Malam Hari - Apartemen Kobayashi
Setelah menikmati makan malam mewah dan menghabiskan waktu di kota, rombongan akhirnya kembali ke apartemen Kobayashi. Di dalam mobil, suasana terasa lebih tenang, mungkin karena semua masih memproses kejadian yang baru saja mereka alami. Tohru tampak masih sulit percaya dengan semua yang terjadi, sementara Ilulu dan Kanna sudah tertidur dengan nyenyak di kursi mereka.
Sesampainya di apartemen, Kazuki duduk di sofa dengan nyaman. Lucoa dan Kobayashi mengambil tempat di sampingnya, sementara Kanna langsung masuk ke kamar untuk beristirahat. Ilulu memilih duduk di lantai dengan wajah lelah.
Kazuki (tersenyum): Hari ini cukup panjang, ya? Aku harap kalian menikmatinya.
Lucoa (mendekat dengan senyum menggoda): Tentu saja~ Aku belum pernah mengalami hari seperti ini sebelumnya~
Kobayashi (menghela napas): Aku juga... Sejujurnya, ini sangat berbeda dari keseharianku yang biasa.
Kazuki (tertawa kecil): Aku hanya ingin melihat kalian bahagia.
Lucoa tersenyum sambil menyandarkan kepalanya di bahu Kazuki. Kobayashi yang melihatnya hanya bisa menatap dengan ekspresi rumit. Biasanya, dia bukan orang yang terbuka soal perasaannya, tapi malam ini, entah kenapa semuanya terasa lebih santai dan nyaman.
Beberapa Menit Kemudian - Balkon Apartemen
Kazuki berdiri di balkon, menatap langit malam yang bertabur bintang. Angin malam yang sejuk berhembus pelan, membuat suasana semakin tenang. Tak lama kemudian, Kobayashi datang menghampirinya sambil membawa dua gelas minuman.
Kobayashi (menyerahkan gelas): Minumlah, kau pasti lelah setelah seharian menemani kami.
Kazuki (tersenyum): Terima kasih. Aku baik-baik saja.
Kobayashi menyesap minumannya perlahan. Tatapannya lurus ke langit, seperti sedang berpikir dalam-dalam.
Kobayashi (pelan): Aku jarang melakukan ini... tapi aku ingin mengucapkan terima kasih.
Kazuki (mengangkat alis): Untuk apa?
Kobayashi (tersenyum lembut): Untuk segalanya. Untuk hari ini. Untuk membuatku merasa spesial.
Kazuki tersenyum dan menatapnya dalam. Keheningan menyelimuti mereka, tetapi bukan keheningan yang canggung. Ada ketenangan di antara mereka berdua. Kobayashi yang biasanya cuek dan tak terlalu peduli dengan hal-hal romantis, kini tampak berbeda. Pipinya sedikit memerah, dan tanpa sadar, ia menyandarkan kepalanya di dada Kazuki.
Kazuki (lembut): Ini pertama kalinya aku melihatmu seperti ini.
Kobayashi (berbisik): Jangan terlalu dipikirkan... Aku hanya ingin menikmati momen ini.
Kazuki tersenyum kecil, lalu dengan lembut mengecup kening Kobayashi. Kobayashi menutup matanya sejenak, menikmati kehangatan yang terasa asing namun nyaman di hatinya.
Di Dalam Apartemen - Lucoa Memperhatikan dari Jauh
Lucoa yang duduk di dalam apartemen melihat mereka dari kejauhan dengan senyum misterius. Ia tahu betul bahwa ini adalah pertama kalinya Kobayashi menunjukkan sisi manisnya seperti itu.
Lucoa (berbisik pada diri sendiri): Fufu~ Sepertinya ada yang mulai jatuh cinta~
Tak ingin ketinggalan, Lucoa kemudian berjalan keluar dan bergabung dengan mereka di balkon. Dengan wajah penuh godaan, ia langsung melingkarkan tangannya di lengan Kazuki.
Lucoa (manja): Tidak adil kalau hanya Kobayashi yang mendapatkan momen manis~ Aku juga ingin!
Kazuki (tertawa): Baiklah, baiklah. Aku tidak keberatan.
Tanpa ragu, Lucoa mencium pipi Kazuki dengan lembut, membuat Kobayashi langsung memerah dan berdeham untuk menutupi rasa malunya. Kazuki hanya bisa tertawa kecil, sementara Lucoa tersenyum puas.
Malam Berlanjut dengan Keheningan yang Manis
Setelah beberapa saat, mereka bertiga hanya berdiri di balkon, menikmati langit malam yang cerah. Kazuki merasa bahagia melihat bagaimana hubungan mereka perlahan berkembang ke arah yang lebih dalam.
Tanpa disadari, Kobayashi tiba-tiba meraih tangan Kazuki dan menggenggamnya erat, sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Ia menatap Kazuki dengan mata yang penuh ketulusan.
Kobayashi (pelan): Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku... Tapi untuk pertama kalinya, aku merasa ingin dekat dengan seseorang seperti ini.
Kazuki (tersenyum hangat): Jika itu yang kau rasakan, maka biarkan saja mengalir apa adanya.
Lucoa (menggoda): Wah~ Kobayashi yang pemalu akhirnya menunjukkan perasaannya! Aku suka sekali melihat ini~
Kobayashi hanya menghela napas sambil memalingkan wajahnya yang sudah benar-benar merah. Kazuki mengeratkan genggaman tangannya, memberi Kobayashi rasa nyaman yang baru ia temukan.
Di dalam apartemen, Tohru, yang mengintip dari balik pintu, hanya bisa mengerutkan dahi dengan ekspresi cemburu.
Tohru (menggerutu): Ini tidak bisa dibiarkan... Aku tidak akan kalah dari mereka!
Sementara itu, Kanna yang baru bangun dari tidurnya hanya menguap dan kembali ke kamar, tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi.
Setelah berbagi momen romantis di balkon, Kazuki, Lucoa, dan Kobayashi kembali ke dalam apartemen. Udara malam semakin dingin, dan suasana menjadi lebih nyaman.
Kanna sudah tertidur pulas di kamarnya sejak tadi, sementara Ilulu tampak duduk di lantai dengan ekspresi lelah. Tohru, di sisi lain, masih cemberut setelah melihat momen mesra antara Kazuki, Kobayashi, dan Lucoa.
Kazuki (tersenyum) : Hari ini benar-benar melelahkan, ya?
Ilulu (menghela napas) : Haaah… Aku cuma ingin tidur sekarang.
Tohru (melipat tangan) : Hmph! Aku masih belum terima dengan semua ini!
Kobayashi (datar) : Jangan mulai lagi, Tohru.
Tohru (menggembungkan pipinya) : Tapi tetap saja! Bagaimana bisa Kazuki mendapatkan perhatian sebanyak itu dari Lucoa dan Kobayashi!?
Lucoa (tersenyum nakal) : Fufu~ Karena Kazuki memang luar biasa~
Tohru semakin kesal, tetapi kemudian hujan deras mulai turun di luar, membuat semua orang langsung menoleh ke jendela.
Tohru (mengernyit) : Eh? Hujan deras tiba-tiba?
Ilulu (melirik ke luar) : Wah… Sepertinya kita tidak akan bisa pulang malam ini.
Tohru (terkejut) : EHH!? Aku harus pulang ke rumah untuk melindungi tempat itu!
Kazuki (menenangkannya) : Jangan khawatir, tempatmu pasti baik-baik saja. Hujan tidak akan merusaknya.
Kobayashi (menghela napas) : Lagipula, kau ingin pulang sekarang? Di tengah hujan deras seperti ini?
Tohru terdiam sejenak, lalu menggumamkan sesuatu dengan wajah kesal.
Tohru (merengut) : Ugh… baiklah… Aku menginap malam ini.
Ilulu (meregangkan tubuh) : Kalau begitu, aku juga akan tidur di sini. Aku terlalu malas pulang sekarang.
Kobayashi (mengusap wajah) : Oke, berarti semuanya menginap di sini, ya?
Lucoa (tertawa kecil) : Wah, jadi pesta menginap, ya~
Kobayashi hanya bisa menghela napas, sementara Kazuki tersenyum tipis melihat bagaimana semua orang akhirnya menerima keadaan ini.
Akhir Episode 36.