Karena terlalu gembira si perawat sampai lupa jika dia bisa menghubungi dokter dengan cepat melalui sambungan interkom tanpa harus meninggalkan pasien seorang diri.
"Syukurlah ... operasinya berhasil" perawat tersebut tidak henti berucap syukur sampai menghilang di balik pintu.
"Tunggu, tolong bantu saya ... jangan pergi ..." sial suaranya tidak keluar, untuk mengerakkan bibirnya pun dia tidak mampu dan hanya bisa berucap dalam hati.
Rupanya ia harus mengurungkan niatnya, ia harus lebih bersabar lagi setidaknya hingga terkumpul tenaga untuk berbicara.
Dr. Rully segera masuk ruangan diikuti perawat yang tadi memanggilnya dan ditambah satu lagi perawat pria.
Dokter segera memeriksa tanda - tanda vital pasien, memainkan stetoskopnya di bagian dada pasien dan melakukan pemeriksaan lainnya.
"Alhamdulillah semuanya berfungsi normal" dr.Rully tersenyum puas diikuti ucapan syukur para perawat.