Suara teriakan para goblin yang diselimuti api memecahkan kesunyian malam di Hutan Breeze, serangga dan binatang yang berada di sekitar melarikan diri ke arah hutan bagian dalam.
Goblin yang masih hidup pun berlarian dan coba memadamkan api di sekujur tubuh mereka, Jones memerintahkan warga untuk mengejar goblin yang mencoba untuk kabur dari perkemahan ini.
Kabayan pun mencoba membantu untuk menangkap salah satu goblin yang berlari, dia mengejar goblin tersebut ke semak semak dan memukul kepala goblin itu dengan pedang yang belum dikeluarkan dari sarung pedangnya.
Goblin itu pun terjatuh dan terdiam tak bergerak di atas rumput. Kabayan melirik ke arah perkemahan dan melihat James sedang beradu pedang dengan goblin yang berukuran besar. Terlihat ada bekas luka bakar di sekujur tubuh nya, namun goblin itu masih bisa bertahan dari serangan James.
James seperti hanya menunggu goblin tersebut untuk kehabisan stamina, karena goblin tersebut sudah terlihat melemah. Para warga yang sudah selesai menghabisi goblin yang kabur pun mulai mengelilingi goblin besar itu.
Goblin itu sadar bahwa sudah tidak ada jalan keluar lagi, dia melepaskan teriakan terakhirnya dan berlari menuju ke arah James dengan pedangnya, Mathew dan warga lain yang memakai panah pun melepaskan anak panah ke arah punggung goblin itu.
Dua anak panah berhasil terbenam pada punggung si goblin dan dia mulai melambat, meskipun anak panah tersebut tidak menancap terlalu dalam,namun itu cukup untuk melambatkan si goblin.
James memejamkan matanya sekejap dan ketika dia membuka kan matanya, pedang pada tangannya berkilau dengan cahaya lemah yang berwarna biru. James membungkukan badannya untuk mengambil kuda kuda, dan berlari ke arah goblin besar itu sambil menebaskan pedangnya.
Kabayan melihat pedang James memotong pinggang si goblin bagai memotong tahu yang lembut. Badan si goblin melayang ke depan dan melewati James, namun pinggang dan kaki goblin tersebut terhenti dan terjatuh di dekat James.
Para warga bersorak dan tertawa melihat aksi James yang berhasil mengalahkan goblin itu, Jones tersenyum kecil melihat para warga yang terlihat senang. Kabayan melihat mata Mathew seperti bersinar sinar, dan wajah penuh kebanggaan pun bisa terlihat dari senyumannya itu.
Kabayan pun menggenggam erat pedang di tangannya dan mengangkat pedangnya tinggi tinggi sambil ikut bersorak bersama warga. Rasa takut,cemas, dan gelisah seakan ingin dia tumpahkan pada teriakannya itu.
Dia sangat bersyukur dengan hasil pertarungan ini, tidak ada warga yang terluka dan kawanan goblin pun bisa dikalahkan dengan lancar. Dia sangat takjub dengan apa yang ditunjukkan oleh Jones dan James.
Hal yang diluar nalar pikiran tersebut terjadi dan ia saksikan dengan kedua matanya, dia menarik napas dalam dalam dan merasa sangat hidup saat ini, lalu ia berteriak sekeras kerasnya sambil mengingat saat saat Jones menjulurkan tangan dan mengeluarkan api besar yang melahap para goblin.
" MAK, BAYAN JUGA PENGEN JADI DUKUN SAKTI !! "
---------------------------------
Di suatu ruangan pada malam hari, cahaya yang berasal dari lilin menerangi ruangan ini. Api kecil dari lilin dan cahaya bulan yang masuk dari jendela kecil di sisi ruangan itu cukup untuk memberikan penerangan untuk manusia agar bisa melihat jelas.
Di tembok ruangan tersebut terlihat bayangan dua manusia yang berhadap hadapan dan hanya terpisah oleh meja diantara mereka. Terlihat asap asap yang berada di sekitar salah satu orang itu, suara yang berasal dari sesuatu yang terbakar pun bisa terdengar.
Salah satu orang itu terlihat gelisah dari bayangannya yang tidak bisa diam, lalu terdengar suara penuh kegugupan yang memecahkan kesunyian dalam ruangan ini.
" Anu Ki.. Saya.. saya pengen di buka kan aura nya Ki.."