Chereads / 25 December: Karena Buku Bersampul Coklat / Chapter 12 - Ojek Pribadi Ye Rin

Chapter 12 - Ojek Pribadi Ye Rin

Keesokan harinya Oh Soo sudah menunggu Ye Rin di lantai bawah, "kenapa belum berangkat?"tanya Yeo Soo dengan bingung "aku mau menunggu nuna!". Yeo Soo yang sedang minum tiba tiba tersedak bahkan saking kagetnya menyemprotkan air didalam mulutnya, "apa kau yakin, apa aku tak salah dengar kau memanggil kakakmu nuna tumben sekali dan kau menunggunya?". "lalu kenapa kamu tidak berangkat ke sekolah", "hari ini aku bolos tak apakan bu, aku khawatir penjahat itu akan mencelakai nuna lagi"akui Oh Soo sambil menunduk. (Ibu menarik nafas panjang untuk kelakuan anak kesayangannya itu) "yasudah nanti ibu izinkan ke sekolah, tetapi sebagai gantinya jaga nunamu dengan baik. Kalau ada apa apa, hubungi hyeongmu mengerti!"kata ibu dengan memperingatkan Oh Soo sambil berjalan meninggalkan mereka yang sedang menunggu kedatangan seseorang, "apa benar kamu melihatnya dimana??". "si perempuan itu Hye Rim mengubah namanya menjadi Seol Hee dan yang kugambar saat di TKP yaitu seorang laki laki dihadapannya itu adalah Sung Won. Memang aku tidak dengar dengan jelas apa percakapan mereka, tetapi aku mengenal jam tangan yang ia pakai saat kecelakaan nuna terjadi", tiba tiba suara langkah kaki menuruni tangga sambil merapikan rambutnya.

Sesampainya di lantai dasar ia dikejutkan oleh 2 orang yang menatapnya tanpa berkedip, "kenapa kalian menatapku seperti itu?"kataku sambil memegang dada karena melihat kedua laki laki tersebut menatapku ditambah mereka tidak berkedip sedikitpun. "tidak apa hanya saja, aku mulai bertanya tanya tumben sekali kekasihmu tidak datang untuk menjemputmu?", "iya juga ya. Apa karena semalam aku lupa nyalakan hanphone". "memang itu kebisaanmu", kemudian menghampiri meja yang terdapat sebuah hanphone miliknya. Segeralah ia menyalakan hanphonenya, setelah dinyalakan terdapat 35 panggilan tidak terjawab dari Sung Hoon. "kenapa panggilan darinya banyak sekali, tetapi ia tidak mengirim pesan untuk tujuannya menelponku apa kalian tau??"tanyaku yang bertukar pandang dengan dua laki laki dibelakangnya tetapi mereka menjawab dengan gelengan kepala mereka dengan kompak. "apa aku kesana saja?", "biar aku yang antar!" jawab Oh Soo yang berdiri sambil mengambil jaketnya tepat disampingnya. "sebentar kenapa kamu tidak masuk sekolah??"tanyaku dengan heran "yaelah bolos sekali tak apakan?"rayu Oh Soo dengan gaya yang hampir sama saat Ye Rin merayunya. "yasudah ayo antar aku, kebetulan aku ada kuliah siang hari ini dan juga untukmu oppa", "ada apa??'jawab Yeo Soo malas. "kenapa tidak kerja?", "nanti sudah sana pergi kau mengangguku saja"akui Yeo So sambil melanjutkan menonton televisi.

Ye Rin berjalan bersama Oh Soo yang tampak gelisah sedaritadi ia meninggalkan duduknya, "Oh Soo!"panggilku, seketika Oh Soo terkejut membuyarkan lamunannya untuk menjawab "ye nuna". "kenapa dengamu sepertinya pikiranmu tidak setenang pikiranku"kataku sambil memeluk boneka pemberian Sung Hoon, "mian nuna. Tapi sebaiknya nuna jangan ke kantor Sung Hoon dulu"kata Oh Soo sambil menunduk. Ye Rin berhenti dan melihat adiknya yang gelisah akan dirinya nanti "we?? (kenapa)", "aku takut ia akan mencelakai kakak lagi"kata Oh Soo dan bertepatan saat Oh Soo mengatakan kegelisahannya Yeo Soo memperhatikan mereka melewati jendela. Ye Rin merasa kasian pada adiknya yang sangat menghawatirkan dirinya, Ye Rin perlahan lahan berjalan menghampiri adiknya dan memeluknya. Oh Soo hanya bisa terdiam di pelukan kakaknya, sambil menenangkan Oh Soo "tidak apa, jangan khawatir. Apa kamu kemarin melihat seseorang?". Oh Soo menjawab dengan anggukan kepalanya dan "ia yang hampir membunuh kakak saat 6 tahun yang lalu". Ye Rin tercengang dengan perkataan Oh Soo ia berusaha tenang untuk adiknya agar tidak bertambah khawatir tetapi keadaan berkata lain. Tanpa bisa berkata apa apa untuk menenangkan adiknya, ia melepaskan pelukannya lalu berjalan mundur tetapi ia terbentur oleh badan Yeo Soo tepat dibelakangnya seperti tameng yang melindungi Ye Rin. Ia mencoba untuk tetap tenaang meskipun wajahnya menunjukan kegelisahan, Yeo Soo yang memegang kedua pundak dengan kedua tangannya berkata "pergilah adikmu akan menjagamu. Kamu juga jangan takut dengan buktimu, sudah lindungi kakakmu. Aku harus pergi ada sesuatu yang akan kukerjakan" kata Yeo Soo sambil berjalan meninggalkan Ye Rin, saat beberapa langkah Ye Rin nenarik lengan Yeo Soo sehingga Yeo Soo terpaksa berhenti dan membalikkan badannya Ye Rinpun juga melakukan hal yang sama. "oppa"rengek Ye Rin sambil memajukan mulutnya yang khas, tadinya Yeo Soo bersifat tegas dengan adiknya tiba tiba luntur seketika karena ekspresi adiknya. Yeo Soopun tertawa melihat adiknya merengek padanya "tenang saja (meletakkan tangan kanannya ke kepala Ye Rin lalu mengusap kepalanya dengan lembut), adikmu akan menjagamu jadi jangan khawatir. Aku pergi juga ada hal lain, tenang saja sehabis aku mengurus itu semua aku akan bekerja. Mengerti"kata Yeo Soo sambil terseyum lembut lalu meninggalkan adiknya dalam posisi yang sama, Oh Soo berjalan ke tempat kakaknya dan "ayo nuna"ajak Oh Soo.

Ye Rinpun menyerah membiarkan adiknya menarik tangannya, setelah mereka didepan motor Oh Soo. Oh Soo mengambil helm dan memasangkan helm pada nunanya. Sesudah Oh Soo memakaikan helm pada kakaknya, Ye Rin menengadah karena Oh Soo lebih tinggi darinya. Ia terus menengadah dan mengedipkan kedua matanya, "jangan lakukan itu nuna". "we?", "kalau nuna melakukan itu, kita tidak akan sampai ke tempat hyeong"jawab Oh Soo pada kakaknya. Setelah memasangkan helm pada kakaknya, ia menaiki motor memakai helm untuk melindungi kepala menyalakan mesin membiarkan nuna kesayangannya menaiki motor miliknya. Saat menyalakan mesin motor, Ye Rin mengalangkan kedua tangannya sehingga Ye Rin menyandarkan kepalanya di punggung Oh Soo. Oh Soo yang sadar akan kelakuan nunanya, ia memutuskan membiarkannya. Lalu perlahan lahan ia menjalankan motornya setelah mobil Yeo Soo meninggalkan mereka beberapa menit yang lalu.