"Terima kasih, aku masih mampu bangun sendiri" Winda mengabaikan tangan pria tersebut yang dengan gagah mengulurkan tangan untuk membantu Winda.
"Hati - hati di jalan, jangan ngebut. Kamu bisa saja mencelakakan orang lain!" Winda malah ngomel - ngomel sambil menepuk - nepuk bajunya yang kotor terkena tanah kering.
"Aish..sepatutnya kamu yang hati - hati kalau jalan, kenapa jadi menyalahkanku?"
"Kamu tu ya..sudah salah tapi nggak minta maaf malah menyalahkan orang lain" Winda masih ngotot kalau dia yang maha benar.
Pria tersebut membuka helm-nya, menatap Winda dengan tajam, seolah tak terima dengan tuduhan wanita ngeyel di depanya itu, dia mengigit bibirnya sendiri karena merasa kesal dengan Winda yang tidak mau kalah.
"Yang tiba - tiba loncat ke jalan karena takut dengan kucing itu siapa? Lalu kenapa menyalahkan orang yang berkendara di jalan yang benar?" Wajah pria itu di dekatkan ke wajah Winda.
//Ddreedekk deg..deg..deg..//