Sore Hari - Kedatangan Kobayashi
Langit sore yang mulai berwarna jingga menandakan pergantian waktu. Di rumah Kazuki, Lucoa duduk dengan tenang di ruang tamu, sesekali melirik ke arah Kazuki yang sedang membaca buku di sudut ruangan. Hari-hari bersama Kazuki terasa berbeda—lebih tenang, lebih damai. Namun, ada sesuatu yang masih mengganjal di hatinya.
Tiba-tiba, bel rumah berbunyi. Kazuki bangkit dengan santai dan membuka pintu, mendapati Kobayashi berdiri di sana dengan ekspresi penasaran.
Kobayashi: "Yo, maaf datang tanpa pemberitahuan. Aku penasaran bagaimana keadaan Lucoa."
Kazuki tersenyum, memberi jalan bagi Kobayashi untuk masuk. Begitu melihat Lucoa, Kobayashi langsung duduk di sofa di sebelahnya.
Kobayashi: "Jadi, bagaimana? Kau baik-baik saja?"
Lucoa menatap Kobayashi dengan ekspresi lembut.
Lucoa: "Aku baik… Lebih baik dari sebelumnya, sejujurnya."
Kobayashi memperhatikan bagaimana Lucoa tampak lebih tenang, lebih bahagia. Namun, instingnya mengatakan ada lebih banyak hal yang belum diceritakan.
Menceritakan Segalanya
Setelah beberapa saat berbincang ringan, Lucoa akhirnya memutuskan untuk menceritakan semuanya. Tentang perasaannya setelah perpisahan dengan Shouta, tentang bagaimana Kazuki menawarkan kenyamanan, dan bagaimana malam sebelumnya telah menjadi titik balik dalam hidupnya.
Lucoa: "Kazuki benar-benar membantuku melalui semuanya… Aku tidak tahu harus bagaimana jika tidak ada dia."
Kobayashi menatap Kazuki, yang tetap tenang dan tersenyum seperti biasa. Ada sesuatu dalam cara pria itu bersikap yang membuatnya terlihat begitu bijaksana.
Kobayashi: "Jadi begitu, huh… Aku harus mengakui, aku sedikit terkejut."
Lucoa tersenyum kecil.
Lucoa: "Bukan hanya kau yang terkejut, aku sendiri pun tidak menyangka. Tapi aku… senang."
Kobayashi terdiam, merasakan sesuatu yang aneh di dadanya. Campuran antara terkejut, penasaran, dan… entah bagaimana, sedikit cemburu.
Malam Hari - Sebuah Keputusan Mengejutkan
Setelah perbincangan panjang, suasana di dalam rumah terasa lebih santai. Namun, di dalam hati Kobayashi, ada dorongan aneh yang tidak bisa ia abaikan. Ia menatap Kazuki dengan penuh pemikiran, lalu mengambil keputusan mendadak.
Kobayashi: "Kazuki… Aku ingin mencoba sesuatu."
Kazuki menoleh dengan tenang.
Kazuki: "Apa itu?"
Kobayashi: "Aku ingin menghabiskan malam di sini."
Lucoa melirik Kobayashi dengan tatapan penuh arti, seolah sudah menebak apa yang ia pikirkan.
Lucoa: "Oh? Kenapa tiba-tiba?"
Kobayashi: "Aku tidak tahu… Aku hanya merasa ingin berada di sini malam ini."
Kazuki tetap tersenyum tenang, lalu menatap Lucoa. Lucoa, yang sudah memahami situasinya, hanya terkekeh dan mengangkat bahu.
Lucoa: "Sepertinya Kazuki memiliki daya tarik yang luar biasa, ya?"
Kobayashi tersipu, tapi tetap mempertahankan ekspresi tenangnya.
Kazuki: "Kalau begitu, malam ini akan menjadi malam yang panjang."
Malam pun berlanjut dengan perbincangan yang lebih dalam, dengan Kobayashi dan Kazuki semakin mengenal satu sama lain dalam suasana yang lebih intim.
Di Apartemen Kobayashi - Tohru yang Gelisah
Sementara itu, di apartemen Kobayashi, Tohru merasakan ada yang tidak beres. Ia baru saja menerima panggilan dari Kobayashi yang menyuruhnya untuk tidak datang ke rumah malam ini.
Tohru: "Kenapa Kobayashi-san tiba-tiba mengatakan begitu? Ada yang aneh…"
Ilulu, yang sedang duduk di sofa, mengangkat alis.
Ilulu: "Mungkin dia sedang sibuk?"
Tohru menggigit bibirnya.
Tohru: "Aku harus mencari tahu… Tapi jika Kobayashi-san melarang, aku juga tidak bisa mengabaikan permintaannya."
Kanna, yang sedang menggambar di lantai, menatap Tohru dengan ekspresi datar.
Kanna: "Mungkin dia hanya ingin istirahat?"
Tohru masih merasa gelisah, tetapi akhirnya memilih untuk mempercayai keputusan Kobayashi.
Bersambung ke Episode 43…