Pagi Hari – Perjalanan ke Mall
Limousine hitam mengilap itu melaju dengan tenang di jalanan kota, membawa Kazuki, Lucoa, Kobayashi, Tohru, Kanna, dan Ilulu menuju tujuan pertama mereka: sebuah pusat perbelanjaan mewah di tengah kota.
Di dalam mobil, suasana terasa nyaman namun juga penuh canda tawa. Lucoa sesekali menggoda Kazuki, membuat Kobayashi sedikit canggung. Tohru masih duduk dengan tangan terlipat di dada, menatap Kazuki dengan penuh waspada. Sementara itu, Kanna dengan ekspresi datarnya hanya duduk tenang sambil memegang camilan yang ia bawa, dan Ilulu tampak penasaran dengan perjalanan ini.
"Kazuki, aku tidak menyangka kau akan membawa kami ke mall dengan gaya seperti ini," ujar Kobayashi, sedikit tersipu namun tetap menjaga sikap anggunnya.
Kazuki tersenyum. "Aku ingin membuat kalian semua nyaman dan menikmati hari ini. Ini bukan hanya sekadar belanja, tapi juga momen bersenang-senang bersama."
"Kedengarannya menyenangkan," kata Ilulu, tersenyum kecil.
Kanna, yang sejak tadi diam, akhirnya berbicara dengan suara lembutnya. "Apa ada toko makanan enak di sana?"
Kazuki terkekeh. "Tentu saja. Aku akan membelikanmu apa pun yang kau mau, Kanna."
Kanna mengangguk kecil dengan ekspresi tetap datar, tetapi matanya sedikit berbinar—tanda bahwa dia senang.
Lucoa tersenyum menggoda dan menyandarkan kepalanya di bahu Kazuki. "Kazuki, kalau kau benar-benar ingin memanjakan kami, mungkin kau harus lebih dari sekadar membelikan makanan." Ia tertawa pelan, sementara Kobayashi menatapnya dengan ekspresi pasrah.
Sesampainya di Mall
Saat limousine berhenti di depan pintu utama mall, para pengunjung yang kebetulan berada di sekitar area itu langsung terkejut. Sebuah mobil mewah seperti itu jarang terlihat di sini, apalagi ditumpangi oleh sekelompok orang yang tampaknya bukan selebriti atau pejabat penting.
"Hei, siapa yang datang dengan mobil seperti itu?" bisik salah seorang pengunjung.
"Lihat! Mereka punya supir pribadi! Apa mereka orang kaya?" sahut yang lain.
Kazuki, Lucoa, dan Kobayashi turun terlebih dahulu, dengan sang supir yang membukakan pintu dengan sopan. Kobayashi sedikit malu dengan perhatian yang mereka terima, sementara Lucoa tetap tenang dengan senyum percaya diri.
"Hmm, aku suka efek dramatis ini," ujar Lucoa dengan santai.
"Aku malah merasa terlalu mencolok," gumam Kobayashi, berusaha untuk tetap tenang meskipun wajahnya sedikit memerah.
Kazuki hanya tersenyum, tidak terlalu terganggu dengan perhatian tersebut. "Ayo, kita masuk."
Saat semua orang telah keluar, Tohru adalah yang terakhir melangkah keluar dari mobil. Begitu ia keluar, ia melirik tajam ke sekitar, memastikan bahwa tidak ada bahaya yang mengintai Kobayashi.
"Tolong jangan bertindak terlalu mencurigakan, Tohru," kata Kobayashi, mencoba meredakan ketegangan.
"Aku hanya memastikan keselamatanmu, Kobayashi-san," jawab Tohru dengan nada serius.
Ilulu menepuk bahu Tohru. "Kita di mall, bukan di medan perang. Santai sedikit."
Kanna, yang memperhatikan dari samping, menatap Tohru dengan wajah datarnya. "Tohru, kau tidak perlu terlalu khawatir. Ini hanya mall."
Setelah semuanya berkumpul di lobi, Lucoa dan Kobayashi tanpa ragu langsung menggandeng tangan Kazuki dari kedua sisi. Para pengunjung mall yang melihat adegan itu semakin terkejut.
"Eh?! Mereka bersama pria itu?!"
"Siapa orang ini? Kenapa dia bisa bersama dua wanita cantik sekaligus?!"
"Mungkin dia miliarder rahasia..."
Kazuki hanya terkekeh mendengar gumaman di sekitar mereka. Lucoa, seperti biasa, tersenyum penuh kebanggaan, sementara Kobayashi—meskipun berusaha terlihat biasa—tidak bisa menyembunyikan rona merah di pipinya.
Tohru, yang berjalan di belakang mereka, hanya mendengus. "Hmph. Aku tetap waspada."
Sementara itu, Kanna tetap tenang seperti biasa, matanya perlahan melihat ke arah toko-toko makanan di sekitar mereka, tampak mulai menentukan tujuan pertama yang ingin dia kunjungi.
"Kazuki," ujar Kanna pelan. "Aku ingin makan crepes."
Kazuki tersenyum dan mengusap kepala Kanna. "Baiklah, kita cari crepes dulu."
Mata Kanna berbinar sedikit, dan ia tetap menggenggam camilan di tangannya sambil mengangguk kecil.
Dengan suasana penuh kehangatan, godaan, dan sedikit ketegangan, mereka pun mulai menjelajahi mall, memulai petualangan baru yang tak terlupakan.
Tamat Episode 31