Kami pun berangkat pagi-pagi sekali menggunakan Connect bis yang sudah beroperasi pukul 6 pagi. Hanya 19 menit jarak dari ECU Mt Lawley ke Terminal 1 International di Perth Airport di pagi yang masih lengang ini.
Pesawat kami, GA 727 akan Take off pukul 07.35 ke Surabaya tetapi akan transit di denpasar selama 2 jam terlebih dahulu. Setelah melalui proses imigrasi kami pun bergegas masuk ke ruang tunggu. Dan tepat pukul 07.35 kami pun terbang meninggalkan Perth.
Sampai jumpa Perth, I'll be back with my baby who was born into the world..
Ac dipesawat terasa begitu dingin setelah aku terkena udara Perth yang sejuk dipagi hari. Kurapikan cardigan yang berwarna kuning kuyitku dan kukancingkan menutupi dress hitam bermotif bunga-bunga matahariku ini. Lalu Akupun memandang sayap berwarna putih hijau melalui jendela kecil disampingku ini dan memandang awan yang cerah yang akan menemaniku terbang kembali ke Indonesia.
Kami terbang selama 3 jam 25 menit dan tiba di Denpasar pukul 11.00 WITA.
Kita akan membeli cemilan dulu dan berjalan-jalan agar badan dan kakiku tidak kaku semua. Maklum aku sedang hamil 8 bulan.
"Transitnya 2 jam kak.. Yuk keluar aku pingin makan Burger." ajakku pada Kak Orland.
Ayo.. Kita ke Burger K**g aja ya Cil..
Kamipun berjalan keluar dari pintu kedatangan dan menemukan outlet Burger K**g tersebut berada di kiri jalan berjajaran dengan outlet-outlet makanan lainnya.
Setelah memesan dan membayar, akupun mencari meja, aku memilih meja di depan karena aku ingin merasakan hangatnya udara Indonesia.
Aku ke toilet dulu ya Cil.. pamit Kak Orland.
Aku akan meletakkan kartu debitku kedalam dompet ketika simcard itu jatuh tepat diatas meja.
Oh iya ini simcard lamaku. Semoga saja tidak habis masa aktifnya. Tapi seingatku masa aktif kartu ini hingga akhir tahun. Akupun mengambil hapeku dan mengaktifkan simcardku. Karena kartu Vodafoneku hanya bisa digunakan di Australia.
Dengan daging double dan keju yang meleleh didalam burger aku tak sabar untuk melahap burgerku. Ukhh rasanya enak banget,
aku lihat hapeku sedang loading untuk menyala ketika barusan aku restart setelah berganti sim.
Klinting.. ting.. ting..
Bunyi beberapa pesan masuk..
Ku baca satu-satu ada pesan dari mama, kakakku, martha (aku yakin ini sms sebelum aku memberitahu nomer vodafone ku) dan Kak Neam. Mataku terbelalak Kak Neam?Dengan perasaan deg-deg an aku membukanya.
Sayang, aku meminta maap atas segala yang terjadi antara kita, semua situasinya memang seakan akan membuatku menyembunyikan sebuah rahasia tentang Pica. ITU TIDAK BENAR sayang. Aku tidak pernah ada apa2 dengan Pica. Tidak pernah ada sedikitpun perasaanku pada Pica. Satu-satunya orang yang aku cintai adalah kamu sayang.
Dan saat ini Pica hamil anak Anji bukan anakku. Malam itu mereka melakukannya karena mabuk. Aku tidak terlibat didalamnya sayang. Sekarang Pica dan Anji akan menyelesaikan masalah mereka sendiri. Aku harap kamu bisa percaya Sayang. Aku sudah lelah dengan segala kesalahpahaman diantara kita. Kembalilah sayang, Aku akan menunggumu..
Airmataku jatuh.. Tiba-tiba selera makanku hilang. Sebentar lagi dalam beberapa jam kami akan sampai di Surabaya dan menemuinya.. Lalu apa yang harus aku katakan padanya..
Aku telah mengandung anaknya.. Dan menyetujui untuk menikah dengan Kak Orland..
Tanganku gemetar.. Dan si Baby dalam perutku pun bergerak-gerak luamayan aktif hingga ku merasakan agak ngilu di perutku. Jangan sedih Qabilla, si Baby juga ikut merasakan apa yang kamu rasakan. Aku berbicara pada diriku sendiri dan menghapus airmataku ketika Kak Orland datang.
Kenapa Cil?kok nangis.. Dia duduk didepanku lalu menghapus airmataku.
Gak kak barusan abis tersedak.. Aku pura-pura agak terbatuk. Aku tidak ingin Kak Orland tahu apa yang sedang terjadi. Aku tidak ingin mengecewakan orang sebaik ini..
Ya ampun kecil sayang, dia memanggilku lembut. Pelan-pelan donk makannya. Dia menyuapi ku lagi dengan burger yang sudah kuletakkan di meja.
Kak.. Sesampainya di Surabaya kita langsung ke Dharmahusada (rumah Kak Neam)?
Terserah kamu Cil, kalau kamu capek kita taruh barang dulu aja di hotel. Kamu bisa istirahat dulu sebentar.
Hmm iya lihat nanti deh Kak, kataku.
Iya Cil, terus tar malem kamu tidur dihotel sendirian gak apa2 kan. Aku berencana ke tempat Rudolfo. Kangen aku sama dia. Tapi kalau kamu butuh apa-apa kamu telepon aku aja. Jadi nanti kita cari hotel yang sekitaran Rungkut atau Ngagel aja yang deket sama tempat Rudolfo. Pas kamu butuh aku, aku bisa langsung ke hotel gak pake lama..
Iya Kak, terserah kakak aja. kataku pasrah.
"Perhatian untuk para penumpang dengan nomer penerbangan GA 347 diharapkan untuk memasuki pesawat melalui Gate 2".
Kamipun bergegas menuju terminal keberangkatan domestik dan menuju Gate 2.. Kamipun masuk pesawat dan take off pukul 13.55 WITA menuju Surabaya dan penerbangan akan ditempuh selama 1 jam 25 menit.
Dipesawat aku mendengarkan music clasic milik Mozart melalui ipodku dan memejamkan mata. Tak terasa suara Captain pesawat yang menyampaikan bahwa kami akan landing di Surabayapun memecah fokusku pada lagu Mozart ini. Aku pun membereskan ipod dan barang-barangku.
Tak lama kemudian peswatpun telah landing dan berhenti di Bandara Juanda Surabaya. Semua penumpangpun turun dari pesawat. Kulihat jam tanganku menunjukkan pukul 14.20 WiB
Surabaya.. Aku datang..
Setelah mengambil bagasi, kamipun keluar bandara menggunakan taxi. Kami memutuskan untuk menginap di Fav* Hotel yang ada di Rungkut.
Setelah check in menggunakan namaku akupun masuk kedalam. Merebahkan punggungku yang sudah kurasakan capeknya.
Kita ke rumah Neam nanti malem apa gimana Cil?
Gak deh Kak, bentar lagi aja ya.. Aku mandi dan ganti pakaian dulu aja.
Yakin? Kamu gak capek? gak butuh tidur dulu ? Kasian si Baby loh..
Sebenarnya aku ingin ini cepet selesai, bertemu Kak Neam lalu kembali ke hotel, tidur untuk mengumpulkan tenaga menghadapi kedua orangtuaku dan orangtua Kak Orland. Hufft perjalanananku masih berat.
Baiklah Kak istirahat dulu aja kalau begitu, aku tidak bisa memikirkan diriku sendiri. Ada bayi yang ada diperutku yang harus kujaga kesehatannya juga.
Makasih ya Kak, sudah selalu menjaga ku dan bayiku penuh dengan ketulusan. Aku gak tau lagi bagaimana membalasnya..
Apa sih Cil, udah gak usah ngomong gitu lagi. Yang jelas aku akan menjagamu sampai kapanpun. Titik..
Iya.. iya Kakak..
Yaudah kamu istirahat dulu.. Nanti kita jam 7an aja ya ke Neam..
Oke Kak.
....
Ting tong..
Pintupun terbuka..
Am, sori kalau ganggu.. Lagi ngapain lu?
Gak apa-apa.. Masuk-masuk Nji.. Ini lagi cek email aja dari Klinik. Akupun melihat Pica malu-malu masuk kerumah. Perutnya sudah besar.
Doc Pica apa kabar? wah sudah berapa bulan itu?
Kien, alhamdulilah kita sehat semua. Sudah 31 minggu ini.
Baby Boy atau baby girl nih Nji?aku berangan-angan andaikan aku punya anak dengn si Kecil. Hmm..
Alhamdulilah Baby Girl, Am.
Wah selamat ya.. Pasti lucu tuh perpaduan kalian berdua. Oia mending kalian tidur di kamarku aja..
Jangan-jangan Am, kita tidur di kamar tamu aja..
Jangaan Nji, dikamar tamu tempat tidurnya pendek. Kasian tuh istrimu lagi hamil. Di kamarku tempat tidurnya tinggi. Udah gak apa2.. Gak perlu sungkan.
Aduh jadi gak enak nih Am..
Udah gak apa-apa.. Taruh barangmu dikamarku aja.. Akupun membantu mereka memasukkan barang..
Aduh kita benar-benar sungkan Kien, Pica membuka suara.
Udah Doc Pica.. Gak apa-apa.. Aku membayangkan pasti sulit dengan perut besar itu harus membungkuk ataupun bangun dari tempat tidur yang rendah.
Makasi banyak ya Am..
It's oke Nji.. Udah kalian istirahat aja..
Iya Am..
(di kamar)
Gila ya sayang si Neam baik banget, wah aku jadi tau nih kenapa kamu dulu cinta mati sama dia? goda Anji pada Pica Istrinya.
Apa sih sayang, duh ahh.. Aku malu kalau inget itu. Aku berasa gak tau diri banget. Apalagi tuh liat sayang kamar Kien penuh dengan foto-foto tunangannya.
Sekarang aku bener-bener yakin sayang, kalau Kien bukan hanya cinta tunangannya ala anak remaja. Tapi memang dia benar-benar mencintai tunangannya sepenuh hidupnya.
Iya sayang, aku tau kisah perjalanan mereka dari SMA. "Mereka itu Romeo dan Julietnya kota kita", Anji menceritakan tentang Neam dan Qabilla.
Tapi sekarang kok mereka gak nikah-nikah?
Loh kan tunangan Neam ada di Australia sayang, denger-denger mereka putus. Tunangannya memilih pendidikannya kata Neam.
Putus?Loh kok bisa? Aku pikir mereka tidak akan pisah.
Entahlah..
Oia sayang kita ke Siloa* Hospitalnya sekarang atau besok?kamu capek kah?
Iya sayang besok aja gak apa-apa kan?
Yaudah sayang gak apa-apa..
Eh sayang beli makan malem aja yuk, skalian beliin Kien.
Hayuk.. Yang deket-deket aja ya?
Iya sayang di Galax* Mall aja ya. Tapi kita take away aja sayang biar bisa makan bareng Kien.
Mereka pun keluar berdua dan 1 jam pun sudah kembali sambil membawa bungkusan.
Kien.. Kien, Pica mengetok kamar tidur yang ditempati Kien,
Kien pun membuka pintu, "iya Pica?"
Ayo makan bareng bareng kita.
Anji pun mengkode Neam untuk keluar kamar.
Merekapun berkumpul di meja makan, Pica dan Anji membungkuskan Seafood untuk Neam.
Am, kok gue gak pernah liat si Kecil? Anji membuka obrolan
Neam sempat berhenti menyuapkan sendok ke bibirnya dan melirik Anji, lalu tersenyum. "Dia di Australia, Nji."
Ohh,, tapi kalian baik-baik aja kan? sambung Pica.
Aku berharap sih akan tetap baik-baik saja sekembalinya dia kesini. Jawab Neam sekenanya.
Kalian tidak putus kan? tanya Pica hati-hati..
Belom, tapi dia salah paham..
Salah paham?pasti tentang aku ya Kien?
Anji dan Pica menatap Neam tajam..
Iya, lalu dia tersenyum, udah gak usah dipikirin.
Kien karena aku? Ya Tuhan, Kien ijinkan aku minta nomer tunanganmu. Aku akan menjelaskan padanya. Aku benar-benar malu Kien dengan tunanganmu. Aku merasa berdosa dengan kalian.
Iya Am, lebih baik kita bertemu bersama aja, biar si Kecil juga tahu sekarang situasinya sudah berubah tidak seperti yang dia bayangkan.
Andaikan bisa. Aku juga udah gak tau nomer si Kecil. Dia merahasiakannya dariku. Dan dia di Autralia. Mau ketemu gimana..
Ya Tuhan Kien, aku minta maap Kien. Semua gara-gara aku.
Tapi jikalau memang tunanganmu datang, kamu bisa memintaku dan Anji datang kapan saja. Kami akan menjelaskannya pada tunanganmu Kien.
Iya, thx Nji, Doc Pica.. Kita tunggu aja waktu itu datang.