Chereads / Immortal Cultivation: Beyond Revenge - For Love and Eternity / Chapter 35 - Bab 34 – Amarah yang Terpendam

Chapter 35 - Bab 34 – Amarah yang Terpendam

Dua hari telah berlalu sejak Yan Ling dan Li Qing tiba di lembah tersembunyi itu. Selama dua hari penuh, Yan Ling duduk bersila dalam meditasi, tubuhnya nyaris tak bergerak sedikit pun. Aura kematian yang mengelilinginya perlahan-lahan meresap ke dalam tubuhnya, menyatu dengan energi spiritualnya. Namun, meskipun dia telah berusaha keras, tidak ada peningkatan signifikan dalam tahap kultivasinya.

Yan Ling membuka matanya perlahan, tatapannya penuh dengan ketidakpuasan. "Sepertinya masih belum cukup," gumamnya. Dia telah mencapai Spiritual Awakening (Tingkat 3) Tahap Awal, tetapi untuk mencapai tahap berikutnya membutuhkan lebih banyak sumber daya spiritual.

Li Qing, yang duduk tidak jauh darinya, memperhatikannya dengan ekspresi khawatir. "Senior, apakah kau baik-baik saja?"

Yan Ling mengangguk pelan. "Aku membutuhkan tanaman spiritual untuk mempercepat kultivasiku." Dia berdiri dan menatap Li Qing. "Mari kita pergi ke desa terdekat. Kita perlu membeli beberapa hal."

Li Qing mengangguk senang. "Baik! Aku juga ingin melihat desa setelah sekian lama."

Dengan cepat, mereka naik ke pedang terbang mereka dan melesat ke udara. Hanya dalam beberapa jam, mereka tiba di sebuah desa yang cukup ramai, terletak di lembah subur dengan sawah luas dan sungai yang mengalir jernih. Desa ini bukan hanya tempat tinggal biasa, tetapi juga memiliki sekte kecil yang menjaga ketertiban dan melatih para kultivator muda.

Begitu mereka memasuki desa, suasana tiba-tiba berubah. Para penduduk desa yang sedang sibuk dengan pekerjaan mereka perlahan berhenti bergerak, menatap mereka dengan ekspresi ketakutan. Anak-anak yang bermain di jalan berlari ke pelukan orang tua mereka, sementara para pedagang yang sedang menawarkan barang dagangan mereka tiba-tiba terdiam.

Li Qing menyadari perubahan ini dan berbisik, "Senior, kenapa mereka terlihat takut?"

Yan Ling tidak menjawab. Dia tahu alasan di balik ketakutan mereka—itu karena auranya. Meskipun dia telah menekan aura kematiannya sebaik mungkin, tetap saja, sisa-sisa dari energi mengerikan itu masih bisa dirasakan oleh orang-orang biasa.

Mereka berjalan menuju toko tanaman spiritual yang berada di bagian tengah desa. Seorang lelaki tua dengan janggut putih panjang menyambut mereka dengan waspada. "Selamat datang... Tuan dan Nona... Ada yang bisa saya bantu?"

Yan Ling mengeluarkan kantong penyimpanan dan berkata, "Aku mencari tanaman spiritual tingkat tinggi untuk meningkatkan kultivasi."

Lelaki tua itu terdiam sejenak, lalu dengan ragu-ragu mengeluarkan beberapa tanaman spiritual dari dalam rak kayu di belakangnya. "Ini adalah tanaman terbaik yang kami miliki. Tapi harganya tidak murah."

Yan Ling mengambil tanaman tersebut dan mengamati isinya. Dia bisa merasakan energi spiritual yang cukup kuat dari tanaman-tanaman itu, tetapi tidak cukup untuk peningkatan besar. Meski begitu, ini lebih baik daripada tidak sama sekali.

Dia mengeluarkan beberapa koin emas dan menyerahkannya kepada si penjual. "Ini cukup?"

Lelaki tua itu dengan cepat menerima koin emas itu dan mengangguk dengan senyum dipaksakan. "Tentu saja, Tuan. Terima kasih atas pembelian Anda."

Setelah menyelesaikan transaksi, Yan Ling dan Li Qing berjalan keluar dari toko. Namun, sebelum mereka bisa pergi jauh, beberapa orang berbaju sekte biru tiba-tiba muncul dan menghalangi jalan mereka.

"Berhenti!" salah satu dari mereka berteriak.

Yan Ling menyipitkan mata, memperhatikan orang-orang ini dengan dingin. Mereka tampaknya adalah anggota sekte yang menjaga desa ini.

"Aura kalian mencurigakan," kata pemimpin mereka, seorang pria bertubuh kekar dengan janggut tipis. "Kalian datang ke desa kami, tetapi membawa aura kematian yang sangat kuat. Siapa kalian sebenarnya?"

Yan Ling tidak ingin mencari masalah. "Kami hanya pembeli. Kami sudah menyelesaikan urusan kami di sini dan akan segera pergi."

Namun, para anggota sekte itu tidak langsung mempercayai mereka. Salah satu dari mereka menatap Li Qing dan mendecakkan lidah. "Gadis ini terlihat cantik, mungkin dia sedang dipaksa oleh orang ini."

Yan Ling merasakan amarahnya mulai mendidih, tetapi dia tetap diam.

Li Qing, yang biasanya lembut, kini menatap mereka dengan marah. "Aku tidak sedang dipaksa! Kami hanya datang untuk membeli sesuatu!"

Namun, para anggota sekte itu tidak menghiraukan protesnya. Dengan cepat, salah satu dari mereka bergerak dan melancarkan serangan ke arah Li Qing. Sebelum dia bisa bereaksi, sebuah serangan energi mengenai bahunya, membuatnya terhuyung ke belakang.

"Ugh!" Li Qing meringis kesakitan.

Yan Ling, yang melihatnya, langsung bergerak. Dengan kecepatan luar biasa, dia menangkap tubuh Li Qing sebelum jatuh ke tanah.

Suasana berubah drastis.

Yan Ling menundukkan kepalanya sedikit, dan saat dia mengangkatnya kembali, matanya sudah berubah menjadi merah darah. Aura kematian yang telah dia tekan kini merembes keluar, menyelimuti seluruh area dengan hawa dingin yang menusuk tulang.

Penduduk desa yang masih ada di sekitar mereka langsung mundur ketakutan. Beberapa dari mereka bahkan jatuh terduduk, tubuh mereka gemetar hebat.

Para anggota sekte yang sebelumnya bertindak angkuh kini mulai menyadari bahwa mereka telah melakukan kesalahan besar. Pemimpin mereka menelan ludah, tetapi berusaha tetap tenang. "Kau... Siapa kau sebenarnya?"

Yan Ling tidak menjawab. Dalam sekejap, dia menghilang dari tempatnya dan muncul di belakang salah satu anggota sekte. Sebelum pria itu bisa bereaksi, sebuah tangan mencengkeram lehernya dan mengangkatnya ke udara.

"A-AAARGH!" pria itu berteriak ketakutan.

Yan Ling menatapnya dengan dingin. "Kau berani melukai Li Qing?"

Pria itu meronta-ronta, tetapi cengkeraman Yan Ling terlalu kuat. Tubuhnya mulai kehilangan tenaga seiring dengan energi kematian yang perlahan menyelimuti dirinya.

Melihat ini, pemimpin sekte segera berlutut. "Tuan, tolong lepaskan dia! Kami tidak tahu siapa Anda! Ini kesalahpahaman!"

Yan Ling menatap mereka dengan penuh kebencian.

Li Qing, yang meskipun masih kesakitan, segera menarik lengan Yan Ling. "Senior, jangan bunuh mereka..."

Yan Ling menoleh padanya, melihat ekspresi Li Qing yang memohon. Untuk beberapa saat, dia terdiam.

Akhirnya, dia melemparkan pria yang dia cengkeram ke tanah. Pria itu jatuh dengan suara keras, tubuhnya menggigil ketakutan.

Yan Ling menatap mereka satu per satu. "Lain kali, jangan sembarangan menuduh orang," katanya dengan suara dingin.

Tanpa menunggu jawaban mereka, dia menarik tangan Li Qing dan membawa gadis itu bersamanya. Dalam sekejap, mereka berdua melayang ke udara, meninggalkan desa yang kini dipenuhi dengan ketakutan.

Saat mereka melayang tinggi di angkasa, Li Qing menatap Yan Ling dengan ekspresi sedikit khawatir. "Senior... Kau hampir membunuh mereka."

Yan Ling tidak menjawab. Tatapannya masih dipenuhi amarah, tetapi perlahan-lahan, aura kematiannya mulai mereda.

"Aku tidak bisa membiarkan siapa pun menyakitimu, Li Qing," akhirnya dia berkata.

Li Qing terkejut mendengar kata-kata itu. Wajahnya sedikit memerah, tetapi dia hanya menggenggam tangannya lebih erat di sekitar pinggang Yan Ling saat mereka melayang di udara.

Dalam keheningan, mereka melanjutkan perjalanan mereka. Namun, dalam hati Yan Ling, amarahnya masih membara. Sekte kecil itu boleh saja dibiarkan hidup hari ini, tetapi jika mereka berani menyakiti Li Qing lagi... Dia tidak akan menunjukkan belas kasihan.