Sore Hari - Dalam Mobil Limousine
Setelah keluar dari toko perhiasan mewah, rombongan Kazuki kembali masuk ke dalam mobil limousine yang telah menunggu mereka. Suasana di dalam mobil terasa sedikit berbeda. Kobayashi masih menatap perhiasan yang kini ia kenakan, sementara Lucoa tersenyum puas sambil melirik Kazuki dengan tatapan penuh arti.
Kazuki (tersenyum) : Jadi, bagaimana? Senang dengan hadiah kalian?
Kobayashi (menghela napas) : Jujur, aku masih belum bisa percaya... Aku bahkan tidak pernah membayangkan memiliki barang semewah ini.
Lucoa (menggoda) : Fufu~ Aku sudah merasa seperti seorang ratu sekarang~
Tohru (cemberut) : Hmph! Ini mulai berlebihan...
Ilulu (mendekat ke Kazuki) : Jadi, kemana kita selanjutnya?
Kazuki (tenang) : Aku pikir kita bisa bersantai sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Bagaimana kalau kita makan malam bersama?
Kanna (senang) : Makan! Aku mau pancake!
Kobayashi (tertawa kecil) : Kanna, itu bukan makanan malam...
Kazuki (tersenyum) : Tidak masalah. Kita bisa makan apa saja yang kalian inginkan.
Malam Hari - Restoran Mewah di Pusat Kota
Kazuki membawa mereka ke sebuah restoran mewah yang terletak di lantai atas sebuah gedung tinggi, dengan pemandangan kota yang sangat indah di malam hari. Restoran ini terkenal dengan suasananya yang romantis, dengan pencahayaan redup dan musik lembut yang mengalun di latar belakang.
Pelayan (ramah) : Selamat datang, Tuan Kazuki. Kami telah menyiapkan meja eksklusif untuk Anda.
Kazuki mengangguk, dan mereka semua berjalan menuju meja yang berada di dekat jendela besar. Dari sana, mereka bisa melihat seluruh pemandangan kota yang dipenuhi cahaya gemerlap.
Lucoa (tersenyum) : Wah, suasana di sini benar-benar romantis~
Kobayashi (melihat sekeliling) : Aku belum pernah datang ke tempat seperti ini...
Tohru (mencibir) : Kenapa harus di tempat yang romantis seperti ini? Ini mencurigakan!
Kazuki (tertawa kecil) : Aku hanya ingin memberi pengalaman yang berbeda untuk kalian.
Mereka semua duduk, dan pelayan mulai menyajikan menu. Kazuki memesan berbagai hidangan lezat, memastikan setiap orang mendapatkan makanan yang mereka sukai. Sementara menunggu makanan tiba, Lucoa tiba-tiba menyandarkan kepalanya di bahu Kazuki dengan ekspresi manja.
Lucoa (berbisik) : Aku benar-benar suka saat bersamamu seperti ini~
Kazuki (tersenyum) : Aku juga senang. Kau membuat suasana semakin menyenangkan.
Kobayashi yang duduk di sebelah Kazuki melihat kejadian itu dengan wajah sedikit memerah. Dia mencoba mengabaikan, tetapi matanya terus melirik Kazuki.
Kobayashi (bergumam) : Kenapa aku jadi merasa aneh...
Ilulu (menatap Kazuki) : Jadi, kapan kau akan melakukan hal seperti itu padaku juga?
Tohru (waspada) : Aku tidak akan membiarkanmu begitu saja, Kazuki!
Kazuki (tertawa) : Kalian semua benar-benar ekspresif ya...
Setelah makanan disajikan, mereka mulai menikmati hidangan sambil mengobrol. Suasana menjadi lebih santai, dan sesekali Lucoa serta Kobayashi bertukar pandang dengan Kazuki. Ada sesuatu yang berbeda dalam hubungan mereka sekarang, sesuatu yang lebih dalam daripada sebelumnya.
Setelah Makan Malam - Balkon Restoran
Setelah selesai makan, Kazuki berjalan keluar ke balkon restoran untuk menghirup udara segar. Dari sana, pemandangan kota terlihat begitu indah dengan lampu-lampu yang berkilauan.
Tanpa disangka, Lucoa dan Kobayashi mengikuti Kazuki ke balkon.
Lucoa (tersenyum) : Indah sekali, bukan?
Kazuki (mengangguk) : Ya, pemandangan ini memang luar biasa.
Kobayashi (menatap Kazuki) : Aku ingin bertanya... Kenapa kau melakukan semua ini untuk kami?
Kazuki (tersenyum lembut) : Karena kalian berharga bagiku.
Kobayashi terdiam, wajahnya memerah sedikit. Lucoa tersenyum dan tanpa ragu menggenggam tangan Kazuki.
Lucoa (berbisik) : Kau benar-benar pria yang luar biasa.
Kazuki tidak menjawab, tetapi ia membalas genggaman tangan Lucoa dengan lembut. Kobayashi, yang melihat itu, tanpa sadar menggigit bibirnya sendiri dan menghela napas pelan.
Kobayashi (bergumam) : Aku mulai mengerti perasaan ini...
Di belakang mereka, Tohru mengintip dengan ekspresi kesal, sementara Ilulu dan Kanna hanya tertawa kecil melihat interaksi mereka.
Tiba-tiba, kembang api mulai menghiasi langit malam, membuat suasana semakin indah dan romantis. Kazuki tersenyum, lalu menatap Lucoa dan Kobayashi secara bergantian.
Kazuki (pelan) : Aku ingin momen ini tetap ada dalam ingatan kita selamanya.
Lucoa mendekat dan membisikkan sesuatu di telinga Kazuki, membuatnya tersenyum semakin lebar. Sementara itu, Kobayashi merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
Kobayashi (dalam hati) : Aku benar-benar tidak bisa menyangkal perasaan ini lagi...
Dengan hati yang penuh dengan berbagai emosi, mereka bertiga menikmati momen di bawah cahaya kembang api yang terus menerangi langit malam.
Bersambung ke Episode 36...