Sungguh kasihan kamu Lusi, andai saja kamu mau menerima cintaku, pasti semuanya akan baik - baik saja dan kamu tidak harus mengalami ini semua.
Haruskah sekarang aku berjuang lebih keras untuk memiliki hatimu?.
Perasaan Dirga campur aduk antara kesal karena mengetahui Lusi masih terus mengharapkan cinta Luis dan di sisi lain dia merasa kasian ... wanita yang dulu dia puja kini sedang dirundung kesedihan.
Akankah Dirga tetap teguh mengubur cintanya yang kandas ataukah kini dia harus mencoba untuk memperjuangkannya lagi? masih adakah rasa cintanya terhadap Lusi ataukah cinta Luis yang berdetak kencang dalam jantungnya yang akan menguasai seluruh diri dan perasaan Dirga.
//Ddrrrrt...dddrrrt...//
Ponsel Dirga berdering memecah kegundahan hatinya.
"Halo pa..?"
"Apakah kamu sudah sampai Indonesia? kenapa belum memberikan kabar ke papa?".
"Maaf pa, tadi mendadak ada kepentingan".
"Kepentingan apa yang membuatmu menunda kepulangan?"
