Hari-hari di bulan Ramadhan selalu memberi rasa bahagia kepada kami. Di hari-hari awal bulan ini Rasulullah memimpin ibadah shalat berjamaah yang disebut Qiyam Ramadhan. Jamaah bertambah setiap malam. Tapi, kemudian pada suatu malam Rasulullah tak datang untuk memimpin shalat ini meskipun ada banyak orang yang telah menunggu. Ketika Rasulullah ditanya mengenai alasan hal ini, dia berkata shalat ini bisa dianggap sebagai ibadah fardhu jika terus dilakukan.
Rasulullah adalah seseorang yang sangat perhatian kepada umatnya.
Rasulullah memberi nasihat kepada para sahabat yang berpuasa setiap hari karena ingin mendapatkan keutamaan agar menggantinya dengan berpuasa satu hari kemudian tak berpuasa hari berikutnya. Beliau berkata, "keluarga kalian juga memiliki hak-hak atas kalian. Berpuasalah, tapi lakukan iftar juga."
Di samping untuk mendekatkan seorang hamba kepada Allah, puasa merupakan teman perjalanan setelah Rasulullah wafat. Puasa selalu tampak sebagai sebuah tembok bersandar yang kukuh. Puas dapat menjadi perisai yang menyelamatkan seseorang dari hal-hal duniawi dan kecemasan darinya. Sungguh bahagia bagi orang-orang yang berlayar dengan perahu puasa. Puasa merupakan perjalanan kebenaran bagi negeri kami yang miskin, kota-kota yang menghawati9, dan pemerintahan yang tak dapat melakukan apa-apa. Puasa menambah rasa syukur bagi orang-orang yang melakukannya. Ia mencegah seseorang melakukan perbuatan buruk kepada orang lain,melembutkan hati, dan mudah memaafkan. Puasa memanusiakan manusia. Puasa merupakan tanda dan identitas mukmin. Kalian bisa mengenali tandanya dari wajah yang pucat, bibir pecah-pecah, dan tatapan seakan ingin menangis. Embusan nafas orang berpuasa merupakan bau yang paling bagus.
Di Madinah kami dibebani tugas-tugas hamba baru berupa langka-langkah tertentu. Di satu sisi hal ini mendewasakan kami, namun disisi lain mempersiapkan kami untuk ujian-ujian baru. Bagi kami semua, hidup bersama Rasulullah itu Seakan-akan bahwa kami terlahir kembali dan mempelajari berbagai hal baru mengenai hidup di setiap saat. Seiring waktu berlalu kami semakin yakin siapa kami sebenarnya. Rasulullah sangat menaruh perhatian mengenai hal "menyerupai dan tidak menyerupai." Rasulullah sangat suka bila mukmin saling menyerupai satu sama lain, menghindarkan diri untuk menyerupai orang-orang dari negeri lain, dan membuat kami menghindari hal itu juga.