Malam masih menyelimuti kota, angin sepoi-sepoi bertiup melewati balkon apartemen Kobayashi. Setelah momen intens tadi, mereka semua akhirnya masuk ke dalam apartemen. Kazuki berjalan di belakang Kobayashi, diikuti oleh Tohru, Ilulu, dan Kanna.
Di dalam apartemen, suasana sedikit canggung. Tohru masih menunjukkan ekspresi kesal, sementara Ilulu dan Kanna menatap Kobayashi dengan rasa ingin tahu. Kobayashi sendiri tampak sedikit gelisah, terutama setelah Kazuki secara terang-terangan menyatakan perasaannya.
Kazuki duduk di sofa dengan santai, matanya memperhatikan sekeliling apartemen seolah sedang menikmati suasana.
Kazuki: "Apartemenmu cukup nyaman, Kobayashi-san. Rasanya hangat, seperti rumah yang sebenarnya."
Kobayashi: "Yah... terima kasih. Aku rasa semua ini karena Tohru yang selalu merawat tempat ini dengan baik."
Tohru: "Tentu saja! Semua yang aku lakukan adalah demi Kobayashi-sama!" Tohru menegakkan punggungnya dengan bangga.
Kazuki hanya tersenyum kecil, lalu menatap Kobayashi.
Kazuki: "Kau terlihat gelisah. Apa aku mengganggumu?"
Kobayashi: "Eh? Tidak juga... hanya saja, kau terlalu santai mengatakan hal-hal seperti tadi..."
Kazuki: "Maksudmu saat aku bilang aku menyukaimu?"
Kobayashi hampir tersedak oleh minuman yang baru saja ia teguk. Tohru langsung menatap Kazuki dengan tajam, sedangkan Ilulu tampak menikmati situasi ini.
Ilulu: "Ahaha, Kazuki, kau benar-benar berani, ya? Mengatakan itu dengan ekspresi santai."
Kanna: "Jadi, Kazuki akan menjadi bagian dari keluarga ini?"
Tohru: "JANGAN BICARA SEMBARANGAN, KANNA!"
Kobayashi merasa kepalanya mulai pusing. Situasi ini semakin tidak terkendali.
Kobayashi: "Sudah cukup! Kita tidak perlu membesar-besarkan ini. Kazuki, kau sebaiknya pulang. Sudah larut." Kobayashi berdiri dan melipat tangannya.
Kazuki melihat jam tangannya dan mengangguk.
Kazuki: "Ya, kurasa memang sudah waktunya aku pulang. Aku tidak ingin membuat kalian semakin bingung dengan keberadaanku."
Ia berdiri, mengambil jaketnya, lalu berjalan menuju pintu. Namun, sebelum pergi, ia menatap Kobayashi sekali lagi.
Kazuki: "Terima kasih untuk malam ini. Aku senang bisa menghabiskan waktu bersamamu." Kazuki tersenyum sebelum membuka pintu dan melangkah keluar.
Pintu tertutup. Suasana apartemen menjadi sunyi untuk beberapa saat.
Tohru langsung melipat tangannya dengan ekspresi cemberut.
Tohru: "Hmph! Aku tidak suka dia! Kenapa dia bisa dengan mudahnya mengatakan hal-hal seperti itu pada Kobayashi-sama?!"
Ilulu: "Hahaha, kau cemburu, ya, Tohru?"
Tohru: "T-TIDAK! Aku hanya tidak suka manusia lain mendekati Kobayashi-sama!"
Kanna: "Tapi Kazuki baik."
Kobayashi: "Sudah cukup. Aku tidak mau membahas ini lebih jauh." Kobayashi menghela napas panjang dan duduk kembali di sofa.
Namun, Ilulu menatapnya dengan tajam.
Ilulu: "Kau benar-benar tidak menyadarinya, ya?"
Kobayashi: "Maksudmu apa?"
Ilulu: "Raut wajahmu saat Kazuki bicara, tatapanmu yang berubah... Kau menyukainya, kan?"
Kobayashi terdiam. Kata-kata Ilulu menamparnya secara tidak langsung. Apakah benar? Apakah dia benar-benar menyukai Kazuki?
Tohru menggertakkan giginya dan duduk di samping Kobayashi dengan ekspresi kesal.
Tohru: "Tidak mungkin! Kobayashi-sama tidak bisa jatuh cinta pada manusia lain selain aku! Aku sudah melakukan segalanya untuknya! Aku yang selalu ada di sisinya!"
Kobayashi: "Tohru... ini bukan masalah siapa yang lebih dulu di sisiku." Kobayashi menghela napas. "Aku sendiri tidak yakin apa yang kurasakan. Tapi... aku tidak bisa menyangkal bahwa Kazuki... membuatku merasa berbeda."
Ilulu tersenyum puas, sementara Kanna mengangguk kecil.
Ilulu: "Yah, kalau begitu... tinggal menunggu waktu sampai kau menyadari semuanya."
Tohru mendengus dan beranjak pergi.
Tohru: "Aku tidak mau mendengar ini lagi! Aku akan tidur!" Dengan ekspresi kesal, ia berjalan ke kamarnya dan membanting pintu.
Ilulu tertawa kecil.
Ilulu: "Kurasa dia benar-benar cemburu."
Kobayashi hanya bisa mengusap wajahnya, merasa lelah dengan situasi ini. Namun, jauh di dalam hatinya, ia tahu bahwa pertanyaan yang mereka lontarkan tidak bisa ia abaikan begitu saja.
Karena perasaan itu... sudah semakin sulit untuk ditahan.
Akhir Episode 12