Chereads / Miss Kobayashi’s Dragon Maid – Side Story: New Horizons / Chapter 33 - Episode 33: Kilauan Berlian di Mata Mereka

Chapter 33 - Episode 33: Kilauan Berlian di Mata Mereka

Siang Hari - Perjalanan ke Toko Perhiasan

Setelah selesai membelikan perlengkapan untuk Lucoa dan Kobayashi, Kazuki membawa mereka ke sebuah toko perhiasan kelas atas yang terkenal hanya melayani pelanggan kalangan elite. Saat mereka tiba di depan toko, semua tokoh yang ikut serta terdiam, menatap kagum pada kemewahan tempat itu.

Tohru (terkejut) : Ini... toko perhiasan kelas atas? Kenapa kita kesini?

Ilulu (menganga) : Aku belum pernah masuk ke tempat seperti ini...

Kobayashi (heran) : Kazuki, kau yakin ini tidak berlebihan?

Kazuki (tenang) : Tidak ada yang berlebihan jika aku ingin memberikan yang terbaik untuk kalian.

Lucoa (tertawa kecil) : Oh Kazuki, kau benar-benar tahu cara memperlakukan wanita, ya.

Kanna (datar tapi senang) : Aku masih senang dengan barang-barang imut yang aku dapat tadi.

Mereka akhirnya melangkah masuk ke dalam toko. Interior yang mewah dengan lampu kristal berkilauan menyambut mereka. Semua perhiasan yang dipajang terlihat begitu mahal, hingga Kobayashi dan Ilulu menelan ludah.

Di Dalam Toko Perhiasan

Seorang pria dengan setelan rapi berdiri di belakang meja kasir, memperhatikan mereka dengan ekspresi profesional tetapi juga sedikit meremehkan Kazuki dan rombongannya.

Kasir Pria Elite (sopan tapi skeptis) : Selamat datang di toko perhiasan kami. Kami hanya melayani pelanggan yang benar-benar layak mendapatkan barang-barang berkualitas tinggi di sini. Apakah ada yang bisa saya bantu?

Kazuki (tenang) : Aku ingin memesan beberapa barang.

Kasir Pria Elite (tersenyum tipis) : Silakan, tetapi izinkan saya mengingatkan bahwa koleksi kami memiliki harga yang tidak semua orang bisa jangkau.

Kazuki tersenyum tanpa berkata-kata. Dengan santai, dia mengeluarkan dompetnya dan menunjukkan sebuah kartu hitam eksklusif—sebuah Black Card, simbol kekayaan tanpa batas.

Kasir Pria Elite (kaget, segera menunduk) : Maafkan saya, tuan! Mohon tunggu sebentar, saya akan segera mencarikan koleksi terbaik kami!

Lucoa, Kobayashi, Ilulu, dan Tohru terdiam. Mulut mereka terbuka lebar, tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat.

Ilulu (tercengang) : T-tunggu... Black Card?!

Tohru (waspada) : Aku masih harus mencari tahu dari mana dia mendapatkan kekayaannya...

Kobayashi (heran) : Aku merasa seperti hidup di dunia yang berbeda...

Lucoa (senyum menggoda) : Hoo~ Kazuki, kau benar-benar luar biasa.

Sementara mereka semua masih dalam keterkejutan, kasir elite itu segera memanggil beberapa stafnya. Mereka dengan sigap pergi ke ruang penyimpanan khusus, sementara pria itu kembali dengan daftar eksklusif.

Kasir Pria Elite (sopan) : Tuan, kami akan segera menyiapkan koleksi perhiasan terbaik kami. Apakah ada permintaan khusus?

Kazuki (tegas) : Aku ingin memesan dua kalung berlian, empat pasang anting berlian, dan dua cincin berlian. Pilihkan yang terbaik dan paling mahal yang kalian miliki.

Kasir Pria Elite (menunduk dalam) : Tentu, Tuan! Mohon tunggu sebentar!

Menunggu Barang di Antara Keterkejutan

Sementara mereka menunggu, suasana di antara rombongan terasa penuh keheningan. Mereka semua masih mencoba memahami situasi yang baru saja terjadi.

Ilulu (bisik-bisik ke Kobayashi) : Apa dia benar-benar manusia biasa?

Kobayashi (berbisik kembali) : Aku sendiri masih mencoba mencerna ini...

Kanna (tenang) : Kazuki memang baik. Aku suka Kazuki.

Tohru (mengerutkan dahi) : Aku tetap harus waspada...

Lucoa (tersenyum nakal) : Aku semakin menyukainya~

Beberapa menit kemudian, para staf kembali dengan nampan khusus berisi perhiasan yang luar biasa mewah. Berlian-berlian berkilauan di bawah cahaya lampu, menambah kesan luar biasa mahalnya barang-barang itu.

Kasir Pria Elite (sangat hormat) : Inilah koleksi terbaik kami, Tuan Kazuki. Silakan periksa.

Kazuki melihat ke arah perhiasan yang disiapkan dengan hati-hati oleh para staf. Sebelum ia bisa mengatakan apa pun, Lucoa dan Kobayashi masih tampak belum percaya dengan kenyataan ini.

Lucoa (tertawa kecil) : Ini benar-benar seperti mimpi...

Kobayashi (menghela napas) : Aku tidak tahu harus berkata apa...

Kazuki (tersenyum) : Santai saja. Aku hanya ingin melihat kalian bahagia.

Tohru (mengerutkan dahi) : Aku masih harus mengawasi Kazuki lebih lanjut...

Ilulu (berbisik ke Kanna) : Apa kau mengerti semua ini?

Kanna (datar) : Aku hanya ingin permen...

Sementara mereka masih dalam keterkejutan, para staf mulai mempersiapkan dokumen dan pembayaran. Kazuki bersiap untuk menyelesaikan transaksi tersebut.

Bersambung ke Episode 34...