Sesampainya di toko ibu Hyun A, ibu Hyun A menyapa Ye Rin "oh lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu?", "kabarku baik tante, kabar tante bagaimana?".
"syukurlah tante baik, oh apa kamu mau membeli kue untuk Sung Hoon", "iya, oh ya tante sama kue untuk Yeo soo dan Appa".
"baiklah tunggu disini sebentar ya", "iya"jawab Ye Rin dengan ramah.
"eh Hyun A sekalian kasih ke ibumu aku mau melihat kue yang lain, saat Ye Rin melihat lihat kue ia tidak sengaja melihat Geu Rim dan Oh Soo melewati toko milik ibunya Hyun A.
Beberapa menit kemudian "Ye Rin!"sapa Hyun A sambil memegang pundak Ye Rin sehingga ia terkejut, "oh maaf, apa aku mengejutkanmu?".
"sedikit", "kamu ini kasiankan Ye Rin sampai terkejut seperti itu. Kamu tidak apakan?"sahut ibu Hyun A yang berjalan menghampiri Ye Rin.
"iya tidak apa tante, Ye Rin pamit dulu ya. Nanti takutnya sampai rumah kemalaman"jawab Ye Rin, "yasudah hati hati salam untuk ibumu ya".
"iya tan, Hyun A aku pamit dulu ya. Aku pulang dulu tante"kata Ye Rin setelah itu membungkuk untuk berpamitan.
Setelah membungkuk Ye Rin berjalan meninggalkan Hyun A bersama dengan ibunya, di luar toko ia memperbaiki letak bonekanya dan letak kantung plastik yang ia bawa.
Ye Rin berjalan ke kiri sama seperti jalan yang di ambil oleh Oh Soo.
Oh Soo sedang duduk bersebalahan dengan Geu Rim yang mengungkapkan keluh kesah padanya soal kakaknya dan tugas yang menumpuk sampai sampai ia menceritakan kalau ia memiliki kantung mata karena ia jarang tidur.
Geu Rim menceritakan pada Oh Soo seperti anak kecil yang mengadu pada orang tua mereka.
Saat Geu Rim bercerita, tak lama Ye Rin berjalan dari arah mereka datang tadi, Ye Rin tidak memperdulikan kalau adiknya bersama dengan sahabatnya.
Ia melewati Geu Rim yang sempat namanya dipanggil oleh Geu Rim, "kenapa dengan kakakmu apa dia sudah kembali seperti semula".
"mungkin", tiba tiba ada pesan masuk dari Ye Rin 'jaga sahabatku jangan sampai aku mendengar ia merengek karena kau membuatnya menangis' kataku di pesan yang kukirim ke Oh Soo sambil berjalan.
Setelah ia membaca pesan dari kakaknya, Oh Soo menengok kebelakang tetapi ia tidak mendapati kakaknya berada dibelakangnya dan artinya ia sudah turun.
'ye nuna'jawab Oh Soo singkay di seberang sana, yang membuat Ye Rin terseyum dengan jawaban Oh Soo. Oh Soo mematikan hanphonenya dan itu disadari oleh Geu Rim, "siapa?".
"biasa si nuna memintaku agar tidak pulang terlambat", "kamu yakin?".
"iya"jawab Oh Soo sambil mencium kepala Geu Rim yang bersender dibahunya.
Ia sudah berada di lobi dan memutuskan untuk berjalan sedikit ke trotoar untuk memberhentikan taksi yang melintas.
Setelah beberapa saat menunggu taksi, akhirnya Ye Rin mendapatkan taksi yang ia inginkan.
Saat membuka pintu dan duduk di bangku penumpang.
Ye Rin "pak tolong ke kantor JTBC ya", "baik"jawab sopir.
Sebelum taksi meninggalkan tempat, Ye Rin segera menutup pintu lalu taksi berjalan meninggalkan tempat tersebut.
Tidak berapa lama perjalanan Ye Rin terhenti di depan kantor JTBC, tempat Yeo Soo bekerja.
Ia berjalan sambil membawa boneka serta makanan untuk Oppa, saat memasuki lift ia berjumpa dengan Han Eun-byul ia adalah produser JTBC yang tak sengaja bertemu dengan Ye Rin.
"unnie"sapa Ye Rin, "oh hai, (memperhatikan boneka yang dibawa Ye Rin) apa itu dari Sung Hoon. Ia romantis sekali"kata Eun Byul sambil melangkah menuju lift bersama adik iparnya.
"lalu kekasih unnie bagaimana?", "yah kamu bisa tebak bagaimana sifat kakakmu padaku (sambil menyeruput minuman di tangan kanannya), oh aku hampir lupa. Aku pergi dulu ya, soal kakakmu ada dimana di tempat biasa. Apa kamu mengingatnya?"katanya lalu pergi meninggalkan Ye Rin di lift.
"ehm"jawab Ye Rin, saat lift tertutup ia menaruh barangnya lalu merengganggangkan badannya karena membawa barang yang bisa dibilang membuat badan pegal.
Saat lift berbunyi 'ting...' Ye Rin berjalan keluar dan menuju ruangan Yeo Soo.
Yeo Soo terlihat sangat pegal karena menarik kedua tangannya keatas sehingga badannya mengikuti gerakan tangannya.
Ye Rin mengetuk jendela kaca yang terletak disamping kiri Yeo Soo, Ye Soopun segera memberhentikan kegiatannya lalu menghampiri adik perempuan satu satunya untuk memeluknya.
Di depan ruangannya Yeo Soo memeluk adik kesayangannya, "kita menjadi pusat perhantian". "
baiklah ayo kita masuk", Yeo Soo membuka pintu ruangannya sedangkan teman teman sekantor sedaritadi memperhatikan Ye Rin yang seperti baru pertama kali melihatnya.
"lanjutkan pekerjaan kalian, dia adikku kalau kalian ingin mendekatinya kalian terlambat ia kekasih Sung Hoon jadi jangan berharap apa apa lagi mengerti.
Dan aku tidak ingin salah satu dari kalian menjadi adik iparku mengerti" kata Yeo Soo dengan senyum kemenangannya, yang jelas pernyataan Yeo Soo membuat mereka tidak bersemangat untuk melakukan pekerjaan tetapi saat Eun Byul masuk mereka langsung mengerjakan pekerjaan mereka masing masing.
"kenapa oppa bilang begitu pada mereka?", "agar mereka tidak menggodamu"jawab Yeo Soo dengan kesal karena ia tidak suka adik kesayangannya di goda oleh mereka.
"owh (mendekat ke tempat Yeo Soo berdiri dengan menaruh boneka di kursi), kalau begitu gomawo oppa (memeluk Yeo Soo dari belakang)".
"apa kamu ingin pergi ke kantor Sung Hoon?", "ehm"jawab Ye Rin yang mepererat pelukannya.
"mau kuantar, aku juga ingin kesana", "yah (melepas pelukannya dengan mimik wajah yang murung).
"aku saja ingin menghabiskan waktu denganmu, kenapa sekarang kamu membatalkan. Memang benar kata unnie, kakak seperti mereka", beranjak dari tempatnya mengambil bonekanya dan "ayo"ajak adiknya.
Yeo Soo yang memperhatikan tingkah adiknya tersebut hanya bisa terseyum geli dan mengikutinya dari belakang sambil menjahili adik kesayangannya.