Setelah mengembalikan keseimbangan di Dimensi Keenam dan mengamankan Inti Dimensi, Xiao Shao merasa bahwa kekuatannya masih belum cukup. Ancaman-ancaman yang mereka hadapi semakin besar, dan dia tahu bahwa dia harus mencapai tingkat kekuatan yang lebih tinggi jika ingin melindungi dunia dan dimensi-dimensi lainnya.
"Aku harus menjadi lebih kuat," kata Xiao Shao suatu malam, memandang langit yang dipenuhi bintang. "Aku harus mencapai ranah tertinggi kultivasi."
Ling, yang duduk di sampingnya, mengangguk. "Aku akan mendukungmu, Xiao Shao. Tapi, mencapai ranah tertinggi bukanlah hal yang mudah. Itu membutuhkan pengorbanan dan tekad yang luar biasa."
Xiao Shao menghela napas. "Aku tahu. Tapi aku tidak punya pilihan. Jika aku tidak melakukannya, kita tidak akan bisa menghadapi ancaman yang lebih besar."
**Persiapan untuk Kultivasi Tertinggi**
Dengan bantuan Naga Purba, Xiao Shao memutuskan untuk memasuki **Gua Kultivasi Abadi**, sebuah tempat legendaris di mana para kultivator terhebat di masa lalu mencapai puncak kekuatan mereka. Gua itu terletak di puncak **Gunung Langit Abadi**, gunung tertinggi di dunia yang dikelilingi oleh aura magis yang kuat.
"Gua Kultivasi Abadi adalah tempat di mana waktu dan ruang tidak memiliki arti," kata Naga Purba. "Di sana, kau akan menghadapi ujian terberat dalam hidupmu. Tapi, jika kau berhasil, kau akan mencapai ranah tertinggi kultivasi—**Ranah Dewa Naga**."
Xiao Shao mengangguk, tekadnya membara. "Aku siap."
**Memasuki Gua Kultivasi Abadi**
Dengan bimbingan Naga Purba, Xiao Shao tiba di puncak Gunung Langit Abadi. Di depan gua, terdapat sebuah pintu batu besar yang diukir dengan simbol-simbol naga kuno. Xiao Shao menempelkan tangannya di pintu itu, dan pintu itu terbuka dengan sendirinya, mengeluarkan cahaya keemasan.
Begitu masuk, Xiao Shao merasakan aura magis yang sangat kuat. Udara di dalam gua terasa berat, dan waktu seolah melambat. Dia tahu bahwa ini adalah awal dari ujian yang akan menentukan nasibnya.
**Ujian Pertama: Menghadapi Diri Sendiri**
Di dalam gua, Xiao Shao dihadapkan pada bayangan dirinya sendiri—sebuah manifestasi dari keraguan, ketakutan, dan kelemahannya.
"Kau pikir kau layak mencapai ranah tertinggi?" tanya bayangan itu, suaranya penuh ejekan. "Kau hanyalah seorang anak desa yang beruntung."
Xiao Shao mengerutkan kening. "Aku bukan lagi anak desa itu. Aku telah melalui banyak hal, dan aku telah melindungi banyak orang."
Bayangan itu menyerang dengan jurus naga yang sama seperti yang dimiliki Xiao Shao. Pertarungan sengit terjadi, dengan Xiao Shao harus mengalahkan setiap keraguan dan ketakutannya sendiri. Setelah pertarungan yang melelahkan, dia akhirnya berhasil mengalahkan bayangan itu.
"Kau telah melewati ujian pertama," kata suara gaib yang menggema di dalam gua.
**Ujian Kedua: Menghadapi Masa Lalu**
Ujian berikutnya membawa Xiao Shao ke masa lalunya. Dia melihat dirinya sebagai anak kecil, hidup sederhana di desa bersama keluarganya. Tiba-tiba, desa itu diserang oleh makhluk gelap, dan Xiao Shao kecil tidak bisa melakukan apa-apa untuk menyelamatkan keluarganya.
"Ini adalah ketakutan terbesarmu," bisik suara gaib. "Ketidakberdayaan."
Xiao Shao merasakan sakit yang mendalam, tapi dia tahu bahwa dia tidak bisa terjebak dalam masa lalu. "Aku tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi, tapi aku bisa melindungi masa depan," katanya, matanya penuh tekad.
Dengan kekuatan itu, dia berhasil melepaskan diri dari ilusi masa lalu.
**Ujian Ketiga: Menghadapi Masa Depan**
Ujian terakhir membawa Xiao Shao ke masa depan. Dia melihat dirinya sebagai seorang dewa naga yang perkasa, tetapi dia juga melihat kehancuran yang terjadi di sekelilingnya. Teman-temannya, termasuk Ling, telah tiada, dan dunia dalam keadaan kacau.
"Ini adalah konsekuensi dari kekuatanmu," kata suara gaib. "Kekuatan yang terlalu besar bisa menghancurkan segalanya."
Xiao Shao merenung sejenak. "Kekuatan bukanlah segalanya. Yang terpenting adalah bagaimana kita menggunakannya. Aku akan menggunakan kekuatanku untuk melindungi, bukan untuk menghancurkan."
Dengan tekad itu, dia berhasil melewati ujian terakhir.
**Pencapaian Ranah Dewa Naga**
Setelah melewati semua ujian, Xiao Shao merasakan perubahan besar dalam dirinya. Energi magis yang mengelilinginya menjadi lebih murni dan kuat. Tubuhnya bersinar dengan cahaya keemasan, dan simbol naga muncul di dahinya.
"Selamat, Xiao Shao," kata Naga Purba, muncul di hadapannya. "Kau telah mencapai **Ranah Dewa Naga**, tingkat tertinggi kultivasi. Kekuatanmu sekarang setara dengan para dewa."
Xiao Shao mengangkat tangannya, merasakan energi yang mengalir di setiap sel tubuhnya. "Aku… aku bisa merasakan segalanya. Energi alam semesta, aliran waktu, bahkan getaran dimensi-dimensi lain."
**Kembali ke Dunia Nyata**
Dengan kekuatan barunya, Xiao Shao kembali ke dunia nyata. Ling, yang telah menunggu di luar gua, terkejut melihat perubahan pada Xiao Shao.
"Kau… kau berbeda," kata Ling, matanya penuh kekaguman.
Xiao Shao tersenyum. "Aku telah mencapai ranah tertinggi. Tapi, ini bukanlah akhir. Ini adalah awal dari tanggung jawab yang lebih besar."
**Ancaman Baru yang Muncul**
Tiba-tiba, langit berubah warna menjadi merah tua, dan gempa bumi mengguncang seluruh dunia. Dari balik awan, muncul sosok raksasa dengan sayap hitam dan mata merah menyala. Itu adalah **Dewa Kegelapan Abadi**, entitas yang lebih kuat dari yang pernah mereka hadapi.
"Xiao Shao, kau pikir kekuatan barumu bisa menghentikanku?" teriak Dewa Kegelapan Abadi, suaranya menggema di seluruh dunia.
Xiao Shao mengangkat tangannya, matanya penuh tekad. "Aku akan melindungi dunia ini, apa pun yang terjadi."
**Pertempuran Terbesar**
Pertempuran sengit terjadi antara Xiao Shao dan Dewa Kegelapan Abadi. Xiao Shao menggunakan kekuatan Ranah Dewa Naga untuk menyerang, sementara Dewa Kegelapan Abadi menggunakan kekuatan kegelapan murni.
Ling dan sekutu-sekutu mereka membantu dari darat, tetapi pertarungan ini adalah antara Xiao Shao dan Dewa Kegelapan Abadi. Setelah pertarungan yang melelahkan, Xiao Shao berhasil menemukan celah dalam pertahanan Dewa Kegelapan Abadi.
"Ini akhirnya!" teriak Xiao Shao, melepaskan serangan terakhirnya—gelombang energi keemasan yang memusnahkan Dewa Kegelapan Abadi.
**Kedamaian yang Kembali**
Dengan kekalahan Dewa Kegelapan Abadi, dunia kembali tenang. Xiao Shao dan Ling menjadi pahlawan yang diakui oleh semua dimensi.
"Kita telah melakukan hal yang luar biasa," kata Ling, tersenyum.
"Tapi perjalanan kita belum selesai," jawab Xiao Shao, memandang ke langit. "Selalu ada ancaman baru yang menunggu."