Chereads / Miss Kobayashi’s Dragon Maid – Side Story: New Horizons / Chapter 38 - Episode 38: Hari Libur yang Penuh Kejutan

Chapter 38 - Episode 38: Hari Libur yang Penuh Kejutan

Pagi Hari - Apartemen Kobayashi

Hari ini adalah hari libur, suasana di apartemen terasa lebih santai. Sinar matahari menerobos jendela, menerangi ruangan dengan cahaya keemasan. Kobayashi menggeliat malas di tempat tidur sebelum akhirnya membuka mata. Di sampingnya, Lucoa masih tertidur dengan wajah damai, sementara Kazuki sudah bangun dan duduk di dekat jendela, menikmati secangkir kopi.

Kazuki (tersenyum) : Selamat pagi, Kobayashi.

Kobayashi (mengusap wajahnya) : Pagi… Aku masih merasa sedikit mengantuk.

Lucoa akhirnya mulai terbangun, menguap kecil sebelum menatap Kazuki dan Kobayashi dengan senyum menggoda.

Lucoa (menggeliat) : Kalian terlihat begitu manis pagi ini. Aku merasa seperti sedang bermimpi tidur di antara dua orang yang kusuka.

Kazuki hanya tersenyum kecil, sementara Kobayashi tersipu dan bangkit dari tempat tidur dengan sedikit gugup.

Kobayashi (mengalihkan pembicaraan) : Aku akan membuat kopi. Ada yang mau?

Kazuki (mengangkat cangkirnya) : Aku sudah lebih dulu.

Lucoa (tersenyum jahil) : Aku lebih suka sesuatu yang lebih manis… mungkin kecupan pagi dari Kazuki?

Kobayashi hampir tersedak saat mendengar itu, sementara Kazuki tertawa kecil sebelum mencubit pipi Lucoa dengan lembut.

Kazuki : Dasar, kau benar-benar tak pernah berhenti menggoda, ya?

Lucoa (tertawa) : Tentu saja, itu keahlianku!

Dapur - Beberapa Saat Kemudian

Saat Kobayashi membuat kopi, Ilulu dan Kanna berjalan ke dapur, terlihat masih mengantuk. Ilulu menjatuhkan kepalanya ke meja dengan ekspresi lelah.

Ilulu : Kenapa aku merasa semalam tidurku tidak nyenyak…?

Kanna (mengunyah roti) : Karena semalam kau tidur larut sambil main game.

Ilulu (mengerutkan dahi) : Oh… benar juga.

Tak lama kemudian, Tohru muncul dari arah kamar mandi, tampak lebih segar dibanding yang lain. Ia melirik Kazuki yang sedang mengobrol dengan Lucoa dan Kobayashi di ruang tamu, lalu mendekati mereka dengan ekspresi serius.

Tohru (menatap Kazuki) : Aku masih belum terbiasa melihatmu sedekat ini dengan Kobayashi… Tapi, aku harus mengakuinya, kau bukan manusia biasa.

Kazuki (tersenyum tenang) : Aku hanya melakukan yang terbaik untuk mereka.

Tohru (mendengus) : Hmph, jangan kira aku akan menerimamu begitu saja.

Kazuki mengangkat bahu santai, sementara Kobayashi menghela napas dan meneguk kopinya.

Kobayashi : Tohru, jangan mulai bertingkah lagi pagi-pagi begini… (menatap Kazuki) Ngomong-ngomong, apa rencanamu hari ini?

Kazuki berpikir sejenak, lalu tersenyum.

Kazuki : Bagaimana kalau kita pergi keluar? Mungkin jalan-jalan atau makan di luar?

Lucoa (berseri-seri) : Ide bagus! Aku ingin membeli sesuatu yang manis!

Kanna (mengangkat tangan) : Aku ingin es krim!

Ilulu (tertawa kecil) : Kalau begitu, ayo kita pergi!

Tohru (menyipitkan mata) : Hmph… Baiklah, tapi aku akan tetap mengawasi!

Siang Hari - Pusat Kota

Mereka akhirnya pergi ke pusat kota. Jalanan ramai dengan orang-orang yang menikmati hari libur. Kazuki berjalan di samping Kobayashi dan Lucoa, sementara Tohru terus mengawasinya dengan tatapan tajam.

Kazuki (melihat toko) : Bagaimana kalau kita mampir ke toko kue itu? Lucoa ingin yang manis, kan?

Lucoa (senang) : Ya! Aku ingin mencicipi semua yang ada di sana!

Kobayashi (tertawa kecil) : Jangan berlebihan, nanti perutmu sakit.

Mereka masuk ke toko kue dan memesan beberapa makanan manis. Kazuki memperhatikan bagaimana Lucoa menikmati kuenya dengan ekspresi bahagia.

Kazuki (tersenyum) : Aku senang melihatmu menikmati makananmu.

Lucoa (mengedipkan mata) : Aku lebih senang lagi kalau ada yang menyuapiku…

Kazuki akhirnya mengambil garpu kecil dan menyuapkan sepotong kue ke mulut Lucoa. Kobayashi hanya bisa menatap mereka dengan ekspresi campuran antara malu dan kesal.

Kobayashi : Kalian benar-benar seperti pasangan…

Lucoa (tertawa) : Bukankah kita memang begitu?

Tohru (menyela) : HENTIKAN KEMESRAAN KALIAN! (mencubit Kazuki)

Kazuki (tertawa) : Aku tidak bisa menahannya kalau mereka yang memulai duluan!

Setelah puas makan, mereka melanjutkan perjalanan ke taman. Kanna dan Ilulu bermain di ayunan, sementara Kazuki, Lucoa, dan Kobayashi duduk di bangku taman menikmati udara segar.

Malam Hari - Perpisahan yang Menyakitkan

Setelah seharian berjalan-jalan, mereka kembali ke apartemen untuk beristirahat sejenak. Namun, saat malam semakin larut, Kazuki dan Lucoa memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Kazuki (tersenyum) : Terima kasih untuk hari ini, semuanya. Aku akan pulang dulu.

Lucoa (menghela napas) : Aku juga. Sampai jumpa besok, Kobayashi~

Kobayashi (tersenyum kecil) : Hati-hati di jalan, kalian berdua.

Saat Lucoa tiba di rumahnya, ia mendapati Shouta duduk di meja belajar, tidak menunjukkan reaksi apa pun terhadap kedatangannya.

Lucoa (bercanda) : Aku pulang~ Kau tidak menyapaku?

Shouta tetap diam, bahkan tidak melirik ke arahnya. Ini bukan pertama kalinya, tetapi malam ini terasa lebih menusuk bagi Lucoa. Ia menghela napas, lalu duduk di sofa dengan perasaan berat di dadanya.

Lucoa (berbisik) : Kenapa kau tidak peduli lagi…?

Di sudut ruangan, Shouta menggenggam tangannya dengan erat, raut wajahnya tak terbaca. Ada sesuatu yang dipikirkannya… sesuatu yang akan mengubah hubungan mereka selamanya.

Bersambung ke Episode 39…