Chapter 25 - Kekuatan yang Tak Terduga

Setelah pertempuran sengit dengan makhluk gelap yang mengancam mereka, Xiao Shao dan Mei Hua merasa kelelahan, tubuh mereka penuh dengan luka-luka yang mulai sembuh berkat energi yang mereka kumpulkan selama bertahun-tahun. Namun, rasa lelah itu tidak menghentikan semangat mereka. Mereka tahu bahwa perjalanan ini adalah ujian yang lebih besar dari apa yang pernah mereka bayangkan sebelumnya. Dunia ini, dengan segala tantangannya, hanya memperkuat tekad mereka untuk mencapai tujuan akhir mereka: menguasai kekuatan yang tak tertandingi.

Malam itu, setelah mereka beristirahat di tengah hutan yang sepi, Xiao Shao terjaga lebih awal dari Mei Hua. Dia merasa ada sesuatu yang berbeda di udara, seperti sesuatu yang mengamati mereka dari jauh. Dengan hati-hati, ia berdiri dan mengaktifkan indera spiritualnya untuk merasakan aliran energi di sekitar mereka. Sesuatu yang kuat dan jahat sedang mengintai mereka, dan itu datang lebih dekat.

Mei Hua terbangun saat mendengar suara langkah kaki yang berat mendekat. "Ada sesuatu yang tidak beres, Xiao Shao," katanya, suaranya serak karena kelelahan. "Aku merasakannya."

Xiao Shao mengangguk. "Kita harus siap. Ini tidak akan mudah."

Tanpa peringatan, dari dalam kabut yang tebal muncul sosok tinggi besar, diselimuti oleh bayangan yang bergerak mengikuti gerakannya. Sosok itu memiliki dua mata besar yang bersinar dengan cahaya hijau terang, dan tubuhnya dilapisi oleh pelindung berwarna gelap yang terlihat seperti logam murni. Kekuatan makhluk ini terasa sangat berat di udara, dan Xiao Shao tahu bahwa ini bukan makhluk sembarangan.

"Siapa kalian yang berani memasuki wilayahku?" suara makhluk itu bergema, membuat tanah di sekitar mereka bergetar.

Xiao Shao mengencangkan cengkeraman tangannya di sekitar pedang energi yang sudah siap digunakan. "Kami hanya lewat. Kami tidak berniat mengganggu, namun jika kamu menyerang kami, kami tidak akan mundur."

Makhluk itu tertawa dingin, suara tawa yang berderak seolah-olah berasal dari kedalaman bumi. "Kalian berani menantangku? Aku adalah Penguasa Hutan Gelap. Kekuatan yang kalian cari di tempat ini milikku. Dan siapa pun yang berusaha merebutnya, akan menghadapi kehancuran!"

Dengan gerakan cepat, Penguasa Hutan Gelap mengayunkan pedang besar yang bersinar dengan energi murni, menyerang mereka dengan kekuatan luar biasa. Xiao Shao dan Mei Hua dengan cekatan menghindar, namun Xiao Shao merasa angin yang dihasilkan oleh pedang itu hampir cukup untuk menghancurkan pohon-pohon besar di sekitar mereka.

"Ini bukan pertempuran biasa," kata Xiao Shao, memfokuskan energi lebih banyak ke tubuhnya. "Dia bukan hanya penguasa hutan ini—dia menguasai elemen alam itu sendiri."

Mei Hua dengan cepat mengeluarkan busur energi dan menembakkan serangkaian anak panah. Masing-masing anak panahnya dilapisi dengan energi pemusnah yang sangat kuat, namun tidak satu pun dari mereka dapat menembus pelindung tubuh Penguasa Hutan Gelap.

"Perlahan-lahan, kita akan menemukan titik lemahnya," kata Xiao Shao, berusaha tetap tenang. "Kita harus bekerja sama untuk menghadapinya."

Xiao Shao mulai bergerak lebih cepat, menghindari setiap serangan yang datang dengan gerakan gesit, sementara Mei Hua menutupi celah-celah serangan dengan panah-panah energi yang terus melesat dengan cepat. Mereka menyusun serangan yang lebih terkoordinasi, mencoba menyerang titik lemah yang mereka rasa ada pada makhluk itu.

Namun, Penguasa Hutan Gelap tampaknya sudah menyadari pola mereka dan mulai bergerak lebih agresif, menyerang dengan gelombang energi yang sangat kuat. Setiap serangan itu menciptakan guncangan hebat di tanah, membuat mereka terlempar mundur.

"Apa yang harus kita lakukan, Xiao Shao?" Mei Hua berteriak, terhuyung oleh salah satu serangan yang nyaris mengenai tubuhnya.

Xiao Shao berpikir cepat. Melihat bahwa serangan mereka tidak memberikan dampak yang signifikan, dia menyadari bahwa mereka harus menggunakan kekuatan dalam dirinya lebih dalam lagi. "Aku akan mencoba sebuah teknik yang lebih berbahaya. Ini bisa mempengaruhi keadaan."

Tanpa memberi tahu lebih banyak, Xiao Shao mengumpulkan seluruh energi spiritual yang ada dalam tubuhnya, menekan batas kemampuan tubuhnya. Tubuhnya mengeluarkan cahaya biru kehijauan, dan energi yang sangat kuat mulai terakumulasi di dalam dirinya.

"Lakukan apa yang perlu dilakukan," Mei Hua berkata, mencoba melindungi dirinya dari serangan-serangan berikutnya.

Xiao Shao melompat maju, tubuhnya meluncur dengan kecepatan yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Dengan pedang energi yang terbentuk dari seluruh energi yang ada dalam dirinya, dia menyerang Penguasa Hutan Gelap dengan satu serangan besar yang memancarkan gelombang energi yang sangat kuat. Begitu pedangnya menyentuh tubuh pelindung makhluk itu, sebuah ledakan energi dahsyat terjadi, menghancurkan pelindung makhluk itu seketika.

Penguasa Hutan Gelap tersentak mundur, wajahnya menunjukkan kejutan. "Kekuatan yang luar biasa… tapi apakah itu cukup untuk mengalahkanku?"

Xiao Shao dan Mei Hua tidak memberi kesempatan untuk makhluk itu melakukan serangan balasan. Mei Hua segera melepaskan panah terakhirnya, sebuah serangan yang lebih kuat dari sebelumnya. Panah itu memancar dengan kecepatan luar biasa, menembus pertahanan Penguasa Hutan Gelap dan menghantam titik lemah yang mereka temukan di tubuhnya.

Makhluk itu mengeluarkan teriakan kesakitan yang mengguncang hutan. Tubuhnya mulai bergetar hebat, dan dalam sekejap, tubuhnya hancur menjadi serpihan energi yang menghilang.

Xiao Shao dan Mei Hua terengah-engah, tubuh mereka hampir kehabisan energi, namun mereka saling berpandangan dan tersenyum. Mereka telah berhasil mengalahkan Penguasa Hutan Gelap, namun mereka tahu bahwa ini hanya ujian kecil dibandingkan dengan apa yang akan mereka hadapi di depan.

"Kita tidak bisa berhenti sekarang," kata Xiao Shao, menatap ke depan. "Masih banyak hal yang harus kita hadapi."

Mei Hua mengangguk dengan tekad yang lebih kuat. "Aku tahu. Kita akan terus maju, apapun yang terjadi."

Mereka melanjutkan perjalanan mereka, semakin dalam memasuki dunia yang penuh bahaya ini, tak tahu apa yang akan menanti di depan, namun mereka yakin bahwa apapun yang terjadi, mereka akan menghadapi semuanya bersama.