Xiao Shao dan Mei Hua berdiri tegak, siap menghadapi dua kultivator misterius yang muncul dari balik pepohonan. Keduanya mengenakan jubah hitam yang menutupi hampir seluruh tubuh mereka, hanya menyisakan sepasang mata yang tajam dan penuh perhitungan. Aura mereka begitu kuat, menunjukkan bahwa mereka bukan lawan yang bisa dianggap remeh.
"Kalian telah melangkah terlalu jauh," kata salah satu penjaga dengan suara dalam dan berat. "Tidak ada yang boleh mengganggu rencana kami."
Xiao Shao merasakan ketegangan yang meningkat. Ia tahu bahwa pertempuran ini tidak bisa dihindari. Dengan cepat, ia mengalirkan energi kultivasinya, mempersiapkan diri untuk serangan berikutnya.
Mei Hua, di sisi lain, tetap tenang. Meskipun tubuhnya tidak sekuat Xiao Shao, kecepatan dan ketangkasannya membuatnya mampu mengimbangi serangan lawan. Pisau kecil yang ia gunakan berputar dengan gesit, menebas dan menusuk dengan presisi tinggi.
Namun, para penjaga itu tampaknya sudah siap. Dengan gerakan yang terlatih, mereka menghindar dan membalas dengan serangan balasan yang datang begitu cepat. Pedang hitam berkilau di tangan mereka, menebas udara dengan tajam, menimbulkan suara angin yang menderu.
Xiao Shao terpaksa mundur, melompat ke samping untuk menghindari serangan itu, dan melemparkan satu serangan balasan. Dengan kekuatan yang semakin meningkat, Xiao Shao merasakan tubuhnya yang semakin kuat—setiap gerakan semakin terasah. Ia tahu bahwa ia sedang bertarung dengan lawan yang jauh lebih kuat dari sebelumnya.
Di sisi lain, Mei Hua juga terlibat dalam pertempuran sengit melawan penjaga yang lain. Meskipun tubuhnya tidak sekuat Xiao Shao, kecepatan dan ketangkasannya membuatnya mampu mengimbangi serangan lawan. Pisau kecil yang ia gunakan berputar dengan gesit, menebas dan menusuk dengan presisi tinggi.
Namun, meskipun mereka bertarung dengan keras, para penjaga itu tampaknya tidak akan memberi ampun. Mereka bergerak dengan koordinasi yang sangat baik, menghalangi setiap langkah Xiao Shao dan Mei Hua. Xiao Shao bisa merasakan bahwa ini bukan hanya sekedar serangan biasa—ada sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih mengerikan yang mendasari semua ini.
"Xiao Shao, hati-hati!" teriak Mei Hua saat salah satu penjaga mencoba menyerang dari belakang Xiao Shao dengan pedang yang tajam.
Xiao Shao berbalik dengan sigap, memblokir serangan itu dengan tangannya yang dilingkupi energi kultivasi. Tabrakan itu menghasilkan suara keras, tetapi Xiao Shao tetap berdiri tegak, wajahnya penuh dengan tekad.
"Aku tidak akan mundur," katanya, nadanya penuh semangat dan keberanian. "Jika kita harus melalui ini, kita akan melalui ini bersama."
Dengan semangat itu, Xiao Shao melancarkan serangan berikutnya, kali ini lebih cepat dan lebih kuat. Setiap gerakan yang ia buat, energi dalam dirinya semakin meningkat, seolah ia mulai menyentuh batas kemampuan sejatinya. Namun, meskipun ia terus maju dengan segala kekuatan yang dimilikinya, ada rasa bahwa ini hanyalah awal dari sesuatu yang jauh lebih besar dan berbahaya.
Sementara itu, Mei Hua juga tidak tinggal diam. Dengan kecepatan dan ketangkasannya, ia berhasil menghindari beberapa serangan dan membalas dengan serangan balasan yang mematikan. Pisau kecil di tangannya berputar dengan gesit, menebas dan menusuk dengan presisi tinggi.
Namun, para penjaga itu tampaknya tidak akan memberi ampun. Mereka bergerak dengan koordinasi yang sangat baik, menghalangi setiap langkah Xiao Shao dan Mei Hua. Xiao Shao bisa merasakan bahwa ini bukan hanya sekedar serangan biasa—ada sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih mengerikan yang mendasari semua ini.
"Kalian tidak akan bisa mengalahkan kami," kata salah satu penjaga dengan suara dingin. "Kekuatan kalian masih terlalu lemah."
Xiao Shao dan Mei Hua saling bertukar pandang. Meskipun kata-kata penjaga itu terdengar meremehkan, mereka tahu bahwa mereka tidak bisa menyerah begitu saja. Dengan tekad yang bulat, mereka melanjutkan pertempuran, berusaha mencari celah untuk mengalahkan lawan mereka.
Namun, semakin lama pertempuran berlangsung, semakin jelas bahwa para penjaga itu memiliki kekuatan yang jauh lebih besar. Setiap serangan mereka terasa seperti badai yang menghancurkan, membuat Xiao Shao dan Mei Hua kesulitan untuk bertahan.
"Kalian tidak akan bisa menang," kata penjaga itu lagi, kali ini dengan nada yang lebih mengancam. "Serahkan diri kalian, dan mungkin kami akan mempertimbangkan untuk membiarkan kalian hidup."
Xiao Shao dan Mei Hua tidak menjawab. Mereka tahu bahwa menyerah bukanlah pilihan. Dengan sisa-sisa kekuatan yang mereka miliki, mereka melancarkan serangan terakhir, berharap bisa menemukan celah dalam pertahanan lawan.
Namun, sebelum serangan mereka mencapai sasaran, penjaga itu bergerak dengan cepat.