Chereads / Miss Kobayashi’s Dragon Maid – Side Story: New Horizons / Chapter 13 - Episode 13: Pengakuan Cinta Kobayashi

Chapter 13 - Episode 13: Pengakuan Cinta Kobayashi

Malam masih menyelimuti kota, melanjutkan kejadian dari malam sebelumnya di apartemen Kobayashi. Setelah perbincangan panjang dengan Ilulu, Kanna, dan Tohru mengenai Kazuki, Kobayashi akhirnya tidur lebih awal dengan perasaan campur aduk.

Pagi Hari – Hari Libur

Matahari mulai menyinari kota dengan lembut. Di dalam apartemen Kobayashi, suasana sedikit lebih tenang. Kanna dan Ilulu masih terlelap, sementara Tohru dengan penuh semangat sudah sibuk menyiapkan sarapan.

Kobayashi, yang baru bangun, menguap sambil berjalan ke dapur.

Kobayashi: "Tohru... Pagi-pagi sudah masak banyak lagi?"

Tohru: "Tentu saja, Kobayashi-san! Hari ini adalah hari libur, jadi kita harus makan enak!"

Kobayashi menghela napas lalu duduk. Dia mengambil secangkir kopi yang sudah disiapkan oleh Tohru dan menyesapnya pelan.

Kobayashi (dalam hati): "Hari ini... Aku harus melakukannya. Aku harus jujur pada perasaanku."

Beberapa saat kemudian, bel apartemen berbunyi.

Kanna (mengantuk): "Siapa pagi-pagi begini...?"

Tohru buru-buru membuka pintu dan melihat Lucoa dan Shouta berdiri di sana.

Lucoa: "Selamat pagi~ Aku dan Shouta-kun ingin berkunjung."

Shouta terlihat sedikit malu, tetapi akhirnya masuk juga.

Tidak lama kemudian, bel kembali berbunyi. Kali ini, Fafnir dan Takiya yang datang.

Takiya: "Yo, kami datang membawa camilan."

Fafnir: "Terlalu banyak suara di sini..."

Setelah itu, Elma pun muncul dengan ekspresi ceria.

Elma: "Aku datang karena mencium bau masakan lezat!"

Apartemen yang biasanya hanya berisi beberapa orang, kini terasa penuh dengan kehadiran para naga dan manusia. Suasana menjadi ramai dengan berbagai perbincangan santai. Tohru dengan penuh energi melayani tamu-tamu yang datang, sementara Ilulu dan Kanna yang baru bangun, masih dalam keadaan mengantuk, mulai menyadari banyaknya orang di apartemen mereka.

Ilulu: "Kenapa apartemen ini jadi seperti tempat berkumpul?"

Kanna: "Terlalu ramai... Tapi aku suka suasana seperti ini."

Siang Hari – Kedatangan Kazuki

Saat semua sedang menikmati makanan dan mengobrol, bel apartemen kembali berbunyi. Kali ini, semua mata tertuju pada pintu.

Tohru membuka pintu dan mendapati Kazuki berdiri di sana dengan senyum khasnya.

Kazuki: "Selamat siang, aku harap tidak mengganggu?"

Kobayashi yang melihat kedatangan Kazuki merasa jantungnya berdetak lebih cepat. Dia berdiri, berjalan mendekati Kazuki, dan menarik napas dalam-dalam.

Kobayashi: "Kazuki... Aku punya sesuatu yang ingin kukatakan."

Semua orang terdiam. Bahkan Lucoa yang biasanya santai, kini memperhatikan dengan serius.

Kobayashi menatap Kazuki dalam-dalam. Tangannya sedikit gemetar, tetapi dia berusaha untuk tetap tenang.

Kobayashi: "Aku... Aku menyukaimu, Kazuki. Aku tidak tahu kapan tepatnya perasaan ini tumbuh, tapi aku sadar... Aku tidak bisa mengabaikannya lagi. Aku ingin bersamamu."

Kazuki terdiam sejenak, memandang Kobayashi dengan ekspresi lembut.

Kazuki: "Kobayashi-san... Aku merasa sangat terhormat mendengar itu. Sebenarnya, aku juga sudah lama menyukaimu. Tapi aku tidak ingin terburu-buru... Karena aku ingin menunggu sampai kau benar-benar siap."

Kobayashi tersenyum, sedikit lega karena akhirnya dia bisa mengatakannya.

Sementara itu, di sudut ruangan, Lucoa merasakan sesuatu yang aneh di dalam dirinya. Dia menatap Kobayashi dan Kazuki dengan ekspresi bingung.

Lucoa (dalam hati): "Kenapa aku merasa... Tidak nyaman melihat mereka seperti ini? Apakah ini... cemburu?"

Tohru, di sisi lain, memasang wajah cemberut.

Tohru: "Hmph! Aku tidak suka ini! Kenapa Kazuki bisa membuat Kobayashi-san berkata seperti itu lebih dulu daripada aku?!"

Ilulu dan Kanna saling bertukar pandang.

Ilulu: "Kobayashi akhirnya mengaku... Tidak menyangka dia bisa seberani itu."

Kanna: "Aku tidak mengerti, tapi... Aku senang jika Kobayashi bahagia."

Malam itu, setelah Kazuki pergi, suasana di apartemen Kobayashi masih terasa hangat dengan berbagai perasaan bercampur aduk.

Tohru: "Kobayashi-san, aku masih tidak terima! Apa hebatnya Kazuki?! Aku sudah lama mengabdikan diriku untukmu!"

Ilulu: "Ya, ya... Tapi ini pertama kalinya aku melihat Kobayashi begitu serius dengan seseorang."

Lucoa: "Aku juga tidak mengerti kenapa aku merasa aneh..."

Kanna: "Jadi, apakah ini berarti Kazuki akan lebih sering datang ke sini?"

Kobayashi hanya tersenyum sambil memegang dadanya. Perasaannya kini terasa lebih ringan.

Kobayashi: "Aku juga tidak tahu apa yang akan terjadi nanti... Tapi setidaknya, aku sudah mengatakannya."

Tohru masih tampak cemberut, tetapi Ilulu menepuk bahunya, mencoba menenangkan.

Ilulu: "Jangan terlalu dipikirkan, Tohru. Yang penting Kobayashi bahagia."

Tohru: "Tapi tetap saja! Aku harus membuatnya sadar bahwa aku lebih baik daripada Kazuki!"

Lucoa menatap mereka sambil tertawa pelan, meskipun di dalam hatinya masih ada perasaan yang tidak bisa ia pahami sepenuhnya.

Malam itu pun berlalu dengan berbagai emosi yang berkecamuk di hati masing-masing. Kisah baru pun mulai terbentuk dari pengakuan Kobayashi yang akhirnya terucap dengan jujur.