Chereads / Immortal Cultivation: Beyond Revenge - For Love and Eternity / Chapter 40 - Bab 39 – Perlindungan Seorang Yan Ling

Chapter 40 - Bab 39 – Perlindungan Seorang Yan Ling

Satu hari telah berlalu sejak Li Qing menyembuhkan luka-luka Yan Ling. Perlahan tapi pasti, tubuhnya kembali pulih dengan cepat, seolah-olah semua luka parah yang dideritanya hanyalah bayangan belaka. Semua itu berkat energi penyembuhan yang diberikan oleh Li Qing. Gadis itu tidak pernah sekalipun meninggalkan sisinya, tetap setia merawatnya hingga Yan Ling benar-benar pulih sepenuhnya.

Yan Ling duduk bersila di dalam gua, matanya tertutup, dan napasnya teratur. Ia merasakan tubuhnya lebih ringan dari sebelumnya, tanpa rasa sakit sedikit pun. Setelah beberapa saat, ia membuka matanya dan menatap sosok yang sedang duduk tak jauh darinya—Li Qing.

"Qing'er," panggilnya dengan suara lembut.

Li Qing yang sedang menyiapkan tanaman spiritual yang telah disempurnakan langsung menoleh. Wajahnya sedikit memerah mendengar Yan Ling memanggilnya seperti itu lagi. Namun, ia tetap menjaga ekspresinya agar terlihat tenang.

"Senior, kau sudah merasa lebih baik?" tanyanya dengan perhatian.

Yan Ling mengangguk pelan. "Berkatmu, aku bisa pulih dengan cepat."

Li Qing menundukkan kepalanya sedikit, menyembunyikan wajahnya yang mulai memanas. Ia kemudian mengambil tanaman spiritual yang telah sempurna dan menyerahkannya kepada Yan Ling. "Senior, ini sudah siap. Gunakanlah untuk meningkatkan kultivasimu."

Yan Ling menerima tanaman itu dan mengamatinya sejenak. Tanaman ini memiliki energi spiritual yang begitu murni dan dapat meningkatkan kekuatan kultivasi dengan signifikan. Namun, alih-alih menggunakannya sendiri, ia membelahnya menjadi dua bagian dan menyerahkan salah satunya kepada Li Qing.

Li Qing terkejut. "Senior, ini…?"

"Kau juga membutuhkannya," kata Yan Ling dengan santai. "Kita berdua harus menjadi lebih kuat."

Li Qing sedikit ragu, tetapi saat melihat kesungguhan di mata Yan Ling, ia akhirnya menerima tanaman itu dengan tulus.

Keduanya mulai berkultivasi bersama. Energi spiritual di dalam gua bergetar hebat saat mereka menyerap esensi dari tanaman spiritual tersebut. Waktu berlalu tanpa terasa, dan dalam sekejap, Yan Ling mencapai Tingkat Spiritual Awakening (Tingkat 8) Tahap Menengah. Li Qing juga mengalami peningkatan besar dalam kultivasinya.

Begitu selesai berkultivasi, Yan Ling berdiri dan meregangkan tubuhnya. Energi dalam dirinya mengalir dengan stabil, menunjukkan betapa kuatnya peningkatan yang baru saja ia capai. Ia lalu menoleh ke arah Li Qing yang masih duduk dengan mata tertutup, merasakan perubahan dalam tubuhnya.

Setelah beberapa saat, Li Qing akhirnya membuka matanya dan menatap Yan Ling. Ia bisa merasakan kekuatan baru yang mengalir di dalam dirinya.

"Senior… aku juga telah meningkat," ujarnya dengan senyum cerah.

Yan Ling mengangguk puas. "Bagus. Semakin kuat kita, semakin mudah untuk melindungi diri sendiri."

Li Qing menatap Yan Ling dengan lembut. Meskipun pria di hadapannya ini terlihat dingin dan penuh dengan aura kematian, tetapi ia selalu peduli kepadanya dengan cara yang unik.

Tiba-tiba, Yan Ling mengalihkan pandangannya ke luar gua. "Qing'er, ayo kita pergi."

Li Qing sedikit bingung. "Ke mana?"

"Kita akan mencari Jimat Kultivasi," jawab Yan Ling. "Aku ingin meningkatkan kekuatan kita lebih jauh."

Li Qing terkejut, tetapi ia segera mengangguk setuju. Ia tahu bahwa Jimat Kultivasi adalah benda langka yang bisa memperkuat energi spiritual seseorang dan mempercepat kemajuan kultivasi.

Yan Ling melangkah keluar gua dan mengeluarkan pedang terbangnya. Ia melompat ke atas pedang itu, lalu mengulurkan tangannya ke arah Li Qing.

"Naiklah," katanya.

Li Qing menatap tangan Yan Ling yang terulur ke arahnya, dan tanpa ragu, ia menggenggamnya. Seketika itu juga, Yan Ling menariknya ke atas pedang terbang.

Saat pedang itu melesat ke langit, angin berhembus kencang menerpa wajah mereka. Li Qing yang berada di belakang Yan Ling tanpa sadar menggenggam pakaiannya dengan erat agar tidak jatuh.

Di tengah perjalanan, Yan Ling berbicara tanpa menoleh.

"Qing'er, dengarkan aku baik-baik," katanya dengan suara rendah namun penuh ketegasan.

Li Qing mengangkat kepalanya dan menatap punggung Yan Ling. "Apa itu, Senior?"

Yan Ling terdiam sejenak sebelum melanjutkan.

"Aku tidak peduli berapa banyak orang yang ingin mengambil Jimat Kultivasi itu… Aku tidak peduli berapa banyak sekte yang mencoba menghentikan kita…" Suaranya semakin dingin. "Tetapi aku berjanji padamu… Jika ada yang berani menyentuhmu, aku akan menghabisinya."

Li Qing terkejut. Matanya membesar saat mendengar kata-kata Yan Ling.

Ia bisa merasakan ketulusan dalam janji itu.

Untuk pertama kalinya, seseorang berjanji untuk melindunginya dengan begitu serius.

Hatinya bergetar.

Meskipun ia tidak bisa melihat wajah Yan Ling dari belakang, ia bisa merasakan bahwa pria ini benar-benar akan menepati ucapannya.

Li Qing menggenggam erat pakaiannya dan tersenyum lembut.

"Baik, Senior…" katanya pelan.

Pedang terbang itu terus melesat ke depan, membawa mereka menuju perjalanan baru yang penuh tantangan.