Chereads / berkultivasi untuk menjadi yang terkuat dan tidak tertandingi / Chapter 26 - Pengorbanan Terakhir dan Kebangkitan Naga

Chapter 26 - Pengorbanan Terakhir dan Kebangkitan Naga

Setelah mengalahkan Penguasa Hutan Gelap, Xiao Shao dan Mei Hua melanjutkan perjalanan mereka menuju pusat dunia misterius ini. Mereka menyadari bahwa setiap langkah membawa mereka lebih dekat ke inti kekuatan yang mereka cari, namun juga semakin dekat dengan bahaya yang tak terduga.

Di tengah perjalanan, mereka tiba di sebuah lembah yang dipenuhi dengan kabut tebal. Di tengah lembah tersebut, tampak sebuah altar kuno yang memancarkan cahaya redup. Xiao Shao merasakan tarikan energi yang kuat dari altar tersebut, seolah-olah memanggilnya.

"Aku merasakan sesuatu yang aneh di sini," kata Mei Hua dengan nada khawatir.

"Aku juga," jawab Xiao Shao. "Tapi kita harus maju. Mungkin ini adalah kunci dari semua misteri yang kita hadapi."

Saat mereka mendekati altar, tiba-tiba muncul makhluk raksasa dengan sisik berkilauan dan mata menyala merah. Seekor naga kuno yang telah lama tertidur kini terbangun, merasa terancam oleh kehadiran mereka.

"Siapa yang berani mengganggu tidurku?" raung naga tersebut, suaranya menggema di seluruh lembah.

Xiao Shao dan Mei Hua bersiap menghadapi pertempuran yang tampaknya tak terhindarkan. Namun, kekuatan naga tersebut jauh melampaui musuh-musuh yang pernah mereka hadapi sebelumnya. Setiap serangan mereka tampak tidak berpengaruh pada makhluk raksasa itu.

Dalam kekacauan pertempuran, naga tersebut mengarahkan serangan mematikan ke arah Xiao Shao. Mei Hua, dengan naluri pelindungnya, melompat di depan Xiao Shao, menerima serangan tersebut dengan tubuhnya.

"Mei Hua!" teriak Xiao Shao, menangkap tubuh Mei Hua yang terluka parah.

Dengan napas yang tersengal, Mei Hua menatap mata Xiao Shao. "Xiao Shao... ini adalah takdirku. Gunakan kekuatanku... dan kalahkan naga ini..."

Dengan kata-kata terakhirnya, Mei Hua menghembuskan napas terakhir di pelukan Xiao Shao. Kesedihan dan kemarahan membanjiri hati Xiao Shao. Dalam momen itu, sebuah kekuatan kuno terbangun di dalam dirinya.

Energi dari altar kuno mulai mengalir ke tubuh Xiao Shao, bercampur dengan esensi kehidupan Mei Hua yang baru saja hilang. Tubuhnya diselimuti oleh cahaya terang, dan dia merasakan kekuatan naga kuno memasuki dirinya.

Dengan kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya, Xiao Shao bangkit dan menghadapi naga tersebut. Pertempuran sengit terjadi, namun kali ini, Xiao Shao memiliki kekuatan yang setara dengan naga tersebut.

Dengan serangan terakhir yang penuh dengan energi naga, Xiao Shao berhasil mengalahkan makhluk raksasa itu. Namun, kemenangan itu terasa hampa tanpa kehadiran Mei Hua di sisinya.

Dengan hati yang berat, Xiao Shao melanjutkan perjalanannya, kini dengan kekuatan naga yang bersemayam di dalam dirinya, dan tekad untuk menghormati pengorbanan Mei Hua dengan mencapai tujuan akhir mereka.