Chereads / Kabayan di Dunia Fantasi / Chapter 5 - Bab 5 Senyuman Maut

Chapter 5 - Bab 5 Senyuman Maut

Ketika para goblin melihat Kabayan, James dan Mathew, mereka langsung meraih senjata mereka dan berlari ke arah Kabayan dkk.

James menarik pedang yang dia kaitkan di pinggang dari serangkanya, Mathew mulai menyiapkan panah dan busur nya , sedangkan Kabayan mundur secara perlahan dan menengok ke arah James yang mulai menghampiri 3 goblin tersebut.

Dia menebaskan pedangnya kepada goblin yang berada di tengah.

Goblin tersebut terkejut karena dia tidak menyangka bahwa James akan menyerang balik dan tidak melarikan diri.

Tebasan pedang James mengenai tangan kanan goblin yang memegang pisau belati hingga pisau itu terjatuh, badan James tidak berhenti dan melewati para goblin dan James mulai menghunuskan pedangnya ke arah jantung goblin itu dari arah belakang.

Mathew melepaskan anak panahnya dengan cepat, panah nya mengenai goblin yang berada di sebelah kanan mereka dan panah tersebut terbenam pada bahu kanan si goblin,James pun menghabisi nyawa si goblin dengan menusuknya dari belakang.

Kabayan melihat pertarungan ini dengan wajah yang pucat, cipratan darah goblin yang ditusuk oleh James mengenai pipi Kabayan.

Kabayan mengusap pipi nya dan melihat lumuran darah segar di tangannya,tubuhnya gemetar dan dia terjatuh ketika secara tidak sadar melangkah mundur ketika goblin terakhir itu berlari ke arahnya.

Goblin yang berlari ke arah kabayan tidak melihat keadaan rekan nya yang sudah dikalahkan.

Goblin itu melompat ke arah Kabayan dan mencoba menusuk kabayan dengan batu tajamnya

Dan ketika goblin itu melihat ekspresi Kabayan yang panik, ia tersenyum dan menunjukan gigi dan taringnya yang tajam, Kabayan masih bisa melihat sisa daging dan darah di gigi goblin itu, dia merasa bahwa waktu terasa melambat. semua hal yang terjadi didepannya terlihat melambat seperti yang pernah ia lihat dalam film matrix.

Senyum goblin yang terlihat senang, ujung batu yang mengarah kepadanya, dan ujung pedang yang muncul secara tiba tina dan mengarah kepada leher goblin itu, semuanya berjalan sangat lambat sekali dimatanya.

pedang itu memotong leher goblin itu, leher goblin itu terlihat sangat empuk seperti tahu dan pedang itu memotong leher goblin tersebut secara lembut, cipratan darah yang kepala dan leher goblin itu pun melayang di udara.

Lalu kepala goblin itu melayang dan badan goblin tanpa kepala itu jatuh di pangkuan Kabayan.

Batu tajam yang digenggam goblin itu pun sudah terlempar entah kemana. Pandangan kabayan mengikuti kepala goblin yang melayang sebentar kemudian terjatuh dan menggelinding di dekatnya, dia tidak merasakan apa apa ketika darah yg keluar dari leher goblin itu terciprat ke wajah dan rambut ikal nya.

Pandangannya terkunci pada kepala goblin yang berhenti di akar pohon beringin, dan wajah goblin tersebut masih tersenyum ke arah kabayan.

Kabayan tidak akan pernah bisa melupakan senyuman maut itu seumur hidup nya,senyuman yang menyadarkan dirinya bahwa tidak semua senyum itu indah.

Kabayan secara tidak sadar memeluk erat tubuh goblin tanpa kepala itu, sambil memandang senyuman sang goblin yang masih mengarah kepadanya, dia merasa bahwa hanyalah dia dan goblin itu yang berada di dunia ini.

James dan Matthew menghampiri Kabayan karena khawatir bila ia akan ketakutan, namun yang mereka lihat hanya adegan pria yang memeluk tubuh kekasihnya erat-erat dan terlihat shock melihat kepala pasangannya yang tergeletak didekatnya.