Kilatan terang yang menyinari hutan itu seperti petir yang membelah malam yang gelap. Semua penjaga yang sebelumnya mengelilingi Xiao Shao dan Mei Hua terhenti sejenak, matanya melotot ke arah sumber cahaya yang datang dengan begitu mendalam. Kekuatan yang datang dari kilatan itu bukanlah sesuatu yang biasa—itu adalah energi yang terasa lebih besar dari apapun yang mereka hadapi sebelumnya.
Suara berat yang menggema tadi berasal dari sosok yang muncul dari bayang-bayang hutan. Wajahnya tersembunyi di balik jubah hitam, hanya matanya yang tampak menyala dengan warna merah gelap yang penuh wibawa. Di tangannya, sebuah tongkat besar berwarna perak yang berkilauan di bawah cahaya bulan. Seakan-akan kekuatan yang terpancar dari sosok ini melampaui segala sesuatu yang ada di sekitar mereka.
"Siapa kau?" tanya Mei Hua, matanya penuh kewaspadaan. Ia bisa merasakan bahwa sosok ini bukanlah penjaga biasa. Bahkan dari kejauhan, aura yang dimiliki sosok ini terasa sangat menakutkan—seperti aliran energi yang tak bisa dibendung.
Sosok itu mengangkat tangannya, dan dengan gerakan yang sangat lembut, seluruh penjaga yang mengelilingi mereka mundur dengan cepat. Tidak ada satu pun dari mereka yang berani melawan. "Aku adalah salah satu penguasa daerah ini," jawab suara itu dengan tenang, meskipun penuh dengan tekanan. "Dan aku tidak suka jika ada orang yang mengganggu kedamaian hutan ini."
Xiao Shao dan Mei Hua saling memandang. Mereka merasa aneh dengan kehadiran sosok ini. Ada perasaan terintimidasi, namun ada juga rasa penasaran yang mendalam. Apakah sosok ini teman atau musuh?
"Apakah kamu bagian dari Bayangan Hitam?" tanya Xiao Shao, sambil tetap waspada. Meski sosok ini tampak berkuasa, ia tidak ingin ceroboh. Bayangan Hitam memiliki pengaruh yang sangat luas, dan bahkan orang yang tampak tidak terlibat bisa saja memiliki kaitan dengan mereka.
Penguasa hutan itu tertawa pelan, suaranya penuh dengan misteri. "Bayangan Hitam? Mereka hanyalah bagian kecil dari gambaran besar ini. Aku tidak punya urusan dengan mereka. Tetapi sepertinya kalian berdua sedang berada di jalur yang sangat berbahaya." Mata merahnya menatap tajam kepada mereka, seperti bisa membaca pikiran mereka. "Kalian menuju ke tempat yang tidak seharusnya kalian kunjungi."
Xiao Shao merasakan jantungnya berdebar lebih cepat. "Tempat apa itu? Apa yang ada di sana?"
Sosok itu diam sejenak, seolah berpikir untuk menjawab atau tidak. "Ada lebih banyak dari yang kalian kira. Tempat itu bukan sekadar tempat biasa, dan bayangan-bayangan yang kalian kejar akan membawa kalian ke dalam kegelapan yang lebih dalam dari yang kalian bayangkan."
Mei Hua tidak sabar mendengarnya. "Saudaraku ada di sana. Aku tidak peduli apa yang ada, aku harus menyelamatkannya."
Penguasa itu menatap Mei Hua dengan pandangan yang tajam, seakan menilai keberaniannya. "Keberanianmu luar biasa, tetapi itu tidak cukup untuk menghadapi kegelapan yang ada di sana. Jika kalian terus berjalan tanpa persiapan yang matang, kalian hanya akan menjadi bagian dari permainan besar yang sudah lama dimainkan."
Mei Hua hampir membuka mulut untuk menanggapi, namun Xiao Shao menahannya. "Apa maksudmu dengan permainan besar?" tanya Xiao Shao dengan suara yang lebih rendah, tetapi penuh dengan tekad.
Penguasa hutan itu mengangkat tongkat peraknya tinggi-tinggi, dan seketika, aura yang kuat mengelilingi tubuhnya, menyebabkan udara di sekitar mereka bergetar. "Dunia ini penuh dengan lapisan-lapisan yang tak terlihat. Apa yang kalian lihat hanyalah permukaan dari sesuatu yang lebih dalam dan lebih berbahaya. Bayangan Hitam hanyalah bagian kecil dari teka-teki yang lebih besar. Jika kalian ingin bertahan hidup, kalian harus menggali lebih dalam, dan menghadapi kekuatan yang lebih besar daripada yang kalian bayangkan."
Xiao Shao dan Mei Hua merasa bahwa ini adalah peringatan yang nyata. Penguasa itu bukan hanya sekadar sosok misterius. Dia tahu lebih banyak tentang Bayangan Hitam dan tempat yang mereka tuju daripada siapapun yang pernah mereka temui. Namun, seiring dengan kata-katanya, Xiao Shao bisa merasakan adanya perubahan. Meskipun ada perasaan bahaya yang kuat, ada juga rasa ingin tahu yang mendalam mengenai apa yang sedang terjadi di dunia ini. Apa yang tersembunyi di balik tirai kegelapan yang begitu besar?
Mei Hua mengerutkan kening, berusaha mencerna kata-kata sosok tersebut. "Apa yang harus kami lakukan? Apa yang kau inginkan dari kami?" tanya Mei Hua dengan nada sedikit marah.
Sosok itu menatap Mei Hua dalam-dalam, lalu menurunkan tongkatnya. "Aku tidak menginginkan apa-apa dari kalian," jawabnya dengan tenang. "Namun, aku bisa memberitahumu satu hal: Jika kalian melanjutkan perjalanan ini, kalian akan menemui banyak rintangan yang jauh lebih berat. Kekuatan yang ada di dalam dirimu, Xiao Shao, sudah terbangun, tetapi itu hanya permulaan. Jika kalian ingin mencapai tujuan kalian, kalian harus menggali lebih dalam. Mengasah kekuatanmu lebih jauh lagi. Ini bukan hanya tentang bertahan hidup. Ini tentang bagaimana kalian menghadapi dunia yang lebih besar dan lebih gelap."
Xiao Shao merasa ada yang aneh dalam kata-kata itu. "Kekuatan dalam diriku?" Dia teringat pada latihan keras yang telah dilalui—proses kultivasinya yang masih jauh dari sempurna. Namun, kata-kata sosok ini memberi petunjuk baru. Ada sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang lebih kuat, yang perlu ia temukan dalam dirinya.
Sosok itu melangkah mundur, matanya masih menatap mereka dengan tajam. "Aku tidak akan menghalangi perjalanan kalian, tetapi ingatlah, dunia ini tidak seperti yang kalian bayangkan. Kalau kalian benar-benar ingin menemukan apa yang kalian cari, maka persiapkan diri kalian sebaik mungkin. Kegelapan yang kalian hadapi tidak akan mudah dilawan. Dan ingat—jika kalian berani masuk, kalian harus siap untuk bertahan hidup dalam kegelapan."
Dengan kata-kata itu, sosok misterius itu menghilang, meninggalkan hanya suara angin yang berdesir di antara pepohonan. Xiao Shao dan Mei Hua saling menatap, perasaan campur aduk menguasai hati mereka. Mereka merasa lebih terancam dan juga lebih tertarik untuk melanjutkan perjalanan ini.
"Apakah kita harus melanjutkan?" tanya Mei Hua, suaranya penuh keraguan.
Xiao Shao mengangguk pelan, matanya masih dipenuhi tekad. "Kita tidak bisa mundur sekarang. Kita sudah begitu dekat dengan tujuan kita."
Namun, kata-kata penguasa itu terus terngiang di benaknya. Apa yang sebenarnya dimaksud dengan kegelapan yang lebih dalam? Apa yang akan mereka temui dalam perjalanan ini? Seiring dengan perjalanan mereka ke depan, Xiao Shao merasa bahwa setiap langkah yang mereka ambil semakin membawa mereka lebih dekat kepada sesuatu yang sangat besar—sesuatu yang bisa mengubah segalanya.
Perjalanan mereka baru saja dimulai, dan bahaya yang lebih besar sudah menunggu di depan mata.