Ruangan besar itu dipenuhi dengan aura kekuatan yang begitu pekat, membuat udara terasa semakin berat. Xiao Shao dan Mei Hua berdiri di depan altar dengan hati yang berdebar, mengetahui bahwa apa yang mereka cari akhirnya berada di dalam jangkauan mereka. Namun, seperti yang sudah mereka duga, ada sesuatu yang lebih besar dan lebih berbahaya yang menunggu mereka.
Suara yang menggelegar tadi kembali terdengar, lebih dalam dan lebih memaksa, seolah berasal dari inti alam semesta itu sendiri. "Jangan coba-coba menyentuhnya!" Suara itu menggema, menggetarkan dinding batu di sekitar mereka. "Artefak ini bukan untuk sembarang tangan."
Xiao Shao menggenggam erat tangan Mei Hua, menatap artefak yang bersinar terang di atas altar itu. Di dalam cahaya yang menyilaukan itu, ia bisa merasakan kekuatan yang luar biasa—sebuah kekuatan yang bisa mengubah takdirnya.
Namun, rasa penasaran dan ambisinya untuk menjadi yang terkuat tak bisa dihentikan. "Kami tidak datang ke sini untuk mundur," kata Xiao Shao dengan suara yang penuh tekad. "Kami datang untuk mencari kekuatan dan kebenaran. Jika ini ujian terakhir, maka kami akan menghadapinya."
Mei Hua menatapnya sejenak, ragu-ragu, namun akhirnya ia mengangguk. "Jika itu keputusanmu, aku akan mendampingimu. Tetapi kita harus berhati-hati."
Xiao Shao mengangguk, kemudian melangkah maju, perlahan mendekati altar. Setiap langkah yang ia ambil terasa semakin berat, seolah-olah ada kekuatan yang mencoba menahan gerakannya. Namun tekadnya yang kuat membuatnya terus maju.
Begitu tangannya hampir menyentuh artefak itu, seluruh ruangan itu bergetar hebat. Sebuah cahaya biru gelap menyelimuti altar, dan suara yang sebelumnya terdengar menggema kembali, kali ini penuh dengan amarah.
"Siapa yang mengganggu ketenangan ini?!" Suara itu menggelegar, membuat lantai kuil bergetar dengan hebat. "Kamu tidak akan mendapatkan kekuatan ini begitu saja!"
Xiao Shao terhuyung mundur, hampir jatuh karena tekanan yang tiba-tiba muncul. Mei Hua dengan sigap memeganginya, mendorongnya untuk tetap berdiri. "Kita tidak bisa menyerah sekarang!"
Saat itu juga, sebuah energi yang sangat kuat mulai mengalir dari artefak di atas altar, membentuk sebuah bola energi besar yang mengambang di udara. Bola energi itu berputar dengan cepat, seolah-olah ingin menghancurkan apapun yang berada di dekatnya.
"Siapa pun yang ingin mendapatkan kekuatan ini harus melalui ujian yang tak terbayangkan," suara yang terdengar sebelumnya kini berbicara dengan penuh kejam. "Hanya mereka yang dapat bertahan dalam ujian ini yang layak mendapatkannya."
Tanpa peringatan, bola energi itu melesat ke arah Xiao Shao dengan kecepatan luar biasa. Xiao Shao, yang masih kelelahan setelah perjalanan panjang dan pertempuran sebelumnya, berusaha menghindar, namun energi itu bergerak begitu cepat sehingga ia hampir tidak memiliki waktu untuk bereaksi.
Namun, pada saat-saat terakhir, ia menggunakan teknik kultivasi yang telah ia pelajari. Dengan cepat, ia memusatkan energi di dalam tubuhnya, menciptakan perisai pelindung yang menahan bola energi tersebut. Guncangan yang terjadi sangat hebat, namun perisai yang diciptakan Xiao Shao berhasil menahan serangan itu.
Mei Hua memandangnya dengan kagum. "Xiao Shao, kamu… kamu berhasil! Tapi kekuatan ini sangat besar. Kita harus lebih hati-hati."
Xiao Shao terengah-engah, merasa tubuhnya mulai kehilangan keseimbangan. Meski ia berhasil menahan serangan itu, energi yang ia keluarkan sangat besar, dan ia mulai merasa kelelahan. "Aku tahu," jawabnya, memandang bola energi yang masih berputar di udara. "Tapi kita harus terus maju."
Namun, sebelum mereka bisa merencanakan langkah selanjutnya, suara itu terdengar lagi, kali ini dengan nada yang lebih mengancam. "Jika kamu benar-benar ingin mendapatkan kekuatan ini, kamu harus menghadapinya. Ujian ini tidak akan berakhir dengan mudah."
Bola energi yang ada di udara itu meledak, menciptakan gelombang energi yang sangat besar, memaksa Xiao Shao dan Mei Hua mundur dengan cepat. Mereka melompat ke samping untuk menghindari serangan tersebut, namun gelombang energi itu mengikis sebagian dari ruangan kuil.
Xiao Shao merasakan tubuhnya semakin lemah. Teknik yang digunakannya untuk melawan bola energi itu telah mengambil banyak tenaganya. "Mei Hua…" suaranya agak terputus-putus, "aku… aku tidak bisa bertahan lama jika ini terus berlanjut."
Mei Hua, yang juga kelelahan, tidak ragu sedikit pun. "Jangan khawatir, Xiao Shao. Aku di sini bersamamu. Kita akan melewati ini bersama."
Tiba-tiba, sebuah suara baru muncul di tengah kebingungannya. "Jika kalian ingin bertahan, kalian harus mengalahkan aku dulu."
Sosok yang muncul di hadapan mereka adalah sosok yang sangat kuat—seorang pria dengan aura yang sangat menekan, mengenakan pakaian kuno yang terbuat dari kain yang tampaknya terbuat dari energi itu sendiri. Matanya bersinar merah menyala, dan wajahnya menampilkan ekspresi yang sangat dingin.
Xiao Shao dan Mei Hua tahu bahwa mereka harus bertarung sekali lagi. Kali ini, bukan hanya ujian kekuatan yang harus mereka hadapi, tetapi juga ujian keberanian mereka.
Pertarungan dimulai dengan cepat. Sosok itu menyerang dengan gerakan yang begitu cepat dan kuat, melepaskan gelombang energi yang hampir tidak bisa dihindari oleh keduanya. Xiao Shao dan Mei Hua dengan cepat berusaha menghindar, menggunakan teknik dan strategi untuk melawan musuh yang sangat kuat ini.
Xiao Shao merasakan dorongan kuat dalam dirinya. Setiap serangan yang ia lakukan diliputi dengan tekad yang semakin kuat. Ia tahu bahwa jika ia gagal, semua yang telah mereka perjuangkan selama ini akan sia-sia.
Namun, meskipun mereka bertarung dengan segenap kemampuan, mereka tahu bahwa ini adalah ujian terakhir. Hanya satu langkah lagi sebelum mereka dapat mengakses kekuatan yang sangat besar ini.
Di tengah pertarungan, saat Xiao Shao merasa hampir putus asa, sebuah kilatan cahaya datang dari dalam dirinya, memberikan kekuatan yang lebih besar. Ia melancarkan serangan terakhir yang begitu dahsyat, yang langsung menghantam musuhnya.
Musuh itu terlempar mundur, terjatuh ke tanah dengan kekuatan yang luar biasa. Xiao Shao, meskipun kelelahan, berdiri dengan kokoh. "Aku… aku berhasil…"
Namun, meski kemenangan ini membuatnya merasa lebih kuat, ia tahu bahwa ini baru permulaan dari perjalanan yang lebih panjang dan berbahaya.
Di depan mereka, pintu menuju kekuatan yang lebih besar kini terbuka, dan mereka siap melangkah lebih jauh—ke dalam dunia yang penuh dengan misteri dan ancaman yang belum mereka ketahui.