Siksa Manusia Sirik – Bagian 7
Kamar rumah sakit tiba-tiba dipenuhi teriakan panik. Pasien-pasien lain berhamburan keluar, beberapa perawat yang baru datang berusaha menenangkan situasi, tapi mereka sendiri ketakutan melihat apa yang terjadi di dalam.
Bu Wiryo melayang di udara.
Matanya membelalak kosong, tubuhnya gemetar seolah ditarik oleh kekuatan tak kasat mata. Sarah dan Rahayu hanya bisa terpaku, jantung mereka berdegup kencang. Sinta dan Gunawan mundur, wajah mereka pucat pasi.
"IBU!!!" Rahayu berteriak sekuat tenaga, mencoba meraih tangan ibunya.
Tapi terlambat.
Braak!
Tubuh Bu Wiryo terlempar ke langit-langit sebelum akhirnya jatuh dengan keras ke lantai. Suara tulang patah terdengar begitu jelas. Seketika, ruangan menjadi sunyi.
Rahayu berlari menghampiri ibunya yang kini tergeletak tak bergerak. Tangannya gemetar saat mencoba mengguncang tubuh lemah itu. "Ibu? Ibu bangun, jangan tinggalkan aku!"
Tidak ada jawaban. Tidak ada hembusan napas. Tidak ada detak jantung.
Rahayu menjerit, air matanya mengalir deras. "Tidaaak! Ibu jangan pergi!"
Sinta menangis, Gunawan berusaha menenangkan, tapi mereka sendiri masih terguncang dengan apa yang baru saja terjadi. Sarah berdiri diam, matanya dipenuhi ketakutan. Ia tahu… ini bukan kematian biasa.
Sebelum Bu Wiryo jatuh, ada sesuatu yang menyeretnya ke udara.
Dan yang paling menakutkan… suara misterius yang terdengar sebelum itu: "Dia akan datang…"
Siapa yang akan datang?
Atau lebih tepatnya… apa yang sedang mengincar mereka?