Pagi Hari - Apartemen Kobayashi
Cahaya matahari mulai masuk melalui jendela apartemen, menyinari ruangan dengan kehangatan lembut. Suasana pagi ini terasa lebih damai dari biasanya. Kazuki terbangun lebih dulu dan mendapati dirinya masih berada di apartemen Kobayashi. Di sisinya, Lucoa yang masih terlelap dengan ekspresi tenang, sementara Kobayashi tidur dengan posisi membelakanginya. Mereka bertiga menghabiskan malam yang indah bersama, menikmati kebersamaan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.
Kazuki (tersenyum kecil) : Jadi aku benar-benar tidur di sini sampai pagi?
Ia mengusap kepalanya pelan, mencoba mengingat kembali kejadian malam sebelumnya. Semua terasa begitu alami hingga ia lupa bahwa ini bukan apartemennya sendiri.
Dengan hati-hati, Kazuki bangkit dari tempat tidur, memastikan tidak membangunkan Lucoa dan Kobayashi. Ia menatap wajah mereka sejenak sebelum melangkah keluar kamar, menuju dapur dengan niat membuat sarapan.
Dapur - Beberapa Saat Kemudian
Kazuki mulai mencari bahan makanan di dapur, berpikir untuk memasak sesuatu yang spesial. Saat tengah memeriksa isi kulkas, ia mendengar langkah kaki dari belakangnya.
Tohru (menatap curiga) : Apa yang kau lakukan di sini sepagi ini, Kazuki?
Kazuki (tersenyum) : Hanya ingin membuatkan sarapan untuk mereka.
Tohru mendengus sambil menyilangkan tangan. Ia masih sedikit kesal karena malam sebelumnya ia melihat bagaimana Kazuki semakin dekat dengan Kobayashi dan Lucoa.
Tohru (menyipitkan mata) : Aku masih belum bisa menerimanya begitu saja...
Kazuki (tertawa kecil) : Kau bisa menolaknya, tapi aku tetap akan melakukan yang terbaik untuk mereka.
Tohru terdiam sejenak, lalu mendekat dan mengambil alih pisau dari tangan Kazuki.
Tohru (menghela napas) : Baiklah, kalau kau memang ingin membuat sarapan, biarkan aku yang membantu. Setidaknya biar aku yang memastikan makanannya enak.
Kazuki tersenyum, merasa lega karena meskipun Tohru masih cemburu, ia tetap bersikap baik.
Ruang Tamu - Sementara Itu
Ilulu yang masih mengantuk berjalan keluar dari kamar dan langsung menjatuhkan dirinya ke sofa.
Ilulu (menggeliat) : Ugh... aku belum siap untuk bangun...
Kanna yang sudah bangun sejak tadi duduk di sampingnya sambil memakan cemilan kecil.
Kanna (datar) : Pagi, Ilulu.
Ilulu (mengangguk lemas) : Pagi... Aku masih tidak percaya dengan apa yang terjadi semalam... (mengucek matanya) Kau melihat Kazuki dan yang lainnya?
Kanna (mengunyah) : Kazuki di dapur bersama Tohru. Lucoa dan Kobayashi masih tidur.
Ilulu hanya mendesah, merasa sedikit iri karena dirinya belum mendapat perhatian seperti yang didapatkan oleh Lucoa dan Kobayashi.
Kamar Kobayashi - Beberapa Saat Kemudian
Lucoa akhirnya terbangun, menggeliat dengan malas dan melihat bahwa Kazuki sudah tidak ada di sampingnya.
Lucoa (tersenyum lembut) : Kazuki bangun duluan, ya... (menatap Kobayashi yang masih tertidur) Dan kau juga, akhirnya mulai terbuka dengannya...
Lucoa lalu mendekati Kobayashi dan menggoyangkan bahunya pelan.
Lucoa (lembut) : Kobayashi~ Ayo bangun, Kazuki sedang menyiapkan sesuatu di dapur.
Kobayashi mengerang kecil sebelum akhirnya membuka matanya. Ia terlihat sedikit kebingungan sebelum mengingat kembali kejadian tadi malam. Wajahnya memerah saat ia menyadari betapa dekatnya dirinya dengan Kazuki semalam.
Kobayashi (gugup) : A-aku benar-benar membiarkan semua itu terjadi...
Lucoa tertawa kecil melihat ekspresi malu Kobayashi. Ia menepuk pundaknya dengan lembut.
Lucoa (menggoda) : Yah, ini sudah terjadi. Dan aku senang melihat sisi manismu, Kobayashi~
Kobayashi hanya menghela napas panjang sebelum akhirnya bangkit dari tempat tidur.
Dapur - Sarapan Bersama
Beberapa saat kemudian, mereka semua berkumpul di ruang makan untuk menikmati sarapan yang sudah disiapkan oleh Kazuki dan Tohru. Meskipun ada sedikit ketegangan di antara beberapa orang, suasana tetap hangat dan nyaman.
Kazuki (tersenyum) : Selamat pagi. Semoga kalian suka sarapannya.
Kobayashi (melirik ke arahnya) : Terima kasih, Kazuki... (masih sedikit malu)
Lucoa (dengan ceria) : Aku suka pria yang bisa memasak! (menyender pada Kazuki)
Tohru (menggerutu) : Hmph, jangan terlalu dekat dengannya di depanku!
Ilulu hanya mendengus pelan sementara Kanna tetap fokus pada makanannya.
Saat semua mulai menikmati sarapan mereka, Lucoa mendekatkan wajahnya ke Kazuki dan berbisik lembut.
Lucoa (menggoda) : Jadi, bagaimana? Tidur di sampingku dan Kobayashi terasa nyaman?
Kazuki (tersenyum kecil) : Aku tidak akan menyangkal bahwa itu adalah pengalaman yang luar biasa.
Lucoa tertawa kecil, sementara Kobayashi hanya bisa tersipu sambil berpura-pura fokus pada makanannya.
Kazuki meraih tangan Kobayashi secara perlahan di bawah meja, membuatnya sedikit terkejut, namun tidak menolak. Ini adalah awal dari hubungan yang semakin dalam di antara mereka.
Akhir Episode 37.