang layang, seperti tengah mengejar riri yang meninggalkan jejak tapak kakinya. sang fotografer tak hentinya mengagumi hasil jepretannya. yang lebih menyenangkankan lagi ada penyu belimbing yang berjalan pelan di samping jejak riri. benar benar foto yang indah.

karena hari mulai merangkak sedikit panas, kumpulan burung bangau pun menghampiri sambil mencari ikan. ini pun tak luput dari sebuah konsep prewedding. karena ini adalah sebuah keberuntungan bertemu kumpulan burung bangau. riri dan Zhi han pun berjalan di depan kumpulan burung bangau dengan pelan tanpa bermaksud mengganggu mereka. jepretan jepretan berlangsung cepat karena takut para burung bangau terbang begitu saja. hingga sesi ini pun berakhir. Riri dan Zhi han pun mengistirahat kan diri sambil duduk di hamparan pasir yang di temani satria.

"oppa mana sayang..." ucap riri

"ituuu..." ucap satria yang menunjuk ke arah dua lelaki tua yang sekarang sedang di kejar burung bangau karena memegang ikan segar.

"AAarrrgghhh"..suara teriakan menggema di pantai.

tentu saja pemandangan lucu tergambar jelas. sepertinya burung bangau itu sangat antusias begitu para lelaki tua memegang ikan yang di berikan warga setempat.

"gkgkgkgkgk..." suara tawa menggelegar di pantai.

Zhi han yang mendekatkan diri ke samping riri kemudian mengecup kepalanya tanpa riri sadari.

"papiii...uncle lee...ada ada az deh udah tau burungnya suka ikan." ucap riri yang mengambil air minum untuk di berikan pada dua lelaki yang di sayangi nya.

uncle lee yang kelelahan sehabis di kejar burung bangau duduk di pasir putih.

"kalau tau begini,,saya gak akan ambil ikan segar tadi, saya fikir mereka jinak,,tapi waktu melihat ikan langsung menyambar" ucap uncle lee

"taauuu si aki satu ini, sudah tau burung bangau nya melihat kita mengambil ikan,seharusnya kita tenang saja bersikap, bukan takut lalu lari.." ucap papi riri

"gimana tak takut tuan,,,mulutnya sangat panjang dan lancip" ucap uncle lee yang mengambil sisir di saku celananya untuk menyisir rambutnya yang berantakan.

"sudah..sudah..istirahat dulu" ucap Zhi han yang masih tak mampu menahan tawa melihat kelakuan mereka.

"besok kita sudah pulang... sangat di sayangkan" ucap Catrine yang masih betah menatap surga dunia ini di depan matanya. Pantai Ngurtapur memang rasa seperti di Maladewa yang penuh keeksotisannya.

wajar saja maluku utara kepulauan indonesia ini dijuluki Mutiara Hitam Dari Timur. itu tak salah karena semua pulau yang tersebar sangat eksotis sekali bagai surga dunia yang tak bisa di lukiskan.

perjalanan ini sangat di sayangkan bagi Zhi han, terasa sangat singkat walau dalam hatinya ia sangat bahagia.

namun bagi riri, besok lusa ia harus kembali menghadapi tantangan baru lagi di perusahaan. begitu tau sebuah video terbaru baru saja ia terima.

banyak hal yang ia susun di benaknya sekarang walau ia sebenarnya sangat cemas setelah menerima video tersebut.

sesampainya mereka di resort. riri langsung memasuki kamarnya. tanpa ada yang mengikuti.

" james..where are you..." ucap riri dengan nada pelan.

"me.. i'm here, in your heart baby" ucap lelaki dari seberang sana dengan sunggingan senyum penuh makna.

"please..don't meet him, i can handle it myself,okey??". ucap riri yang menutup handphonenya.

ia menyandarkan diri di pembaringan dan berfikir keras.

Zhi han tak boleh tau dulu dengan james. karena takut, rahasia nya bakal terbongkar. ia berharap james dapat mengerti. meski kecemasan ini datang membelenggunya.

"sayaaang...bangun...sudah sore." ucap Zhi han membangunkan istrinya.

"haahh soree!!..yaaa kok g di bangunin siihh..." rengek riri sambil mengacak rambutnya.

"tidur kamu pulas sangat, kelelahan ya..." ucap Zhi han sambil duduk di pojok tempat tidur. riri yang menyadari kecerobohannya yang tertidur bangkit ke kamar mandi.

sebenarnya Zhi han tak ingin membangunkan tidur siang istrinya, tapi berhubung suara riri yang sempat mengigau memanggil nama lelaki lain membuat Zhi han sedikit terganggu. siapa lelaki itu...

suara deru ombak pantai terdengar lirih, malam yang tenang mereka lalui kembali di pinggir pantai.

"Zhi... menurutmu apa bedanya waktu kita di spanyol dengan di tempat sekarang."

"bedanya...sama indahnya, momentnya membuat betah dan ingin berlama lama...sama nyaa..mmm... di spanyol kita sambil kerja, di pulau ini kita prewed.." ucap Zhi han santai.

sejenak riri memikirkan maksud Zhi han.

"yaaa..kata katamu terbalikkan.." ucap riri yang sambil menendang ringan pantat Zhi han.

"wkwkwk... habisnya kamu dari siang tadi diam az,sehabis pemotretan berakhir,ehh sampai resort tidur.." ucap Zhi han yang rada sedikit kesal.

"sorry...capek banget sih" ucap riri lagi.

"q-time kita sedikit terbuang kan"...

"iyaaa ...sorry" ucap riri yang mengaitkan lengannya di leher Zhi han, hingga tak sadar menciumi pipi Zhi han dengan gemasnya seperti pada satria saja.

"cium nya di siniii..." ucap Zhi han yang memanyunkan bibirnya pada riri. riri segera tersadar dari apa yang ia lakukan barusan, sambil melotot menutupi mulutnya dengan rasa malu ia berjalan berlalu.

"yaaaa...kok g jadiii..." ucap Zhi han mengejar.

"ogaahhh" ucap riri sambil berlari kecil begitu Zhi han ingin menghampiri.

"yaaa..nyonya Zhii..." teriak Zhi han.

*****

pagi itu mereka meninggalkan resort, menuju bandara hingga terbang kembali ke jakarta. sesampainya di lantai atas apartemennya riri segera berganti baju dan pergi tanpa memberitahu Zhi han yang sedang asyik bermain bersama Satria. Sebenarnya Zhi han sangat penasaran terlebih melihat gelagat istrinya yang sepertinya menyembunyi kan sesuatu. Zhi han sadar ia tak boleh menentang isi perjanjian. namun kali ini sangat bertentangan dengan isi hatinya yang penasaran.

pengawal Ali yang menjemput riri segera melaju meninggalkan perusahaan menuju sebuah cafe.

di sana ada seorang lelaki berperawakan putih, tinggi tegap dan juga...tampan. ia tersenyum begitu melihat riri dan memelukmu dengan erat. seakan tak ingin melepaskannya.

"i miss you baby.."..ucapnya

riri yang dipeluk lama segera melepaskan pelukan lelaki itu dengan senyum canggungnya.

" tumben kamu kembali ke sini, ada apa..." ucap riri sambil duduk.

"mmmm..kau benar benar berubah sekarang".ucapnya sambil menyilangkan tangannya. kemudian mendekatkan wajahnya ke depan wajah riri. ia memandanginya sangat lama.. dan ia menyadari mengapa takdir tak berpihak pada nya waktu itu. riri yang di pandangipun hanya diam dan heran, ia mengerti apa yang sedang di fikirkan lelaki yang ada di hadapannya saat ini. hingga mereka berdua sama sama tersenyum manis.

" james...buang fikiran itu..." ucap riri menjauhkan wajahnya.

"oughh..sorry..aku terlalu menyukaimu".ucapnya sambil menyandarkan dirinya di kursi.

"aku ke sini hanya ingin menanyakan, apa kamu akan mengembangkan kembali perusahaan majalah di shanghai" ucapnya serius.

"bukankah kamu tau jawabanku apa james seharusnya kau tak usah bertanya lagi." ucap riri.

"aku tau..sangat tau kau akan tetap keras kepala, tapi bayangkan kalau perusahaan itu bangkit kembali, kau akan menolong semua karyawan di sana, apa kau tak mengerti mereka, pekerjaan mereka bukan saja hoby tapi mereka mencari nafkah riri, please... buang jauh egomu hanya karena.." ucapannya terpotong begitu tau riri segera berdiri mengambil tas dan beranjak mau pergi.

" ada investor baru yang menanamkan modalnya di perusahaan majalah di shanghai, dan modalnya sangat besar, tak maukah kau bersimpati". ucapnya lagi.

riri yang mendengarkan enggan berpaling dan hanya melangkah dengan kepalan di tangannya. walau ia sangat penasaran dengan investor ini, walau ia sangat ingin membangun kembali usaha majalah itu. namun...sangat sulit baginya.

james yang memandangi wanita yang masih sangat ia cintai itu hanya duduk terpaku memandangi kepergian riri, ia masih tak mengerti kenapa riri masih menyimpan egonya atas kejadian yang telah lalu. tak bisa kah ia melupakan walau itu sulit. james tau kalau riri sudah keras kepala wanita ini tak akan goyah. namun..bagj james hanya ini cara untuk melanjutkan usaha yang ia bangun bersama almarhum kaka riri.

perusahaan majalah yang di bangun dengan kerjasama kolaborasi james, riri dan almarhum kaka lelaki riri dulu sangatlah maju bahkan beberapa kali meraih penghargaan. namun perusahaan itu redup karena di bekukan riri, akibat salah satu teman kepercayaan mereka merilis berita kematian kakak lelakinya. terang saja akibat berita itu berbagai gosip tak sedap berembus tentang kematian kakaknya. alhasil berbagai media lainnya berkerumun setiap hari meliput kamatian tersebut dan tentu saja keluarga riri jadi sorotan. sampai saat ini pelaku asli tak di temukan. hingga membuat riri sangat marah. dan membiarkan perusahaan itu berjalan apa adanya hingga redup. itu sangat membuat james kebingungan melihat riri yang tak bersemangat lagi membangun perusahaan itu. james pun sebenarnya sangat menghargai apa yang di rasakan riri. ia pun merasa kehilangan sahabatnya sekaligus saudara seayah nya.

yaa.. mereka bertiga adalah saudara seayah sebelum mereka mengetahuinya james dan riri pernah menjalin hubungan yang lumayan lama sebelum riri bertemu rifah. hubungan mereka sempat di restui orang tua riri. namun begitu james memperkenalkan orangtuanya dengan orangtua riri. disitulah identitas sebenarnya terbongkar.

james adalah putra pertama papi riri sebelum papi riri menikahi mami nya. papi riri dan ibu james bercerai beberapa bulan kemudian karena papi riri terpaksa menikahi ibu james karena bisnis. bisnis mereka berjalan lancar namun hubungan mereka berantakan. terlebih itu karena perjodohan orangtua. papi riri tak tau kalau ibu james saat itu telah hamil. sebenarnya papi riri tak mengerti kenapa ibu james bisa hamil anaknya. ia merasa selama pernikahan mereka ia tak menyentuh sedikitpun ibu james. setelah lama ia selidiki ternyata james memang anaknya. papi riri dan ibu james sama sama dipengaruhi alkohol dua bulan sesudah pernikahan. ibu james yang pada saat itu terbangun di samping papi riri, hanya bisa diam tak berani berterus terang dengan apa yang sudah terjadi. ia sengaja merahasiakannya dari papi riri karena memang tak mencintainya. sampai akhirnya mereka bercerai dan ibu james tau ada perubahan dalam dirinya. ia hamil.

setelah semua kejadian itu, walau memang berat riri dan james terpaksa berpisah. karena mereka benar benar saudara seayah. berbagai tes yang mereka lakukan hasilnya tetap sama menunjukan mereka memang saudara kandung.

benar benar membuat riri sangat terpukul. hingga ia pergi kembali ke jakarta dan tak lama bertemu dengan rifah. namun bagi riri james tetap lelaki terbaik nya. begitupun james yang tak bisa melupakan riri sedikitpun.