"axel mana? "pagi itu yoga bertanya pada mba mumu asisten rumah tangganya.
"Pagi sekali sudah berangkat sama ibu"mba mumu menekankan ibu disini adalah nita.
Dia terheran,sudah satu minggu dari pernikahannya dia hanya sarapan setiap pagi sendiri, di tambah lagi akhir-akhir ini cito operasi membuatnya harus pulang ketika mereka berdua sudah tertidur. Tapi, karena disitu ada axel dia tidak akan terlalu memusingkannya.
Di tempat lain, setelah nita mengantar axel ke sekolah, dia memilih memakai angkutan umum dan menyuruh pak itor pulang.Bisa gawat,kalo di rumah sakit nanti ada yg lihat dia diantar pak itor yg seluruh teman-temannya kerja tahu itu supirnya sang konsulen.
Nita melihat sosok lelaki memakai jas putih sudah terduduk di ruangan poliklinik kebidanan. Langkah nita mengagetkannya, membuatnya beranjak dan mengulurkan tangan ke arah nita untuk berjabat tangan
"Saya dokter azka,residen baru"
"ohh.. "nita menerima jabatan tangannya dan tersenyum"nita,saya sementara menggantikan bidan edna yg cuti melahirkan"
Dia mengangguk mengerti"sepertinya saya akan sering ke poli kalo sudah tahu bidan jaganya secantik ini"
Nita tertawa malu dipuji seperti itu oleh dokter yg lagi-lagi super keren, kali ini setingkat park seo joon yg ada di drakor favorit nita.
Hah, kenapa orang-orang tampan sekelas kalian senang memuji wanita.Apalagi,kita baru saja bertemu. Lelaki seperti ini harus di garis bawahi, nita penuh kecurigaan. Aku harus hati-hati dengannya.
Dan,orang yang boleh bilang aku cantik itu hanya axel.
"Nita"suara dari arah pintu
Dia baru tersadar, dan cepat-cepat menarik tangannya dari jabatan dokter azka.
Dan hanya tertunduk,tidak ada keberanian untuk melihat wajah yoga yg datang dan langsung menuju ruangannya diikuti dokter azka.
Tidak berapa lama setelah mereka mengobrol di ruangan pemeriksaan, dokter azka keluar.lagi-lagi tersenyum ke arah nita,dia tidak melepaskan sedikitpun pandangannya dari nita.
"terima kasih, cantik"dia mengedipkan satu matanya seraya meninggalkan nita.
Nita dibuatnya syok, dan ingin muntah. dia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, dan bergegas untuk memberikan arsip pasien yg sudah ditangannya ke dalam ruangan.
Bruk, tetiba semuanya berhamburan di lantai. Dia melamun,sampai tidak tahu yoga sudah berdiri dibelakangnya sejak lama.
"maaf, dok"nita memungut arsip yg berserakan,kali ini habislah dia.
"sepertinya, aku akan memperpanjang dinas mu di poliklinik"
Nita Menghela nafasnya, ya.. baiklah lebih baik aku melihat tatapan sinisnya disini lebih lama, daripada aku harus masuk ke sarang penyamun yg isinya seperti azka semua, yg selalu menebar pesona dan mengeluarkan kata-kata indah tidak berarti.
Hari ini pekerjaan nita lebih cepat selesai, dokter yoga sudah keluar setengah jam yg lalu karena ada operasi.
Nita bergegas membereskan semua arsip, dan menutup pintu ruangan polikilinik. Dia terlambat harus menjemput axel disekolahnya, jadi tergesa-gesa.
Nita mengahampiri pa itor yg sedang menunggu di mobil, dia menjelaskan pada nita kalau hari ini kelas axel ada tambahan pelajaran selama satu jam.
Nita memutuskan untuk menunggunya disekolah. Satu jam berlalu nita melihat axel keluar dari kelasnya.
"bu, ini ada telpon dari pak dokter"pak itor memberikan hp nya
"halo"nita keanehan kenapa yoga menelponya melalui hp pak itor.
"kenapa kamu gak angkat telponya?? "suara disebrang sana jelas-jelas marah.
Nita membuka tasnya, mencari hp nya. "sepertinya tertinggal di poli"
"kakak dan dani keponakanku datang sore ini, sebaiknya cepat pulang"
"ya"nita segera mengakhiri panggilan dan menuntun axel untuk segera masuk mobil dan segera pulang.
Nita sudah mendapati mobil yoga sudah terparkir di depan rumah.Kenapa kali ini perasaanya tidak enak, dia berfirasat buruk.
"mba,axel tolong disuruh mandi ya"
"iya, bu"mba mumu langsung membawa axel dikamarnya, dan nita bergegas masuk ke kamarnya untuk mandi terburu-buru. Sebelum kak ismi dan putranya datang,dia harus sudah siap.
"nita"yoga mengetuk pintu kamar nita, sudah kesekian kali tidak digubris nita. Dia langsung membuka pintunya yg tidak terkunci.
Untuk sesaat dia tertegun, menatap takjub setiap lekuk tubuh nita yg penuh keindahan. Sesaat kemudian dia menelan air ludahnya sendiri, dan tersadar segera keluar dari keindahan yg membuatnya hampir saja tenggelam. Dia keluar perlahan, tanpa suara meninggalkan nita yg tengah berpakaian. Jantungnya masih berdebar kencang, sebagai lelaki ternyata kali ini dinding pertahanannya mulai retak.
Nita berjalan ke arah ruang tamu dengan axel.
Dari kejauhan kak ismi tersenyum ke arah nita dan axel, dan satu sosok yg membelakangi mereka membalikan badannya. Dan seketika menghentikan langkah nita.
Keponakannya yg bernama dani,itu wildan!
Axel menarik tangannya memaksa untuk menghampiri mereka. Terlebih lagi, yoga mulai menatap curiga riak wajah nita dan keponakannya saat pertama bertemu.
Ini mungkin hanya kebetulan yg menegangkan, disampingnya kini duduk yoga sebagai suaminya. Dan dihadapannya berada sosok wildan seseorang yg pernah dia cintai dan baru beberapa minggu yg lalu dia sakiti.