Siksa Manusia Sirik – Bagian 1
Bandung, Indonesia, 15 Agustus 1981.
Di malam yang penuh bintang, seorang gadis bernama Rahayu, berusia 19 tahun, berdiri di Stasiun Kereta Bandung. Angin malam berembus pelan, membelai rambut panjangnya yang terurai. Dia baru saja tiba dari kampung halamannya dan langsung menuju Rumah Sakit Kurnia Abadi.
Tujuannya hanya satu: menjenguk ibunya, Bu Wiryo, yang dikabarkan menderita stroke parah. Rumah sakit itu tampak sunyi ketika Rahayu melangkah masuk. Cahaya lampu neon redup menambah kesan dingin pada lorong-lorongnya. Sambil menunggu jadwal kunjungan pasien, ia duduk di ruang tunggu dan menyalakan radio kecil yang ia bawa dari rumah.
Terdengar suara penyiar laki-laki dengan nada serius.
"Malam ini, kita akan membahas kisah seorang perempuan bernama Sarah, yang pernah mengalami koma panjang. Banyak yang percaya bahwa dia mengalami fenomena aneh, bahkan disebut sebagai seorang 'time traveler'... Kisah ini berawal dari tahun 1978, ketika Sarah dirawat di Rumah Sakit Kurnia Abadi setelah mengalami kejadian misterius..."
Rahayu mengernyit. Nama rumah sakit yang disebutkan sama dengan tempat ia berada sekarang. Tapi ia tidak terlalu peduli. Itu hanyalah cerita aneh di radio.
Namun, di dekatnya, seorang dokter yang sedang merapikan berkas-berkas di meja administrasi tiba-tiba berhenti. Wajahnya tampak berubah ketika mendengar nama itu.
"Sarah? Dia pasien kami dulu..." gumam dokter itu pelan, hampir tidak terdengar.
Rahayu menoleh sekilas, tapi kemudian mengangkat bahu. Ia tidak ingin ambil pusing. Fokus utamanya adalah ibunya.
Namun, tanpa ia sadari, malam itu adalah awal dari sesuatu yang lebih besar. Rahasia lama Rumah Sakit Kurnia Abadi perlahan mulai terbuka kembali...