Tiga bulan berlalu dan semua masih terasa sama bagi Winda. Dunia masih terasa sepi baginya. Winda menjalani rutinitas seperti biasa, datang ke Rumah Sakit Kencana Medika untuk bertemu orang - orang yang membutuhkan perawatannya.
"Winda..." suara pria yang cukup dikenali oleh telinganya memanggil.
Winda menoleh ke belakang, "Ah..ya dr.Vian, ada yang bisa saya bantu?"
"Bisakah kamu ikut operasi pasien dengan fraktur satu jam lagi?" dr. Vian nampak cemas.
"Saya? Ikut operasi?" Winda terkejut karena begitu banyak perawat di departemen itu kenapa harus dirinya yang hanya perawat di departmen gawat darurat yang harus ikut operasi pasien dengan fraktur.
"Ini sangat darurat, perawat di bagian ruang bedah sedang sibuk karena banyaknya prosedur operasi hari ini, kami telah berdiskusi dan kamu yang terpilih, bersiaplah karena kita tidak punya cukup banyak waktu" dr.Vian sedikit memaksa.