Keheningan di dalam Gua
Yan Ling dan Li Qing terbang melintasi langit dengan pedang terbangnya, meninggalkan Sekte Lingyun di belakang. Li Qing, yang berada tepat di belakangnya, masih bisa merasakan kehangatan dari Yan Ling meskipun sosoknya selalu terasa dingin dan jauh.
Setelah beberapa jam perjalanan, Yan Ling akhirnya berbicara, "Sebelum kita pergi lebih jauh, aku ingin berkultivasi sebentar."
Li Qing menoleh padanya. "Di mana?"
"Di sebuah gua," jawab Yan Ling.
Dia menemukan tempat yang tersembunyi di tengah pegunungan, sebuah gua sunyi yang dikelilingi kabut tipis.
Yan Ling melompat turun dari pedang terbangnya, diikuti oleh Li Qing.
"Kita akan tinggal di sini sebentar."
Li Qing mengangguk tanpa ragu. Dia tidak peduli ke mana mereka pergi, selama bisa bersama Yan Ling.
Saat mereka memasuki gua, Li Qing melihat sekelilingnya. Tempat ini tenang, tanpa gangguan, cocok untuk berkultivasi.
Yan Ling duduk bersila di tengah gua dan memejamkan matanya.
Aura kematian yang dulu begitu menekan kini lebih stabil, lebih terkendali.
Li Qing hanya duduk di dekatnya, memperhatikan.
Hatinya berdebar…
Saat melihat Yan Ling berkultivasi, ia merasa terpesona.
"Kenapa… aku merasa seperti ini?"
Perasaan yang Tak Bisa Dijelaskan
Li Qing tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Yan Ling.
Tatapan tajam, aura misterius, dan ketenangan yang luar biasa… semuanya membuatnya kagum.
Dari dulu, dia hanya menganggap Yan Ling sebagai seseorang yang kuat dan dihormati. Namun sekarang…
Perasaan itu berubah.
Ada sesuatu yang lebih dalam.
Li Qing merasa ingin selalu berada di dekatnya.
Ingin berbicara dengannya lebih lama.
Ingin Yan Ling melihatnya bukan hanya sebagai juniornya, tapi lebih dari itu.
Namun, apakah Yan Ling juga merasakan hal yang sama?
Atau… dia hanya melihat Li Qing sebagai seseorang yang kebetulan berada di sisinya?
Li Qing menghela napas.
Mungkin… dia hanya bisa menyimpan perasaan ini sendirian.
Kebangkitan Yan Ling
Beberapa jam berlalu.
Yan Ling akhirnya membuka matanya.
Li Qing masih di sana, duduk bersila sambil melihat ke arah Yan Ling.
Yan Ling menatapnya sebentar lalu bertanya, "Kenapa kau tidak berkultivasi juga?"
Li Qing tersenyum kecil. "Aku lebih suka melihatmu."
Yan Ling mengerutkan alisnya. "Apa maksudmu?"
Li Qing menggeleng pelan.
"Tidak ada, aku hanya merasa… tenang saat berada di dekatmu."
Yan Ling terdiam.
Dia tidak mengerti kenapa Li Qing berkata seperti itu, tapi dia tidak terlalu memikirkannya.
"Baiklah, kita pergi sekarang."
Yan Ling berdiri dan mengulurkan tangannya ke Li Qing.
Li Qing, yang masih duduk, menatap tangan itu beberapa detik sebelum akhirnya menggenggamnya.
Saat tangannya bersentuhan dengan tangan Yan Ling, jantungnya berdegup lebih kencang.
Namun, Yan Ling tetap tenang seperti biasa.
Melangkah ke Masa Depan
Mereka kembali naik ke pedang terbang, melayang di udara.
Tujuan mereka masih belum jelas, tetapi satu hal yang pasti—Yan Ling tidak lagi berjalan sendirian.
Dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya…
Li Qing merasa lebih bahagia daripada sebelumnya.