"Wahai sahabatku semua," ucap Rasulullah menanggapi orang-orang. "Berikanlah salam perdamaian dan cinta kepada satu sama lain. Berilah makan kepada orang-orang yang lapar. Tunjukkan rasa hormat persaudaraan. Lakukan shalat ketika semua orang telah tidur. Maka kau akan masuk surga dengan selamat."
Ayah menceritakan bahwa di hari keempat mereka di Quba, masyarakat setempat mendirikan masjid Quba. Ayah mengatakan bahwa masjid itu merupakan " masjid pertama yang didirikan atas dasar ketaqwaan. "
Rasulullah sangat senang dengan masyarakat Quba. Mereka dikenal berkata kedermawanan dan keramahannya, dan Rasulullah pun banyak berdoa untuk mereka. Aku tak pernah bertemu masyarakat Madinah yang lebih ramah dibandingkan masyarakat Quba yang juga kaya dan dermawan.
Dari Quba Rasulullah dan ayah melanjutkan perjalanan mereka ke Madinah.
Begitu memasuki jalan menuju Madinah, orang-orang di dekatnya melihat rombongan perjalanan itu dengan unta mereka, memakai pakaian-pakaian berwarna putih, dibarengi para pemuda yang berasal dari Aus dan Khazraj.
Akhirnya para masyarakat Madinah melihat cahaya yang mereka nanti-nantikan, rombongan perjalanan suci yang telah mereka tunggu-tunggu sekian lama. Bibir-bibir mulai mendendangkan nyanyian puji syukur, diiringi tangis kegembiraan satu sama lain, merupakan suka cita.
Thola'al badru 'alaina....
Telah tampak bulan purnama
Dari Tsaniyyah Al-Wada'
Wajiblah kami bersyukur
Atas masih adanya penyeru kepada Allah!
Kau adalah matahari, kau adalah bulan
Kau adalah cahaya di atas segala cahaya
Kau adalah sinar
Wahai kekasih Allah, wahai Rasulullah!
Wahai orang yang diutus kepada kami
Engkau telah membawa sesuatu yang harus
Kami taati
Engkau telah memberikan kehormatan bagi
kota ini
Selamat datang wahai kekasih Allah!
Wahai Rasul kami telah berjanji padamu
Kami takkan menjauh dari kebenaran
Kau adalah bintang kemegahan
Cukup cintamu bagi kami!