Malam Hari – Kediaman Kazuki
Setelah tiba di rumah megah Kazuki, Kobayashi masih belum bisa menyembunyikan keterkejutannya. Mata merahnya menyapu setiap sudut ruangan yang begitu luas dan elegan, hampir seperti istana. Berbeda dengan Lucoa yang sudah terbiasa, Kobayashi terlihat canggung.
Kobayashi: (terdiam, lalu bersedekap) "Kazuki... Kau benar-benar tinggal di tempat seperti ini setiap hari? Ini terlalu berlebihan untuk seseorang sepertimu."
Kazuki: (tersenyum kecil, menawarkannya minuman) "Aku hanya ingin kenyamanan. Bukankah lebih baik punya tempat yang luas untuk berbagi kebahagiaan?"
Lucoa: (tertawa kecil, menepuk bahu Kobayashi) "Aku sudah pernah kesini sebelumnya, jadi aku tidak terlalu kaget. Tapi reaksimu lucu sekali, Kobayashi."
Kobayashi: (mendesah panjang, mengambil minuman dari Kazuki) "Aku bahkan tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Rasanya seperti memasuki dunia yang berbeda."
Kazuki hanya tersenyum, lalu menggandeng tangan Kobayashi dan Lucoa, mengajak mereka duduk di ruang tengah. Sebuah meja panjang sudah disiapkan dengan hidangan lezat.
Kazuki: (duduk dengan santai, menatap mereka berdua) "Aku ingin malam ini kita benar-benar menikmati waktu bersama. Tanpa pekerjaan, tanpa gangguan. Hanya kita."
Lucoa: (mengangguk setuju, menyandarkan kepalanya ke bahu Kazuki) "Itu ide yang bagus. Seharian bekerja membuat tubuh terasa lelah. Aku ingin menikmati momen ini."
Kobayashi: (menyesap minumannya, tersenyum kecil) "Yah, kurasa aku tidak keberatan. Sesekali menikmati kemewahan tidak ada salahnya."
Percakapan mereka terus berlanjut dengan penuh kehangatan. Kazuki sesekali menggoda Kobayashi, membuatnya salah tingkah, sementara Lucoa terlihat menikmati suasana dengan senyum lembut di wajahnya.
Beberapa Saat Kemudian – Di Halaman Belakang
Setelah makan malam, mereka bertiga duduk di halaman belakang rumah Kazuki yang memiliki pemandangan langsung ke taman yang dipenuhi lampu-lampu kecil yang berkelap-kelip. Angin malam yang sejuk menambah suasana semakin romantis.
Kazuki: (menatap langit, lalu melihat ke arah Kobayashi dan Lucoa) "Aku senang kalian ada di sini. Rasanya seperti mimpi bisa menghabiskan waktu seperti ini bersama orang-orang yang kusayangi."
Lucoa: (tersenyum manis, menatap Kazuki dengan penuh perasaan) "Aku juga merasa nyaman di dekatmu, Kazuki."
Kobayashi: (mencoba menutupi wajahnya yang memerah, berpaling sedikit) "Jangan mengatakan hal seperti itu tiba-tiba. Itu terlalu berlebihan."
Kazuki tertawa kecil, lalu tanpa ragu ia menarik tangan Kobayashi dan Lucoa mendekat. Dalam keheningan malam yang penuh ketenangan, Kazuki mengecup dahi keduanya dengan penuh kasih sayang.
Kazuki: (berbisik lembut) "Aku ingin kita tetap seperti ini. Tidak peduli apa yang terjadi nanti."
Lucoa tersenyum bahagia, sementara Kobayashi hanya bisa mendesah dalam hati, menyadari betapa dirinya semakin terikat dengan Kazuki. Malam itu, mereka menghabiskan waktu dengan berbincang, tertawa, dan menikmati kebersamaan mereka di bawah langit berbintang.
Akhir Episode 23